Majalah Prancis Tampilkan Karikatur 'Menjijikkan' Erdogan, Turki Murka: Mereka Tak Punya Kesusilaan

Turki mengecam aksi Majalah Prancis Charlie Hebdo, yang menampilkan karikatur Presiden Erdogan dalam pose tak pantas


zoom-inlihat foto
presiden-turki-recep-tayyip-erdogan.jpg
Adem ALTAN / AFP
ILUSTRASI - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara selama konferensi pers setelah Pertemuan Kabinet di Kompleks Presiden di Ankara pada 29 Juni 2020.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hubungan Turki dan Prancis kembali memanas.

Kini Turki murka dan mengecam majalah Prancis, Charlie Hebdo.

Pihak Turki menganggap cover terbitan terbaru majalah tersebut menghina Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Juru Bicara Kepresidenan Turki Fahrettin Altun menulis di Twitter bahwa pihaknya mengutuk Charlie Hebdo sebagaimana dilansir Kompas.com dari Anadolu Agency, Rabu (28/10/2020).

"Charlie Hebdo baru saja menerbitkan serangkaian yang disebut kartun yang penuh dengan gambar tercela yang konon adalah Presiden kami. Kami mengutuk upaya paling menjijikkan dari publikasi ini untuk menyebarkan rasisme budaya dan kebencian," tulis Altun.

Dia menambahkan karikatur tersebut menunjukkan produk dari lingkungan budaya xenofobia, Islamofobia, dan intoleran, yang tampaknya diinginkan oleh kepemimpinan Perancis.

Baca: Hubungan dengan Emmanuel Macron Memanas, Presiden Erdogan Minta Warga Turki Boikot Produk Prancis

"Apa yang disebut karikatur itu menjijikkan dan mereka sama sekali tidak memiliki rasa kesusilaan manusia yang nyata,” sambung Altun.

Dia juga menggarisbawahi posisi Turki yang menentang setiap kekerasan dan tindakan terorisme terhadap warga sipil.

"Kami tidak akan tinggal diam dalam menghadapi serangan menjijikkan terhadap budaya dan agama kami tidak peduli dari mana asalnya,” imbuh Altun.

Dia turut menyerukan kepada semua rekan Turki di Eropa untuk melawan hasutan yang dikobarkan Charlie Hebdo melalui karikatur tersebut.

"Hasutan rasis, xenofobia, Islamofobia, dan anti-Semit tidak akan mampu memprovokasi kami untuk membalas dengan cara yang sama,” lanjut Altun.

ILUSTRASI - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut Turki tidak akan tampung gelombang imigran baru
ILUSTRASI - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut Turki tidak akan tampung gelombang imigran baru (abc.com.au)

Baca: Trump Iri ke Putin, Jinping, dan Erdogan: 4 Penulis Buku Trump Bicara soal Sifat Buruk Trump

“Kami menolak untuk tunduk pada intimidasi dan provokasi Anda berdasarkan korban yang Anda rasakan," imbuhnya merujuk pada Charlie Hebdo.

Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Turki lainnya, Ibrahim Kalin, mengatakan bahwa menyerang hak individu bukanlah humor atau kebebasan berbicara.

“Tujuan dari publikasi ini, tanpa moralitas dan kesopanan, adalah untuk menabur benih kebencian dan permusuhan,” tulis Kalin di Twitter.

Dia menambahkan mengubah kebebasan berekspresi menjadi permusuhan terhadap agama dan kepercayaan merupakan produk dari mentalitas yang sakit.

Kalin berujar bahwa setiap orang yang berakal sehat harus mengutuk publikasi yang “keji” tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Charlie Hebdo Dianggap Hina Erdogan, Turki Murka"

(TribunnewsWiki.com/Nur) (Kompas.com/Danur Lambang Pristiandaru)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved