TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kabar duka datang dari Aceh.
Seorang dokter di Langsa dikabarkan meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh, dr Safrizal Rahman saat dikonfirmasi Serambinews.com, Kamis (24/9/2020).
Adapun dokter yang meninggal dunia tersebut, ungkap Ketua IDI Aceh, bernama dr Nuhsan Umar Lubis SpA, yang merupakan dokter spesialis anak di Kota Langsa.
"Iya beliau dokter anak di Langsa. Kabar dari dr Arlina, tadi pukul 06.10 WIB. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah berpulang ke Rahmatullah dr Nuhsan Umar Lubis SpA. Semoga almarhum husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan tabah dan ikhlas," dr Safrizal meneruskan pesan duka tersebut kepada Serambinews.com, sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca: Pura-Pura Ngamen, Seorang Remaja 16 Tahun Gasak Ponsel Warga Jakarta Timur
Saat dihubungi, dr Safrizal menyebutkan, dr Nuhsan Umar Lubis SpA meninggal dunia dalam perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Bunda Thamrin, Medan, Sumatera Utara.
"Beliau positif Covid-19 sudah beberapa hari lalu dan dirawat di Medan," beber dr Safrizal.
Ketika ditanya apakah almarhum selama ini menangani pasien positif di Langsa, menurut dr Safrizal, dirinya sedang mendalami hal tersebut.
"Saya khawatir, beliau kan sudah berumur, jadi barangkali terpapar dalam pelayanan di praktek swasta atau di rumah sakit swasta di Langsa," papar dr Safrizal, berdasarkan laporan Serambinews.com.
"Saya masih mendalami itu. Beliau sudah pensiun, jadi pelayanan medis yang beliau lakukan sebenarnya di tempat swasta. Almarhum meninggal tadi pagi," pungkas Ketua IDI Aceh.
100 Dokter Meninggal karena Terinfeksi Corona
Berdasarkan catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sudah ada 100 dokter yang meninggal akibat terinfeksi virus corona, selama enam bulan pandemi.
Jumlah tersebut diungkap oleh Humas IDI Halik Malik, Senin (31/8/2020).
"IDI mencatat dokter yang meninggal dunia dengan Covid-19 sudah genap 100 orang," ujar Halik dalam keterangan tertulis, dikutip dari Kompas.com.
Terkait hal itu, anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay, meminta pemerintah melakukan evaluasi.
Dia meminta adanya evaluasi mengenai perlakuan kepada dokter.
Saleh mengatakan mereka harus mendapat perlindungan maksimal ketika menjalankan tugasnya
"Menyangkut peningkatan jumlah korban ini, saya melihat pemerintah harus melakukan evaluasi terhadap treatment atau perlakuan kepada dokter. Terutama, mereka harus dilindungi ketika bertugas," kata Saleh saat dihubungi, Senin (31/8/2020).
Baca: Pedagang Ini Nekat Lumuri Wajah dengan Air Liur Jenazah Covid-19 Sambil Ejek Dokter di RSBP Batam
Salah satu jaminan perlindungan terhadap para dokter adalah dengan memastikan ketersediaan alat pelindung diri (APD) lengkap yang merata di seluruh provinsi dan kabupaten/kota.
"Terutama, mereka harus dilindungi ketika bertugas. Perlindungan itu mulai dari alat pelindung diri yang lengkap dan standar WHO (World Health Organization)," tuturnya.
Berikutnya, menurut Saleh, pemerintah perlu membuat aturan tentang jam kerja para dokter.
Dia mengatakan jam kerja berlebih akan berdampak pada daya tahan para dokter sehingga pelayanan yang diberikan menjadi tidak maksimal.
Baca: Ikatan Dokter Anak Indonesia Desak Kemendikbud Pertimbangkan Kembali Aturan Belajar Tatap Muka
Kesehatan para dokter itu sendiri juga perlu menjadi prioritas dalam penanganan Covid-19 ini.
"Jangan sampai mereka melebihi batas kerja normal, di mana itu akan mengurangi ketahanan atau imunitas mereka," ucapnya.
"Saya rasa penting ini diperhatikan pemerintah. Supaya juga mereka bisa berjuang seperti yang menjadi kewajiban mereka," kata Saleh.
Saleh pun mengingatkan pemerintah agar tidak lupa memenuhi janji uang insentif bagi para dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
Selain itu, uang santunan bagi keluarga para dokter dan tenaga kesehatan yang meninggal dunia.
Baca: Lembaga Biologi Temukan Mutasi Virus Corona Baru di Indonesia, Disebut Lebih Ganas dan Menular
"Duit sudah ada, tinggal mencairkan. Terkait santunan ini, saya mendorong pemerintah untuk memperpanjang masa atau waktu. Jadi yang kemarin itu yang dibayar insentif tiga bulan, menurut saya ditambah lagi tiga bulan ini. Karena sudah enam bulan kita menghadapi Covid-19," ujar Saleh.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Lagi, Satu Dokter di Aceh Meninggal Dunia Karena Covid-19, Sempat Beberapa Hari Dirawat di Medan
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Serambi)