Kabar Baik, Nepal Buka Kembali Jalur Pendakian Himalaya, Ini Syaratnya

Setelah ditutup selama 7 bulan, Nepal membuka kembali pendakian untuk warga asing yang ingin berkunjung.


zoom-inlihat foto
pendakian-ke-puncak-everest-45.jpg
Unsplash - Ben Lowe @benster789
Setelah ditutup selama 7 bulan, Nepal membuka kembali pendakian untuk warga asing yang ingin berkunjung, FOTO: Pendakian ke Puncak Everest


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ada kabar baik bagi petualang yang ingin mendaki puncak Himalaya.

Pasalnya, negara Nepal resmi membuka kembali jalur pendakian Himalaya.

Setelah ditutup selama 7 bulan, Nepal membuka kembali pendakian untuk warga asing yang ingin berkunjung.

Kebijakan pembukaan ini dilakukan dengan menerapkan pembatasan, terutama bagi mereka yang ingin ke puncak.

“Kami tidak membuka untuk semua negara dan tidak untuk semua pengunjung, tetapi hanya pendaki yang telah memiliki izin untuk datang ke Nepal,” kata Rudra Singh Tamang, Direktur Denderal Departemen Pariwisata Nepal.

“Kami membuka sektor bagi pengunjung yang bisa kami tangani dan bantu", tambahnya.

Baca: Teaser Perdana Serial Netflix Original Terbaru Bridgerton Rilis, Simak Deretan Fakta Menariknya

Foto: Para pria berjalan di jalur pendakian yang sepi selama lockdown yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Namche Bazar di wilayah Everest, sekitar 140 Km di timur laut Kathmandu pada 25 Maret 2020.
Foto: Para pria berjalan di jalur pendakian yang sepi selama lockdown yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Namche Bazar di wilayah Everest, sekitar 140 Km di timur laut Kathmandu pada 25 Maret 2020. (PRAKASH MATHEMA / AFP)

Baca: Pasca-serangan Teroris di Wina yang Tewaskan 3 Orang, Polisi Masih Buru Satu Pelaku

Izin

Berikut adalah sejumlah peraturan yang perlu dilakukan bagi para pendaki Himalaya.

Tak cuma visa kedatangan, pendaki juga harus mendapatkan izin sebelumnya berisi rencana perjalanan mereka.

Pendaki juga diharuskan memiliki asuransi kesehatan yang mencakup perawatan Covid-19.

Baca: Rekrutmen Relawan Satgas Covid-19, Untuk Petugas Contact Tracer dan Data Manager, Dapat Gaji Bulanan

Sebuah pemandangan menunjukkan sepinya jalan dengan toko-toko dan restoran yang tertutup selama lockdown yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Lukla gerbang utama ke wilayah Everest, sekitar 140 km timur laut Kathmandu pada 28 Maret , 2020.
Sebuah pemandangan menunjukkan sepinya jalan dengan toko-toko dan restoran yang tertutup selama lockdown yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Lukla gerbang utama ke wilayah Everest, sekitar 140 km timur laut Kathmandu pada 28 Maret , 2020. (PRAKASH MATHEMA / AFP)

Baca: China Desak AS Hentikan Persekusi Politik dan Penindasan terhadap Jurnalis Tiongkok

Lebih jauh lagi, pendaki diimbau untuk menyewa pemandu lokal dan perlengkapan yang ada di basecamp.

Para pendaki juga diharuskan untuk menjalani rapid test sebelum meninggalkan negara asalnya, dan melakukan karantina di hotel di ibukota Nepal, Kathmandu.

Setelah karantina, kelompok pendaki juga diharuskan untuk menjalani tes Covid-19 sebelum mendaki.

Tim pendukung seperti, pemandu lokal, porter (kuli angkut), juru masak akan menjadi bagian dari rombongan pendaki dan diminta untuk melakukan Rapid Test terlebih dahulu.

“Kami berusaha untuk menghidupkan kembali industri pariwisata yang terkena pandemi parah, tapi kami tidak akan mengambil perubahan atau resiko apapun,” kata Tamang.

Baca: Pasca-serangan Teroris di Wina yang Tewaskan 3 Orang, Polisi Masih Buru Satu Pelaku

Sebuah pedesaan di kaki Gunung Everest
Sebuah pedesaan di kaki Gunung Everest (PRAKASH MATHEMA / AFP)

Baca: Warga Solo Meninggal saat Karantina Mandiri, Diduga Tertular dari Anak yang Positif Covid-19

Nepal telah melaporkan 176.500 infeksi Covid-19, sejak pandemi dimulai dan total 984 kematian.

Negara berpenduduk 30 juta orang ini dilaporkan sedang mengadapi masalah kekurangan kasur rumah sakit.

Pemerintah telah meminta pasien dengan gejala untuk tinggal di rumah dalam isolasi.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved