TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tingkat penularan Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta semakin meningkat.
Pada Kamis (3/9/20202), terjadi penambahan pasien positif Covid-19 di Jakarta yaitu 1.406 orang.
Sehingga jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta adalah 43.709 orang.
Sebanyak 32.424 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,2 persen.
Lalu, 1.253 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,9 persen.
Sementara untuk kasus aktif Covid-19 mencapai 10.032 orang.
Jumlah tersebut merupakan pasien yang masih menjalani perawatan atau isolasi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkhawatirkan peningkatan kasus Covid-19 ini.
Menurutnya, peningkatan angka penularan Covid-19 berbanding lurus dengan jumlah testing yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Anies mengklaim Pemprov DKI Jakarta telah melakukan testing lima kali lebih tinggi dari batas ideal yang ditentukan badan kesehatan dunia (WHO).
Baca: Sepasang Pengantin Positif Covid-19 seusai Gelar Resepsi Pernikahan, 16 Kontak Harus Jalani SWAB
Baca: Erick Thohir Sebut 1,5 Juta Tenaga Medis Akan Diprioritaskan Mendapat Suntikan Vaksin Covid-19
Dari testing yang dilakukan itu, maka penambahan kasus harian juga semakin meningkat.
"Di Indonesia hanya ada dua provinsi yang (jumlah testing) melampaui angka WHO, yakni Jakarta dan Sumatera Barat. Jakarta sekarang mengkhawatirkan, kenapa? Dalam tiga minggu terakhir, angka (penambahan kasus positif harian) naik terus, artinya apa? Kita mendeteksi banyak, penularan juga terjadi angkanya banyak," kata Anies, seperti dikutip dari Kompas.com.
Anies terus mengimbau warga untuk tetap disiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Maka PR kita adalah menggalakkan yang 3M, karena yang 3T sudah dikerjakan ini. Jakarta sudah mengerjakan 3T, sekarang mari kita pastikan masyarakat mengerjakan 3M," ucap Anies.
Rencana Penerapan Jam Malam
Sebelumnya, Pemkot Depok dan Bogor tengah menerapkan kebijakan jam malam.
Rencana ini belum akan diberlakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin mengatakan kebijakan tersebut masih perlu dievaluasi untuk menilai efektif atau tidak.
"Masih dievaluasi apa itu (kebijakan jam malam) efektif apa tidak efektif, tapi sementara ini kita belum memberlakukan itu," ujar Arifin saat dihubungi, Kamis (3/9/2020), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Ridwan Kamil Akan Segera Berlakukan Jam Malam Sebagai Rencana Penerapan PSBB di Jawa Barat
Baca: Ngeyel Tak Pakai Masker, Warga Jakarta Dimasukkan ke Peti Mati Covid-19, Ini Penjelasan Satpol PP
Saat ini, Satpol PP Jakarta bekerja sama dengan Satpol PP Jawa Barat akan memperketat pengawasan penggunaan masker di daerah perbatasan.
Tak hanya itu, Satpol PP juga akan menggelar operasi ke kafe, restoran, serta rumah makan.
"Prinsip kita sebenarnya, kalau pengawasan efektif, ya kemudian masyarakatnya juga disiplin mematuhi protokol kesehatan, kita hindarilah kegiatan istilahnya jam malam itu," ucap Arifin.
Tambahan RS
Melonjaknya kasus positif Covid-19 di Jakarta membuat Pemprov DKI Jakarta akan menambah rumah sakit rujukan.
Terdapat 11 rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan pasien Covid-19.
11 rumah sakit tersebut tediri dari rs yang dikelola swasta, militer, hingga BUMN.
Baca: Pasien Positif Covid-19 Diduga Bunuh Diri dengan Cara Loncat dari Lantai 13 RS Universitas Indonesia
Baca: Ruang Isolasi Pasien Covid-19 Kian Menipis, Kapasitas Tinggal 10% hingga Cuma Tersisa 3 Tempat Tidur
Sehingga akan ada tambahan 85 kamar ICU dan 286 ruang isolasi.
Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, saat ini Pemprov DKI memiliki 513 tempat tidur di Intensive Care Unit (ICU) dan 4.054 tempat tidur ruang isolasi.
Namun ditargetkan akan ditambah sehingga menjadi 4.800 tempat di ruang isolasi dan 650 tempat di ruang ICU.
Dengan demikian, saat ini DKI kurang 137 kamar ICU dan 746 ruang isolasi.
Dari RSUD seluruh Jakarta, diperkirakan ada penambahan 357 kasur ICU dan isolasi.
Selain itu RS Pertamina dan Siloam Mampang akan menambah 115 tempat tidur.
(Tribunnewswiki/Afitria) (Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Anies: Kondisi Jakarta Mengkhawatirkan karena Penularan Covid-19 Tinggi