TRIBUNNEWSWIKI.COM - Demonstrasi besar-besaran terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (8/10/2020).
Massa yang tergabung dari ribuan buruh dan mahasiswa kembali turun ke jalan menolak UU Cipta Kerja.
Sejak pagi hari, ribuan orang tumpah ruah di Bundaran Simpang Lima, Kecamatan Tarogong Kidul.
Massa aksi pun lalu bergerak dari Bundaran Simpang Lima menuju Pemda Garut dan berkumpul kembali di depan Gedung DPRD Garut.
Mereka menyuarakan penolakan terhadap pengesahan UU Cipta Kerja.
Massa pun mendesak untuk masuk ke dalam gedung dewan.
Baca: Daftar Kampus Terbaik di Indonesia Versi QS WUR 2021, UGM Terdepan, Binus Nomor Tujuh
Baca: Terjebak Physical Distancing Relationship? Ini Cara Ardhito Pramono Deketin Cewek di Masa Pandemi
Sejumlah perwakilan massa dipersilakan masuk ke gedung dewan untuk beraudiensi dengan Ketua DPRD.
Sedangkan sejumlah massa yang berada di luar tetap melakukan orasi.
Teriakan "revolusi" terus digemakan aksi massa.
Kapolres, Dandim, dan Kajari Garut pun beberapa kali menemui massa untuk menenangkan situasi.
Adanya demontrasi membuat polisi mengalihkan arus kendaraan menuju kawasan Tarogong Kidul.
Sejumlah ruas jalan ditutup mulai dari Jalan Rumah Sakit, Jalan Cimanuk, Jalan Terus Pembangunan, dan Jalan Otista.
Unjuk Rasa di Sumedang dan Bandung
Baca: Terjebak Physical Distancing Relationship? Ini Cara Ardhito Pramono Deketin Cewek di Masa Pandemi
Baca: Gedung DPR RI Dijual di Toko Online, Formappi Sebut Ini Sebagai Kekecewaan Publik atas UU Ciptaker
Sementara itu, ribuan buruh dari berbagai serikat buruh di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung juga ikut melakukan aksi demo besar-besaran pada hari ketiga penolakan UU Cipta Kerja di ruas Jalan Raya Bandung-Garut, Kamis (8/10/2020).
Dikutip TribunnewsWiki.com dari pantauan Tribun Jabar, satu ruas jalan yang menuju arah Cileunyi dipenuhi ribuan buruh yang melakukan aksi long march dengan cara berjalan kaki dan ada juga yang menggunakan motor dan mobil serta membawa antribut lengkap.
Berbagai orasi bentuk penolakan pengesahaan UU Cipta Kerja dari beberapa mobil komando terus digaungkan saat aksi long march tersebut berjalan, sehingga aksi demo kali ini tampak lebih padat jika dibandingkan dengan dua hari sebelumnya.
Aksi ribuan buruh yang memakan satu ruas jalan tersebut membuat aparat kepolisian harus mengatur arus lalu lintas dengan cara mengalihkan kendaraan yang menuju Cileunyi ke jalur arah Garut.
Dengan adanya aksi demo besar-besar ini, ruas jalan menuju Garut yang masuk wilayah Kabupaten Sumedang dijadikan dua arah supaya pengendara tidak terjebak aksi para buruh tersebut.
Baca: Sinopsis The Shallows: Aksi Blake Lively Bertahan dari Teror Hiu Ganas, Malam Ini di TransTV
Baca: Info Beasiswa S1 di Kanada, Dapat Biaya Kuliah di University of Calgary Hingga Rp 220 Juta
Sebelumnya, Ketua KASBI Bandung Raya Slamet Prianto, mengatakan, ribuan buruh yang demo hari ini jumlahnya bakal lebih banyak dan meminta aparat kepolisian untuk mengosongkan satu jalur.
Permintaan satu jalur tersebut juga dilakukan agar aksi demo yang akan dilakukan tidak sampai membuat masyarakat menjadi antipati kepada para buruh.