Dituding Jadi Dalang Demo Penolakan UU Cipta Kerja, AHY: Tuduhan Itu Menyakiti Hati Nurani Rakyat

Ketum Partai Demokrat AHY tudingan jadi dalang di balik demi penolakan UU Ciptaker


zoom-inlihat foto
agus-harimurti-yudhoyono-memberikan-sambutan-usai-pengukuhan-kogasma.jpg
TRIBUNNEWS/HERUDIN
ILUSTRASI - Agus Harimurti Yudhoyono memberikan sambutan usai pengukuhan Kogasma di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2018). SBY mengukuhkan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai Kogasma untuk Pemilukada 2018 dan Pilpres 2019.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, menepis kabar yang menuding dirinya sebagai dalang aksi demo penolakan UU Cipta Kerja.

Pria yang akrab disapa AHY itu menyebut ada akun bodong yang menyerang dirinya dan Partai Demokrat.

"Ada 'akun bodong' yang menyerang diri saya pribadi dan @PDemokrat hanya karena kami berbeda pendapat. Disebar hoax, bahwa saya mendalangi demo UU Ciptaker," kata AHY Selasa (13/10/2020), dikutip Tribunnews.com.

Menurut AHY, ini adalah kekacauan akibat ketidakjelasan RUU Cipta Kerja.

Akibatnya, masyarakat dan pemerintah menjadi saling tuduh dan menyebarkan hoaks.

Padalah belum ada rujukan pasti terkait draft RUU tersebut.

Baca: Draf Final RUU Ciptaker Jumlah 812 Halaman Selesai, Azis Syamsuddin: Siap Dikirim ke Jokowi Hari Ini

ILUSTRASI - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyampaikan apa saja yang dibahas dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2019).
ILUSTRASI - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyampaikan apa saja yang dibahas dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2019). (Biro Pers Istana Kepresidenan/Rusman)

"Jadi, bagaimana kita menganggap berita yang beredar itu hoaks atau bukan," tulis AHY dikutip dari akun Twitter @AgusYudhoyono, kemarin.

AHY khawatir masyarakat jadi tenggelam dalam perang informasi dan perang hoaks.

AHY juga mengungkapkan, ada akun palsu atau 'bodong' yang menyerang dirinya dan Partai Demokrat.

Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini menegaskan, tuduhan tak berdasar itu terbantahkan karena berbagai elemen masyarakat banyak yang menolak UU Cipta Kerja.

"Alhamdulillah, rakyat kita cerdas. Tuduhan itu dibantah oleh berbagai elemen masyarakat yang melakukan penolakan UU Ciptaker."

"Saya tegaskan, tuduhan tak berdasar itu sangat menyakiti hati nurani rakyat, yang memang sungguh-sungguh ingin berjuang untuk kehidupannya yang lebih baik," ucap AHY.

AHY mengimbau semua pihak agar menghargai perbedaan pendapat.

Baca: Polda Kalbar Temukan Grup WhatsApp ‘Futsal’ Berisi Hoaks dan Provokasi Demo Tolak UU Ciptaker

Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2020-2025 Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan pidato dalam Kongres V Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (15/3/2020). ANY resmi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 setelah dipilih secara aklamasi dalam Kongres V Partai Demokrat untuk menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2020-2025 Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan pidato dalam Kongres V Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (15/3/2020). ANY resmi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 setelah dipilih secara aklamasi dalam Kongres V Partai Demokrat untuk menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Kita adalah negara demokrasi. Kita harus menghargai perbedaan pandangan dan pendapat."

"Penolakan @PDemokrat terhadap UU Ciptaker, dilakukan justru untuk menjaga negara ini agar tidak salah langkah. Sebagaimana penolakan Partai Demokrat terhadap RUU HIP," ujar AHY.

Sementara itu, Bareskrim Polri menangkap Deklarator KAMI Anton Permana, dan Anggota Komite Eksekutif KAMI Jumhur Hidayat.

Penangkapan tersebut menambah daftar panjang aktivis dan petinggi KAMI yang ditangkap kepolisian.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Awi Setiyono membenarkan kabar tersebut. Menurut Awi, Jumhur dan Anton ditangkap di tempat dan waktu yang terpisah beberapa hari terakhir.

"Anton kemarin, kalau Jumhur tadi pagi ditangkap," kata Awi saat dikonfirmasi kemarin.

Baca: Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain Nilai UU Cipta Kerja Dapat Pangkas Peran MUI atas Sertifikasi Halal

Keduanya ditangkap terkait penyebaran berita bohong atau hoax terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved