Infeksi yang kedua tampaknya berasal dari strain virus corona yang sedikit berbeda dari yang pertama.
Ilmuwan mengkonfirmasi bahwa pria itu benar-benar mengalami infeksi yang kedua kalinya, dan bukan karena infeksi yang pertama masih ada.
Brenda Wren, seorang profesor mikrobiologi di London School of Hygiene and Tropical Medicine, Inggris, menyebut infeksi ulang itu sebagai "contoh langka".
Dia juga berkata bahwa tidak jarang ditemukan strain virus berbeda karena pandemi berkembang.
Menurutnya, semua virus bermutasi seiring berjalannya waktu.
Dengan jutaan kasus Covid-19 saat ini, kata dia, infeksi ulang yang baru saja teridentifikasi ini seharusnya tidak menggagalkan usaha pengembangan vaksin.
Sementara itu, penelitian awal menunjukkan tingkat antibodi virus corona berkurang setelah beberapa bulan.
Dengan demikian, kekebalan potensial terhadap virus itu mungkin tidak bertahan lama.
(Tribunnewswiki/Tyo)