Pertahankan Wilayah Nagorno-Karabakh, Presiden Azerbaijan Iham Aliyev: Tujuan Kami Benar!

"Kami punya hak mempertahankan wilayah kami, tujuan kami benar!" kata Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, dalam pidatonya.


zoom-inlihat foto
ilham-heydar-oglu-aliyev-presiden-republik-azerbaijan.jpg
Rick BAJORNAS / UNITED NATIONS / AFP
Ilham Heydar oglu Aliyev, Presiden Republik Azerbaijan, saat ia berbicara secara virtual dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-75, pada 24 September 2020, di New York.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev yakin negaranya bisa mendapatkan kembali kontrol atas wilayah Nagorno-Karabakh.

Dalam pidatonya di depan rakyatnya, Aliyev menyebut bahwa apa yang dilakukan militernya merupakan bentuk mempertahankan wilayah.

"Kami punya hak mempertahankan wilayah kami, tujuan kami benar!" kata Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, dalam pidatonya.

Di tempat terpisah, Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyatakan, mereka membendung upaya militer Armenia dengan mengerahkan tank hingga drone tempur.

"Terdapat laporan korban tewas dan luka di kalangan warga sipil dan militer," ujar juru bicara Kepresidenan Azerbaijan Hikmet Hajiyev.

Seperti diberitakan TribunnewsWiki.com sebelumnya, Azerbaijan mengumumkan negaranya dalam kondisi darurat militer.

Tetangga Armenia dan Iran ini menyebut bahwa serangan pasukannya di wilayah Nagorno-Karabakh adalah bentuk balasan atas penembakan pasukan Armenia terhadap lima warga Azerbaijan.

Azerbaijan juga menegaskan bahwa teritorial Nagorno-Karabakh berada di bawah kendalinya.

Baca: Seruan PM Nikol Pashinyan untuk Warga Armenia: Bersiaplah Mempertahankan Tanah Air Kita!

Wilayah Nagorno-Karabakh
Wilayah Nagorno-Karabakh (BBC)

Baca: Update Konflik Armenia - Azerbaijan di Nagorno-Karabakh: 23 Tentara Tewas, 100 Lebih Warga Terluka

Bagi Azerbaijan orang-orang Armenia yang mendirikan Republik Artsakh di Nagorno-Karabakh merupakan pemberontak dan kelompok separatis.

Pada Juli 2020, militer Azerbaijan sebelumnya sempat mengancam akan menghancurkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) milik Armenia.

Kecaman Turki untuk Armenia

Pada Minggu (27/9), Turki mengkritik tajam Armenia dengan mengatakan Yerevan adalah penghalang perdamaian.

Melalui Presiden Erdogan, Ankara tegas akan melanjutkan dukungannya untuk Azerbaijan.

Dalam sebuah pernyataan di Twitter menyusul panggilan telepon dengan Presiden Azeri Ilham Aliyev, Presiden Turki Tayyip Erdogan meminta rakyat Armenia melawan para pemimpin mereka sendiri yang katanya "menyeret mereka ke dalam malapetaka".

Erdogan menambahkan bahwa solidaritas Ankara dengan Baku (ibukota Azerbaijan) akan "terus berlanjut".

"Armenia, yang telah melanjutkan serangan terhadap Azerbaijan, telah mengancam perdamaian di kawasan itu," kata Erdogan,

Klaim Pihak Armenia

Sementara itu, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menyerukan rakyatnya siap siaga untuk mempertahankan tanah air mereka.

"Bersiaplah untuk mempertahankan tanah air kita yang diberkati," kata Pashinyan di Facebook.

Pemerintah Armenia akan mempertimbangkan "mobilisasi parsial" dari pasukan cadangan dan mengumumkan darurat militer.

Sementara itu, Presiden Republik Artsakh (Nagorno-Karabakh, yang didukung Armenia), Araik Harutyunyan mengumumkan wilayahnya dalam kondisi darurat pada sesi pertemuan di daerah kantong perlawanan Stepanakert, Minggu (27/9/2020).

“Saya mengumumkan darurat militer dan mobilisasi semua orang yang bertanggung jawab atas dinas militer dan berusia lebih dari 18 tahun,” kata Harutyunyan sebagaimana dilansir dari AFP.

Pengumuman tersebut dilontarkan Harutyunyan setelah pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia pecah.

Sebagai informasi, Armenia mendukung Nagorno-Karabakh lantaran banyak etnis Armenia yang tinggal di sana.

Dukungan Armenia juga diberikan untuk menahan laju okupasi Azerbaijan.

Armenia juga menganggap bahwa Nagorno-Karabakh adalah bagian dari mereka.

Baca: Muncul Dugaan Keterlibatan Kombatan Suriah di Pihak Azerbaijan dalam Konflik di Nagorno-Karabakh

FOTO: Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan memberikan pidato parlemen di Yerevan pada 27 September 2020.
FOTO: Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan memberikan pidato parlemen di Yerevan pada 27 September 2020. (Handout / press service of Armenia's government / AFP)

Baca: Republik Azerbaijan Umumkan Kondisi Darurat Militer dalam Bentrokan di Nagorno-Karabakh

Nagorno Karabakh -sebuah wilayah otonom- menjadi rebutan Armenia dan Azerbaijan, dua negara yang merupakan musuh bebuyutan sejak lama.

Pertemuan dengan Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan sempat berkomunikasi melalui panggilan telepon pada Minggu, (27/9/2020).

Keduanya membahas bentrokan di wilayah Nagorno-Karabakh, menurut laporan Kremlin, dikutip dari Reuters, (27/9).

Dalam percakapan, Putin meminta untuk tidak melanjutkan eskalasi konflik.

Putin juga meminta agar semua tindakan militer dihentikan.

Baca: Update Konflik Armenia - Azerbaijan di Nagorno-Karabakh: 23 Tentara Tewas, 100 Lebih Warga Terluka

FOTO: Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan bertemu dengan para pejabat tinggi militer di Yerevan pada 27 September 2020.
FOTO: Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan bertemu dengan para pejabat tinggi militer di Yerevan pada 27 September 2020. (Handout / press service of Armenia's government / AFP)

Baca: Semakin Memanas, 16 Orang Tewas dalam Bentrokan Armenia - Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

Azerbaijan Umumkan Darurat Militer

Baca: Update Konflik Armenia - Azerbaijan di Nagorno-Karabakh: 23 Tentara Tewas, 100 Lebih Warga Terluka

FOTO: Tangkapan layar video di situs web resmi Kementerian Pertahanan Armenia pada 27 September 2020, diduga menunjukkan penghancuran tank Azeri dan prajurit selama bentrokan antara militer Armenia di Nagoro-Karabakh dan Azerbaijan.
FOTO: Tangkapan layar video di situs web resmi Kementerian Pertahanan Armenia pada 27 September 2020, diduga menunjukkan penghancuran tank Azeri dan prajurit selama bentrokan antara militer Armenia di Nagoro-Karabakh dan Azerbaijan. (Handout / Armenian Defence Ministry / AFP)

Baca: Statistik: Industri China Tumbuh 19,1 %, Laba Rp 1,3 Triliun

Tentang Nagorno-Karabakh

Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah otonom yang sebagian besar dihuni oleh etnis Armenia ini pernah mendeklarasikan kemerdekaan negara baru yang diberi nama Republik Artsakh.

Azerbaijan menganggap pemerintahan di Nagorno-Karabakh (di bawah kendali Republik Artsakh) merupakan kelompok separatis/pemberontak.

Sebaliknya, Armenia bersikukuh punya hak melindungi sebagian besar etnisnya yang berada di Nagorno-Karabakh.

Berdasarkan penulusuran TribunnewsWiki, Azerbaijan masih menganggap memiliki hak de jure atas wilayah Nagorno-Karabakh.

Pada 26 November 1991, parlemen Azerbaijan menghapus status otonom Nagorno-Karabakh.

Pada masa itu, pemerintah Azerbaijan turut menghapus administratif pemerintahan dan mengubahnya ke dalam rayon-rayon yakni: Khojavend, Tartar, Goranboy, Shusha, dan Kalbajar.

Sebagai respons atas kebijakan pemerintah Azerbaijan, masyarakat yang tinggal di Nagorno-Karabakh (yang mayoritas merupakan warga etnis Armenia) mencetuskan kemerdekaan mereka dengan mendirikan Republik Artsakh.

Namun, sejumlah pemimpin Azerbaijan menyebut gerakan ini sebagai tindakan separatis.

Banyak pemberitaan menyebut penduduk Armenia di Nagorno-Karabakh merupakan 'kelompok separatis Armenia' yang ingin mendirikan negara baru.

Baca: 127 Ribu Pekerja di Victoria Australia Mulai Berangkat ke Kantor Senin Besok

Tangkapan layar video di situs web resmi Kementerian Pertahanan Armenia pada 27 September 2020, diduga menunjukkan penghancuran tank Azeri dan prajurit selama bentrokan antara separatis Armenia (Nagoro-Karabakh) dan Azerbaijan.
Tangkapan layar video di situs web resmi Kementerian Pertahanan Armenia pada 27 September 2020, diduga menunjukkan penghancuran tank Azeri dan prajurit selama bentrokan antara separatis Armenia (Nagoro-Karabakh) dan Azerbaijan. (Handout / Armenian Defence Ministry / AFP)

Baca: Galang Dana Rp 114 Juta Bantu Yayasan Kanker, Pria Ini Naik Sepeda Mini Anaknya Sejauh 354 Km

Sampai saat ini status Nagorno-Karabakh secara de facto berada di bawah kendali Republik Artsakh.

Kendati demikian, Republik Artsakh memiliki sedikit pengakuan internasional.

Pada 26 November 1991, Azerbaijan membuat klaim dengan membubarkan republik ini berdasarkan payung hukum yang dikeluarkan.

Nagorno-Karabakh (Republik Artsakh) sebagian besar masih di bawah kendali dari Artsakh Defense Army (militer Nagorno-Karabakh).

Diketahui, orang-orang Armenia di Republik Artsakh mendapat bantuan dari pemerintah Armenia untuk menahan okupasi Azerbaijan.

Konflik keduanya pecah pada 1987 dan memuncak pada 1991.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved