Perempuan 26 tahun itu juga tak pernah beinteraksi dengan orang lain.
Petugas puskesmas juga menjelaskan jika Rosnaeni pernah mengalami masalah medis saat melahirkan.
Disebukan jika darah putih Rosnaeni sempat naik.
"Selain itu, pernah ada masalah saat melahirkan. Dari penjelasan petugas puskesmas, ada riwayat medis kalau darah putihnya sempat naik. Jadi kalau darah putih naik ke kepala saat perempuan melahirkan itu bisa mengakibatkan buta atau meninggal dunia, kemungkinan itu juga masih kami dalami," katanya.
Tak punya dokuman kependudukan
Sementara itu Kepala Desa Balansiku Firman mengatakan jika pasangan suami istri itu berasal dari Sulawesi.
Keberadaan mereka dilaporkan warga setempat saat melihat anak-anak mereka tidak terurus dan tinggal di rumah kebun yang berantakan.
Oleh Firman, mereka dibuatkan KTP agar mudah jika mendapatkan bantuan.
"Mereka eks TKI Malaysia dan tidak ada dokumen kependudukan. Saya lihat kondisi istrinya ada kelainan, kalau suaminya normal, anak-anak juga kasihan karena tidak terurus,"
"Akhirnya saya minta bantuan Disdukcapil bagaimana bisa membantu dokumen mereka, supaya bisa mudah mendapat bantuan dan sekarang sudah ada KTP," kata Firman
Selain dokumen kependudukan, Firman juga menggalang dana dan meminta bantuan Baznas untuk membantu meringankan beban keluarga ini.
Mereka beberapa kali mendapatkan bantuan berupa sembako, pakaian atau peralatan rumah tangga diberikan.
Namun saat berkunjung Firman melihat bantuan tersebut terbengkalai dan kondisi rumah tetap berantakan.
Tak hanya itu petugas kesehatan dari puskesmas juga kerap berkunjung.
Mereka kemudian memutuskan menyerahkan penanganan keluarga ini ke DPPPAPPKB karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
"Sedang ditangani Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kita sudah lakukan semampu kita, tapi sepertinya memang butuh perlakuan khusus," sebut Firman.
(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Ahmad Zulfiqor)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hidup dengan Ibu ODGJ, 4 Bocah Kurang Gizi dan Ditemukan Popok Berulat di Rumah"