Militer Korea Selatan Sebut Pasukan Korea Utara Bunuh Pejabat Korsel yang Hilang, Tubuhnya Dibakar

Pasukan Korut dituduh menembak mati pejabat Korsel, menyiramkan minyak, dan membakar tubuhnya.


zoom-inlihat foto
kim-jong-un-konferensi-nasional-veteran-perang.jpg
STR / KCNA VIA KNS / AFP
Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, berpidato pada Konferensi Nasional Veteran Perang yang keenam di Rumah Kebudayaan 25 April di Pyongyang, Korea Utara, Senin (27/7/2020). Kim mengatakan tidak akan ada perang lagi di negara itu karena senjata nuklirnya menjadi kemanan negara itu.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Militer Korea Selatan (Korsel) pada Kamis, (24/9/2020), mengatakan pasukan Korea Utara (Korut) menembak mati pejabat perikanan Korsel yang dinyatakan hilang awal pekan ini.

Selain itu, Korsel menuduh pasukan Korut menyirami tubuh pejabat itu dengan minyak dan membakarnya untuk mencegah wabah Covid-19.

Dilansir dari Reuters, (24/9/2020), militer Korsel mengatakan bukti menunjukkan pejabat tersebut berusaha menyeberang ke Korea Utara ketika dia dilaporkan hilang dari kapal ikan pada Senin, (24/9/2020), sekitar 10 km di selatan Garis Batas Utara.

Garis itu merupakan demarkasi kontrol militer yang disengketakan dan secara de facto menjadi batas laut antara Korsel dan Korut.

Militer Korsel belum mengetahui alasan pasti pejabat berusia 47 tahun itu ditembak.

Namun, militer Korsel mengatakan pasukan Korut sepertinya bertindak di bawah perintah pengendalian virus corona.

Baca: Pejabat Korea Selatan Dibunuh Secara Brutal Kemudian Dibakar oleh Pasukan Korea Utara

Baca: Geger Gambar Kim Jong Un ada di Kertas Rusak, Korea Utara Buru Pelaku dan Siapkan Hukuman Berat

Kim Jong-un, pemimpin tertinggi Korea Utara
Kim Jong-un, pemimpin tertinggi Korea Utara (KCNA VIA KNS / AFP via Getty Image)

Kantor kemanan nasional di Gedung Biru (kantor kepresidenan) mengatakan pembunuhan itu merupakan "kejahatan kemanusiaan".

Mereka mendesak Korut untuk meminta maaf dan melakukan tindakan agar kejadian seperti itu tidak terulang di masa depan.

Berdasarkan sumber intelijen, militer mengatakan pria tak dikenal itu sepertinya sudah ditanyai di laut, sebelah utara Garis Batas Utara dan sekitar 38 km dari tempat dia hilang.

Dia ditanyai sebelum dieksekusi atas "perintah dari pihak berwenang yang lebih tinggi".

Badan pria itu disiram minyak oleh pasukan yang memakai masker gas, dan dia kemudian dibakar.

Baca: Kim Jong Un Kembalikan Ribuan Masker ke China, Curiga Pembuatan Dilakukan di Korea Selatan

Baca: Kim Jong Un Eksekusi Mati 5 Pejabat Korea Utara, Dianggap Berani Kritik Kebijakan Ekonomi

(ILUSTRASI) Gambar file tak bertanggal ini dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 23 Juni 2019 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membaca surat pribadi dari Presiden AS Donald Trump di lokasi yang tidak diketahui. Kim Jong Un mengatakan hubungannya dengan Donald Trump seperti
(ILUSTRASI) Gambar file tak bertanggal ini dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 23 Juni 2019 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membaca surat pribadi dari Presiden AS Donald Trump di lokasi yang tidak diketahui. Kim Jong Un mengatakan hubungannya dengan Donald Trump seperti "film fantasi", menurut penerbit buku baru tentang presiden AS yang akan mengungkap 25 surat pribadi yang dipertukarkan antara kedua pemimpin. (KCNA VIA KNS / AFP)

Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan penembakan yang dilakukan Korut terhadap warga Korut "tidak dapat dimaafkan" dan "mengejutkan", menurut kantor berita Yonhap yang mengutip ucapan juru bicara kepresidenan.

Moon juga meminta milter Korsel untuk mengetatkan kewaspadaan agar bisa melindungi warganya.

Militer mengatakan mereka telah mengirim pesan ke Korea Utara pada Rabu, (23/9/2020), melalui perbatasan darat.

Melalui surat itu mereka meminta penjelasan, tetapi belum ada tanggapan apa pun.

"Militer kami mengutuk keras kekejaman seperti itu dan meminta Korut memberikan penjelasan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," kata Jenderal Ahn Young-ho.

Baca: Korea Utara Sanggup Luncurkan Rudal Balistik dari Kapal Selam, Korsel Siapkan Kemungkinan Terburuk

Ketakutan akan Covid-19

Komandan militer Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan mengatakan pada bulan ini pasukan Korut telah diberikan "perintah tembak mati" untuk mencegah virus corona memasuki negara pimpinan Kim Jong-un.

Perintah tersebut mungkin adalah sebuah usaha agar parade militer besar yang akan dilaksanakan pada 10 Oktober mendatang tidak diganggu wabah corona.

Pada hari tersebut, Korut akan memperingati berdirinya Partai Buruh Korea.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved