TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tim Relawan Jokowi Bersatu melaporkan jurnalis Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya, Rabu (6/10/2020).
Pelaporan dilakukan terkait dengan aksi 'nekat' Najwa dalam acara yang dipandunya, Mata Najwa yang tayang pada Senin (28/9/2020) lalu.
Najwa Shihab dianggap telah melukai hati tim Jokowi Bersatu karena telah melakukan wawancara dengan kursi kosong.
Kursi tersebut dipersiapkan oleh Najwa Shihab untuk Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto yang tak merespons undangan tim Mata Najwa.
"Wawancara kursi kosong Najwa Shihab melukai hati kami sebagai pembela presiden karena Menteri Terawan adalah representasi dari Presiden Joko Widodo," kata Ketua Tim Relawan Jokowi Bersatu Silvia Devi Soembarto kepada Tribunnews.com di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (6/10/2020).
Baca: 20 Tokoh Berpengaruh di Indonesia Tahun 2020 versi Bazaar, Ada Susi Pudjiastuti hingga Najwa Shihab
Baca: Ditanya Najwa Shihab Bisakah Calon Presiden dari Keturunan Arab, Ini Jawaban Ahok
Oleh karena itu, Silvia juga mengatakan Najwa Shihab telah melakukan tindak pidana cyber bullying.
"Tindak pidananya cyber bullying. Karena narasumber tidak hadir kemudian diwawancarai dan dijadikan parodi," jelas Silvia.
"Parodi itu suatu tindakan yang tidak boleh dilakukan kepada pejabat negara khususnya menteri. Karena beliau adalah representasi dari Presiden Joko Widodo," imbuhnya.
Kepada Wartakotalive.com, Silvia juga mengatakan bahwa tindakan Najwa Shihab telah mempermalukan Menkes Terawan.
Tak hanya itu Najwa Shihan juga dianggap telah mendiskreditkan Presiden Jokowi secara tidak langsung.
"Acara itu (Mata Najwa) ditonton 269 Juta rakyat Indonesia. Tentunya ini kurang baik bagi generasi dan masyarakat kita," kata Silvia.
Lebih lanjut, Silvia juga mengatakan pihaknya akan melapor pada Dewan Pers.
Tak hanya itu, tim Relawan Jokowi juga akan melakukan somasi pada Trans7 yang telah menayangkan acara berjudul 'Menanti Terawan' di televisi pada Senin, (28/9/2020).
Hal tersebut agar tindakan Najwa Shihab yang dianggap sebagai preseden buruk tersebut tidak ditiru oleh jurnalis maupun wartawan lain.
Wawancara Kursi Kosong Najwa Shihab
Seperti yang telah diberitakan Wartakotalive.com, wawancara terhadap kursi kosong dilakukan karena Menkes Terawan tidak memberikan respon terhadap undangan wawancara yang diberikan tim Mata Najwa.
Padahal sebagai pemegang otoritas tertinggi bidang kesehatan, Menkes Terawan akan diwawancarai perihal penanganan Covid-19 di Indonesia.
Bedasarkan keterangan yang ditulis oleh tim Mata Najwa di akun YouTube Najwa Shihab, sejumlah tokoh telah bersedia datang.
Namun dalam hal pandemi covid-19, Kementerian Kesehatan tetaplah institusi yang dianggap paling strategis.
Karena itulah, Najwa Shihan sering menerima permintaan dan titipan pertanyaan untuk disampaikan pada Menkes Terawan.