Setelah Fetish 'Kain Jarik', Kini Muncul Fetish 'Kaus Kaki', Viral di Media Sosial

Pelaku yang merupakan pria, meminta Dea untuk mengirim foto dirinya menggunakan kaus kaki dan sepatu.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-kaus-kaki-34567.jpg
Unsplash - Michel Stockman @michelstock
FOTO: Ilustrasi Kaus Kaki


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Belum lama ini media sosial tanah air dihebohkan dengan sebuah pengungkapan kasus fetish kain jarik.

Gilang, yang merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi Surabaya, dituding sebagai pelakunya.

Kasus ini menarik perhatian karena Gilang dinilai memiliki fetish membungkus orang lain dengan kain jarik atau kain batik.

Setelah Gilang diamankan oleh kepolisian, isu itu pun akhirnya meredam.

Namun, kali ini ada yang baru,.

Pada Senin (31/8/2020), media sosial digemparkan dengan sebuah pengungkapan korban fetish.

Baca: Tak Hanya Fetish Gilang Bungkus, Inilah 10 Macam Hubungan Seks Abnormal Menurut Ahli

Media sosial tanah air, Senin (31/8/2020) digemparkan dengan sebuah pengungkapan korban fetish. Kasus ini muncul setelah pengguna Twitter @deaels mengungkapkan bahwa ia korban fetish kaus kaki
Media sosial tanah air, Senin (31/8/2020) digemparkan dengan sebuah pengungkapan korban fetish. Kasus ini muncul setelah pengguna Twitter @deaels mengungkapkan bahwa ia korban fetish kaus kaki (TWITTER/@deaels)
Kali ini fetishnya bukanlah kain jarik, melainkan kaus kaki bekas dipakai.

Kasus ini muncul setelah pengguna Twitter @deaels mengungkapkan bahwa ia korban fetish kaus kaki.

Korban menulis rentetan cerita itu pada Minggu (30/8/2020) yang hingga berita ini ditulis sudah disukai lebih dari 32,3 ribu orang.

Dalam thread Twitternya, kasus ini dialami Dea pertama kali pada tahun 2018.

Pada saat itu, ia mendapatkan pesan WhatsApp dari temannya yang membalas cerita WA.

“Juli 2018 aku dapet message WA dari temenku, awalnya dia cuma reply story WA ku kebetulan aku upload foto abis basket. Karena aku orangnya nggak suka ribet aku bales seadanya,” ujarnya.

Baca: Dinilai Langgar Kode Etik, Unair Resmi Keluarkan Gilang Bungkus Pelaku Fetish Jarik

“Kaos kakine apek e de,” tulis temannya itu pada 23 Juli 2018 silam.

Pelaku yang merupakan pria, meminta Dea untuk mengirim foto dirinya menggunakan kaus kaki dan sepatu. Namun permintaan itu tidak digubris oleh Dea.

“Besoknya lagi pas aku bikin story pake jersey basket yang beda, dia reply storyku lagi. Tetep maksa minta aku foto pake kaos kaki,” ungkapnya.

Pelaku berulang kali meminta Dea untuk mengirim foto dirinya sambil menggunakan kaus kaki.

“Jujur aku risih. Dan aku nanya itu buat apa dia jawab cuma buat KOLEKSI dan pengen liat kalo kaos kaki itu dipake dikaki,” ujar Dea.

Baca: Kasus Fetish Kain Jarik Mahasiswa Unair, Psikolog Sebut Pelaku Miliki 3 Gangguan Sekaligus

Dea yang juga pemain basket, enggan mengirim foto kaus kaki yang ia kenakan.

Namun pelaku terus menerus memaksa Dea agar mengirim foto kaus kaki yang ia kenakan.

“Disitu dia tetep masih maksa aku buat ngirim foto pake kaos kaki, sampe misscall aku. Makin risih aku,” katanya.

Akhirnya, Dea mengirim foto kakinya yang masih pakai sepatu. Namun pelaku tidak terima, dan meminta Dea melepas sepatunya.

“Yaudah aku kirim foto abis basket tapi masih pake sepatu, dia ngerengek minta foto kakiku pake kaos kaki tanpa sepatu,” ungkapnya.

Dalam pesan WA, pelaku terus memaksa Dea untuk mengirimkan foto dirinya menggunakan kaus kaki.

Pelaku juga megrimkan beberapa contoh kaus kaki yang dikenakan. Dea menduga foto yang dikirim pelaku adalah korban lainnya.

“Sampe sampe dia mau nunjukin kalo di HPnya itu udah banyak foto kaos kaki. Berarti udah banyak korban juga dong selain aku(?),” ujar Dea.

Ternyata, menurut penuturan Dea, teman-temannya juga banyak menjadi korban fetish kaus kaki ini.

Hanya saja, teman-teman Dea tidak berani mengungkapkannya ke publik.

“Setelah aku menelusuri lebih lanjut, ternyata temen temenku banyak juga yg dimintain foto kayak gitu. Mungkin mereka belum berani untuk speak up,” ujar Dea.

Akhirnya, Dea memblokir kontak pelaku agar dirinya merasa aman dan tidak diganggu lagi.

Seperti tak menyerah, pelaku kembali mengirim pesan ke Dea dengan nomor berbeda.

Percakapan antara ia dan pelaku tidak membahas kaus kaki seperti tempo hari.

“Udah nggak bahas kaos kaki, aku pikir dia udah nggak kayak gitu,” ujar Dea.

Puncak kemarahan Dea pada 23 Agustus 2020 lalu, dimana pelaku menghubungi adiknya untuk meminta kaus kaki Dea dan Ibunya berserta tanah di halama rumah.

Pelaku mengatakan bahwa Dea telah terkena ‘guna-guna’.

“Dia bilang aku kena guna guna apalah aku nggak ngerti. Sebagai syarat biar guna gunanya ilang, DIA MINTA KAOS KAKIKU SAMA PUNYA IBUKU YANG BELUM DICUCI + TANAH HALAMANKU! Buat apa?! Aneh banget, nggak ngerti lagi,” ujarnya.

Dari situ, Dea memberanikan diri untuk menceritakan ini ke publik memalui media sosial.

Dari penuturan Dea, Pelaku memang cukup terkenal di daerahnya, yakni di Bantul, Yogyakarta.

Di dalam kolom komentar, sejumlah warganet mengutuk tindakan fetish itu.

Bahkan banyak dari para warganet yang juga menjadi korban dari fetish kaus kaki.

“Sumpah demi apa, aku juga pernah nemu orang fetish kaos kaki di Instagram. Dia ini tiap aku bikin snap selalu komen buat pap (kirim foto) kaos kaki,

Terus ada juga komen di post Instagram aku, tapi aku diemin dan keknya akunnya sekarang udah hilang,” ungkap @Zulfamuu.

“Jangan jangan ini orang yang nge dm fetish kaki berkaos kaki juga, ya Allah untung ga ditanggepin, abis nya aneh tiba2-tiba nanya kaos kaki,” tutur @widiyaazhr.

-

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Viral! Setelah Gilang Bungkus Kain Jarik, Kini Jagat Media Sosial Digemparkan Fetish Kaus Kaki

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Serambi)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved