TRIBUNNEWSWIKI.COM - Institut Penelitian The Shandong Yinfeng Life miliki rencana gila yaitu ingin hidupkan kembali orang mati menggunakan teknologi.
Institut Penelitian The Shandong Yinfeng Life didirikan di Jinan, China Timur.
Dilansir dari South China Morning Post, Rabu (30/9/2020), lembaga penelitian krionik memiliki empat pusat penelitian di dunia, salah satunya di China.
Lembaga penelitian itu menyediakan suspensi krionik.
Para peneliti yang tergabung dalam riset penelitian krionik itu berencana menipu kematian.
Mereka mengawetkan tubuh pada suhu yang sangat rendah dengan harapan suatu hari dapat ‘menghidupkan kembali’ mereka.
Namun, penelitian Yinfeng melangkah lebih jauh.
Penelitian tersebut berpotensi merevolusi transplantasi organ, pelekatan kembali bagian tubuh, dan perawatan medis lainnya.
Baca: FAKTA Misi China Hancurkan Masjid di Xinjiang: Terkuak Berkat Hasil Investigasi Independen Jurnalis
Baca: Relawan Vaksin Terkena Covid-19, Ketua Tim Riset Uji Klinis: Positifnya Bukan karena Vaksin
Teknik ini dinamakan The Cryonics, yaitu menjaga tubuh manusia pada suhu yang sangat rendah dengan tujuan menipu kematian.
Kemudian, dalam riset itu melibatkan penyimpanan tubuh dalam wadah baja tahan karat dalam nitrogen cair super dingin.
Lembaga itu menyediakan layanan penangguhan dan penyimpanan krionik untuk manusia dan hewan peliharaan yang telah meninggal.
Dengan harapan suatu hari dapat menggunakan teknologi canggih untuk ‘menghidupkan kembali’ mereka.
Yinfeng juga bermitra dengan rumah sakit dan Universitas China untuk melakukan penelitian di bidang kriobiologi, yang mempelajari pengaruh suhu rendah pada makhluk hidup.
Aaron Drake, direktur pusat respons klinis di Yinfeng, yang bergabung pada 2016, menjelaskan lembaga di China ini berbeda dari yang lain.
“Pemerintah China tidak ingin kami menjadi proyek yang membekukan tubuh seseorang, tapi mereka ingin melihat bagaimana proyek ini dapat bermanfaat bagi semua bidang kedokteran,” kata dia.
“Jadi kami bekerja dengan ahli bedah, ahli anestesi dan perfusionis (orang yang mengoperasikan mesin jantung-paru).”
“Ini adalah proyek besar berbasis penelitian, yang menarik saya untuk bergabung dengan mereka," jelasnya.
Salah satu kendala terbesar yang terus mengganggu prosedur transplantasi organ adalah, kurangnya kesempatan untuk mendapatkan organ yang layak dari orang yang telah meninggal dan menanamkannya ke pasien.
“Sebagai contoh saat mengangkat hati manusia, waktu yang tersedia sekitar enam jam. Jaringan akan mulai mati setelah enam jam, " jelas Drake.
“Dalam enam jam itu organ harus diangkut, dibersihkan, disiapkan, dan ditanamkan, sedangkan tes darah harus dilakukan pada pendonor dan penerima untuk melihat apakah golongan darah mereka cocok,” ujar dia.
“Itu sangat menantang,” kata Drake.
China adalah negara pertama yang melakukan ini dan Institut Yinfeng memimpin dalam bidang penelitian ini.
Drake mengatakan setiap organ membutuhkan teknik yang berbeda agar dapat diawetkan secara krionik.
“Semakin besar organnya, semakin sulit jadinya. Peralatan yang harus digunakan menjadi lebih besar juga,” katanya.
Baca: Di Pertemuan PBB, China Sebut AS Sudah Banyak Menciptakan Masalah bagi Dunia
Baca: BUKTI TERBARU Penyebab Punahnya Dinosaurus, Ilmuwan: Ini Penyebab 76 % Kehidupan di Bumi Musnah
Menurut Drake, ada 10 pasien yang telah diawetkan secara krionik di Yinfeng.
Tetapi Li Qingping, direktur publisitas di institut tersebut, mengatakan hal itu telah menarik minat yang besar dari orang-orang di China selama beberapa tahun terakhir.
“Lebih dari 100 orang mengunjungi center kami tahun lalu, dan 60 orang telah menjadi anggota yang ingin melakukan prosedur cryonics,” kata Li.
Dia menambahkan bahwa, mereka juga telah membayar biaya untuk mendukung komitmen rencana gila ini.
Drake mengatakan, budaya China sangat menerima cryonics secara lebih mudah dan terbuka daripada budaya Barat.
Yinfeng adalah bagian dari Grup Biologi Yinfeng, yang pekerjaannya meliputi pengujian DNA, penyimpanan darah tali pusat, pengobatan estetika, dan penelitian sel induk.
Selain transplantasi organ, Drake mengatakan, penelitian cryonics juga sedang diterapkan untuk mengobati pasien serangan jantung, stroke dan trauma tumpul.
Sementara gagasan untuk menghidupkan kembali orang mati mungkin masih jauh.
Jika tidak terlalu jauh, kemungkinan, Drake berpikir cryonics adalah teknologi dengan prospek yang hidup.
Orang-orang saat ini meninggal karena kanker, Parkinson, dan penyakit otak lainnya.
Menurutnya, jika kita maju seratus tahun, penyakit-penyakit ini dapat dengan mudah disembuhkan.
“Orang meninggal karena serangan jantung, stroke, dan influenza di awal tahun 1900-an. Tapi hari ini, pengobatan modern dapat mengatasi masalah ini,”
“Jadi, jika kami dapat memberi pasien waktu tambahan tanpa membiarkan kerusakan terjadi, kami mungkin dapat menyembuhkan kanker mereka suatu hari dan memberi mereka kesempatan untuk hidup lebih lama,” katanya.
(TribunnewsWiki.com/Restu, Tribunnews.com, Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ilmuwan China Berencana Hidupkan Orang Mati Memanfaatkan Teknologi