
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pihak Prancis tak terima dengan pernyataan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang meminta Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk melakukan cek kesehatan mental.
Ketegangan ini merupakan buntut panjang dari usaha Macron untuk memerangi 'Islam radikal' di negaranya, seperti diberitakan BBC, Minggu (25/10/2020).
Hal itu bermula dari tewasnya seorang guru yang dibunuh karena mempertunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas.
Memang, penggambaran Nabi Muhammad merupakan pelanggaran serius.
Pasalnya Islam melarang untuk menggambarkan Nabi Muhammad dan Alloh.
Kendati demikian, Presiden Emmanuel Macron tegas pada pendiriannya.
Prancis "tidak akan melepaskan kartun kami", katanya awal pekan ini.
Hal itu tak lepas dari posisi Prancis sebagai neara sekuler, yang sekaligus sebagai pusat identitas nasional Prancis.
Menurut mereka, membatasi kebebasan berekspresi untuk melindungi perasaan satu komunitas tertentu, kata negara, merusak persatuan negara.
Reaksi Erdogan

Baca: Turki Ternyata Punya Pasukan Bayangan untuk Tempur, Bersiap Perang jika Diperintah Erdogan
-
Inilah 7 Negara Dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Dunia, Amerika Serikat Tembus 28,5 Juta Jiwa
-
China Dikepung Kapal Perang AS dan Prancis, Xi Jinping Panik Minta Bantuan Presiden Vietnam
-
Wanita Ini Butuh Waktu 3 Tahun Buat Buktikan Dirinya Belum Meninggal
-
Pierre Cardin (Designer)
-
Walau Sudah Dimulai, Masih Banyak Orang Eropa Tidak Yakin dengan Vaksinasi Covid-19, Ini Alasannya