TRIBUNNEWSWIKI.COM - Lebanon memperpanjang kebijakan jam malam untuk menghadapi lonjakan kasus infeksi Covid-19.
Pemerintah memutuskan memberlakukan lockdown total di sejumlah kota dan desa.
Melalui Keputusan Departemen Dalam Negeri Lebanon, Minggu (1/11/2020), pemerintah meminta warga untuk tidak bepergian ke luar rumah atau berada di jalanan antara pukul 9 malam hingga 5 pagi.
Kebijakan ini resmi berlaku Senin (2/11/2020), tetapi masih belum memutuskan akhir masa berlakunya.
Total 115 kota dan desa di Lebanon menerapkan kebijakan lockdown.
Baca: Momen Penyelamatan Korban Gempa Turki: Cerita Petugas saat Selamatkan Balita Tiga Tahun
Baca: Pendaftaran BLT UMKM Rp2,4 Juta Masih Dibuka, Berikut Persyaratan dan Tips agar Tidak Ditolak
Seperti diketahui, muncul kenaikan angka infeksi kasus Covid-19.
Otoritas menyebut ada 'bahaya tingkat tinggi' yang sedang menanti.
Pihak berwenang menutup bar dan klub malam, sementara restoran dan dapat beroperasi dalam waktu setengah hari.
Sedangkan pertemuan dan perayaan publik resmi dilarang.
Sebagai negara dengan penduduk lebih dari 5 juta, Lebanon diuji dengan naiknya jumlah kematian dan pasien selama beberapa minggu terakhir.
Baca: Pendaftaran BLT UMKM Rp2,4 Juta Masih Dibuka, Berikut Persyaratan dan Tips agar Tidak Ditolak
Baca: Begini Cara Cek Kepesertaan BPJS Kesehatan, Perlu Registrasi Ulang atau Tidak
Lebih dari 80.000 kasus tercatat di negara ini.
Menurut statistik Departemen Kesehatan, jumlah kasus yang tercatat hampir dua kali lipat antara September dan Oktober 2020.
Di negara yang menampung 1 juta pengungsi ini, persentase pasien positif meningkat lebih dari 12 persen untuk setiap 100 tes.
Sementara rata-rata usia pasien yang meninggal akibat Covid-19 mengalami penurunan.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Kontak dengan Pasien Covid-19
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa dirinya kini tengah melakukan karantina mandiri setelah sempat berhubungan dengan seseorang yang ternyata positif Covid-19.
Dalam tweetnya pada Minggu malam, Tedros menambahkan bahwa dia bebas dari gejala dan merasa sehat.
“Saya telah diidentifikasi sebagai kontak dari seseorang yang dites positif # COVID19. Saya baik-baik saja dan tanpa gejala tetapi akan melakukan karantina sendiri dalam beberapa hari mendatang, sejalan dengan protokol @WHO, dan bekerja dari rumah, ”kata Tedros.
Mantan menteri luar negeri Ethiopia berusia 55 tahun itu telah berada di garis depan dalam upaya badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memerangi pandemi.
Sejauh ini, Covid-19 telah merenggut hampir 1,2 juta nyawa dan menginfeksi lebih dari 46 juta orang di seluruh dunia sejak pertama kali terdeteksi di China akhir tahun lalu.
Baca: Ribuan Orang Montenegro Hadiri Pemakaman Pemimpin Gereja Ortodoks yang Wafat karena Covid-19