Kerajaan Arab Saudi Akhirnya akan Membuka Kembali Umrah Mulai 4 Oktober 2020, Berikut Tahapannya

Untuk jamaah dalam negeri pembukaan umrah dimulai pada 4 Oktober 2020. Sementara untuk jamaah dari luar negeri dimulai pada 1 November 2020.


zoom-inlihat foto
situasi-di-mekkah.jpg
AFP
Situasi di Mekkah, setelah Arab Saudi menangguhkan umrah dan melarang warga negara asing datang belum lama ini


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kerajaan Arab Saudi akhirnya kembali akan membuka pelaksanaan ibadah Umrah.

Pembukaan ibadah umrah tersebut akan dimulai dari jamaah dalam negeri terlebih dahulu.

Kemudian dilanjutkan dengan jamaah dari luar Arab Saudi.

Untuk jamaah dalam negeri pembukaan umrah dimulai pada 4 Oktober 2020.

Sementara untuk jamaah dari luar negeri dimulai pada 1 November 2020.

Pengumuman tersebut disampaikan di Kantor Berita SPA, Selasa (22/9/2020).

Arab Saudi telah menutup layanan ibadah umrah sejak Maret akibat wabah Covid-19.

Dengan dibukanya kembali layanan umrah artinya memungkinkan hingga 6.000 warga negara dan penduduk di Arab Saudi menjalankan umrah tiap harinya.

Baca: Jaga Social Distancing, Arab Saudi Akan Luncurkan Aplikasi Online Pendaftaran Umrah Penduduk Lokal

Menurut laporan SPA, hanya sebanyak 30 persen dari kapasitas normal 20.000 jamaah yang diizinkan melaksanakan ibadah umrah per hari, sebagai langkah pencegahan penularan virus.

Kapasitas umrah harian baru akan ditingkatkan menjadi 75 persen setelah dua pekan, pada 18 Oktober 2020.

Sementara untuk pembukaan di awal November nanti, Arab Saudi hanya akan mengizinkan jamaah umrah dari sejumlah negara khusus yang dianggap aman, dengan kapasitas 100 persen hingga berakhirnya masa pandemi.

Sumber di Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan pihak kerajaan akan mengizinkan dimulainya kembali umrah secara bertahap dan kunjungan ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Dilaporkan oleh media milik Kerajaan Arab Saudi Saudi Press Agency via Saudi Gazette, Selasa (22/9/2020), sumber tersebut mengatakan ibadah umrah akan dimulai secara bertahap mulai 4 Oktober.

Sumber dari kementerian tersebut mengatakan, berdasarkan laporan otoritas yang berwenang, Kerajaan Arab Saudi menyetujui kemungkinan pelaksanaan Umrah dan kunjungan ke Dua Masjid Suci tersebut secara bertahap.

Dalam pelaksanaannya, tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan juga diperhatikan.

Berbagai alasan yang mendasari dimulainya Umrah adalah perkembangan penyebaran virus corona, tanggapan atas aspirasi banyak umat Islam di dalam dan luar negeri untuk melakukan umrah, dan berdasarkan ketajaman kepemimpinan terhadap kesehatan dan keselamatan pengunjung Dua Masjid Suci.

Pada tahap pertama, warga negara dan ekspatriat dari dalam kerajaan akan diizinkan untuk melakukan umrah dengan kapasitas 30 persen atau setara dengan 6.000 jemaah per hari mulai 4 Oktober di Masjidil Haram.

Pada tahap kedua, warga dan ekspatriat di dalam Kerajaan akan diizinkan untuk melakukan umrah, mengunjungi Rawdah di Masjid Nabawi di Madinah, dan shalat di Dua Masjid Suci mulai 18 Oktober dengan batas kapasitas 75 persen.

Kamis (5/3/2020) Mataf di sekitar Ka'bah, di dalam Masjidil Haram, kosong dari para jamaah. Arab Saudi mengosongkan situs tersuci Islam untuk sterilisasi atas kekhawatiran virus corona baru, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah kerajaan menunda ziarah sepanjang tahun. ABDEL GHANI BASHIR/AFP.
Kamis (5/3/2020) Mataf di sekitar Ka'bah, di dalam Masjidil Haram, kosong dari para jamaah. Arab Saudi mengosongkan situs tersuci Islam untuk sterilisasi atas kekhawatiran virus corona baru, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah kerajaan menunda ziarah sepanjang tahun. ABDEL GHANI BASHIR/AFP. (ABDEL GHANI BASHIR/AFP)

Kapasitas itu terdiri atas 15.000 jemaah umrah per hari dan 40.000 jemaah shalat per hari dengan mengikuti protokol kesehatan di Masjidil Haram, serta 75 persen dari kapasitas untuk Rawdah di Masjid Nabawi.

Pada tahap ketiga, jemaah dari luar negeri akan diizinkan untuk melakukan umrah mulai 1 November dengan kapasitas 20.000 jemaah umrah dan 60.000 jemaah shalat per hari.

Pembatasan jumlah jemaah tersebut akan berlanjut hingga berakhirnya pandemi virus corona atau pengumuman tingkat kebahayaan Covid-19 sudah selesai.

Kedatangan jemaah Umrah dan pengunjung dari luar kerajaan akan dilakukan secara bertahap dari negara-negara yang bebas dari risiko kesehatan terkait pandemi virus corona, tambah sumber tersebut.

Tahap keempat akan memungkinkan pelaksanaan umrah, kunjungan, dan shalat oleh warga negara dan ekspatriat dari dalam dan luar Kerajaan dengan kapasitas 100 persen dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Namun, otoritas berwenang menggarisbawahi hal itu dilakukan jika risiko pandemi virus corona telah benar-benar menghilang.

Baca: Menteri Agama Fachrul Razi Sebut Pelaksanaan Umrah Masih Menunggu Keputusan Arab Saudi

Sementara itu, masuknya jemaah umrah dan pengunjung diatur melalui aplikasi (Etamarna) yang akan diluncurkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Hal itu bertujuan menerapkan standar dan pengawasan kesehatan yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Sumber tersebut meminta para peziarah, jemaah, dan pengunjung untuk mematuhi protokol kesehatan termasuk memakai masker, menjaga jarak aman, dan menghindari kontak fisik.

Dia menegaskan keinginan Kerajaan Arab Saudi untuk memungkinkan para peziarah dari dalam dan luar negeri untuk melakukan ritual dengan cara yang aman, memenuhi protokol kesehatan, dan menjaga physical distancing.

Tindakan demikian diterapkan untuk memastikan keselamatan dan melindungi manusia dari ancaman pandemi Covid-19.

Ribuan umat muslim melakukan thawaf mengelilingi Kabah usai shalat subuh di Masjidil Haram, Makkah, Kamis (11/7/2019).
Ribuan umat muslim melakukan thawaf mengelilingi Kabah usai shalat subuh di Masjidil Haram, Makkah, Kamis (11/7/2019). (Tribunnews/Bahauddin R Baso/ MCH 2019)

Sumber tersebut menjelaskan bahwa tahapan yang diumumkan dalam pernyataan tersebut akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan pandemi.

Dikutip dari Arabnews, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi meminta semua orang yang mengunjungi Masjid Suci dengan mematuhi langkah-langkah pencegahan, memakai masker wajah, menjaga jarak aman dari orang lain, dan menahan diri dari kontak fisik.

Selain umrah, pemerintah Arab Saudi juga membatasi layanan ibadah haji.

Biasanya ibadah haji dapat mengumpulkan sekitar tiga juta orang dari seluruh dunia, menjadi hanya untuk beberapa ribu jamaah dalam negeri.

Baca: Kerajaan Arab Saudi Sumbang Dana Rp 1,48 Triliun ke WHO untuk Bantu Atasi Pandemi Covid-19

(Kompas.com/Danur Lambang Pristiandaru)(Tribunnewswiki)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Umrah akan Dimulai Kembali 4 Oktober, Ini Tahapannya"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved