Peneliti di Universitas Hong Kong menyatakan seorang pria di Hong Kong kembali terinfeksi virus corona setelah dinyatakan sembuh.
Ini adalah kasus terkonfirmasi pertama pasien terjangkit Covid-19 untuk kedua kalinya.
Dilansir dari Nbcnews, (25/8/2020), hasil penemuan ini menunjukkan bahawa mereka yang pulih dari Covid-19 mungkin hanya memiliki kekebalan jangka pendek.
Kasus ini kemungkinan besar akan menjadi perhatian penting bagi para ilmuwan yang saat ini menggunakan antibodi dari pasien Covid-19 yang sembuh, dan mereka yang berupaya mengembangkan vaksin.
Baca: Kasus Covid-19 Global Tembus 25 Juta, Ada 78.761 Kasus Baru di India dalam Sehari, Kalahkan Rekor AS
Meski demikian, terlalu dini untuk menarik kesimpulan dari kasus tersebut.
Hasiil penelitian itu juga tidak serta merta menimbulkan kepanikan karena infeksi ulang adalah hal yang umum terjadi pada virus corona lainnya.
Akiko Iwasaki, seorang profesor immunobiologi di Yale University, berkomentar melalui akun Twitternya setelah hasil studi dirilis.
Dia mengatakan hasil penelitian itu tidak memperlihatkan sesuatu "yang tak terduga" atau tidak ada kejutan besar.
"Ini bukan alasan untuk panik - ini adalah contoh buku panduan tentang bagaimana kekebalan bekerja," tulis dia.
Menurut hasil studi peneliti Hong Kong itu, pria Hong Kong berumur 33 tahun tersebut mengalami gejala ringan pada akhir Maret ketika dia didiagnosa terjangkit Covid-19.
Baca: Ambisi WHO dalam Program Vaksin Covid-19 untuk Seluruh Dunia Mulai Redup, Ini Penjelasannya
Dia dirawat di rumah sakit pada 29 Maret.
Namun, gejalanya mereda dan dia dipulangkan pada 14 April.
Infeksi yang kedua terjadi lebih dari empat bulan kemudian, setelah dia kembali ke Hong Kong dari Spanyol melalui Inggris.
Pasien itu dites dan hasilnya positif dan dirawat di rumah sakit.
Namun, menurut hasil studi itu, dia tetap tidak menunjukkan gejala.
Peneliti membandingkan urutan genom virus corona pada infeksi pertama dan kedua.
Infeksi yang kedua tampaknya berasal dari strain virus corona yang sedikit berbeda dari yang pertama.
Ilmuwan mengkonfirmasi bahwa pria itu benar-benar mengalami infeksi yang kedua kalinya, dan bukan karena infeksi yang pertama masih ada.
Baca: Demi Pulihkan Ekonomi dari Covid-19, Inggris Akan Dorong Warganya Kembali Bekerja di Kantor
Brenda Wren, seorang profesor mikrobiologi di London School of Hygiene and Tropical Medicine, Inggris, menyebut infeksi ulang itu sebagai "contoh langka".
Dia juga berkata bahwa tidak jarang ditemukan strain virus berbeda karena pandemi berkembang.