Indonesia Akan Mendapat 30 Juta Dosis Vaksin Akhir Tahun Ini Bila Uji Klinis Berjalan Baik

Erick Thohir menyebut 30 juta dosis vaksin ini bisa digunakan untuk memvaksinasi 15 juta orang


zoom-inlihat foto
seorang-perempuan-vaksin.jpg
CHANDAN KHANNA / AFP
Ilustrasi vaksinasi. Pada akhir tahun 2020, Indonesia bisa mendapatkan 30 juta dosis vaksin Covid-19 jika uji klinis berjalan dengan baik.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Apabila uji klinis berjalan baik, akan ada 30 juta dosis vaksin Covid-19 yang didapatkan Indonesia pada akhir tahun ini.

Sebanyak 30 juta dosis ini bisa digunakan untuk memvaksinasi 15 juta penduduk Indonesia.

Satu orang kemungkinan akan membutuhkan dua dosis vaksin Covid-19.

Jumlah tersebut merupakan total dosis vaksin yang didapatkan dari kerja sama Indonesia dengan perusahaan vaksin dari China, Sinovac, dan perusahaan Uni Emirat Arab (UAE), G42.

Hal ini dikatakan oleh  Wakil Ketua Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir.

Saat ini, Indonesia juga menjadi salah satu tempat uji klinis tahap 3 vaksin buatan Sinovac.

Baca: Jokowi Sebut Kemungkinan Mulai Januari 2021 Masyarakat Indonesia Akan Divaksinasi Covid-19

"Kalau diakumulasi dari kerja sama UEA dan China kita akan mendapatkan 30 juta vaksin di 2020," ujar Erick dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Kamis (27/8/2020), dikutip dari Kompas.

"Kalau satu orang membutuhkan dua dosis, sehingga ada 15 juta orang yang bisa divaksin di akhir tahun 2020 jika uji klinisnya berjalan dengan baik," tuturnya.

Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Jumat (13/12/2019
Erick Thohir di Jakarta, Jumat (13/12/2019 (KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA)

Sementara itu, pemerintah masih terus menyusun kesepakatan kerja sama pengadaan vaksin untuk 2021.

"Untuk tahun 2021 sendiri, total komitmen ini kita masih meng-arrange, ada yang 290 juta sampai 340 juta," ucap Erick.

Erick mengatakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan G42 dan Sinovac diberikan sebanyak dua kali untuk satu orang.

Baca: Jokowi Yakinkan Pelaku UMKM, Perekonomian Indonesia akan Pulih Pasca Vaksin Covid-19 Ditemukan

Vaksin diberikan dalam jeda waktu dua minggu. Vaksin Covid-19 yang dikembangkan saat ini untuk imunitas jangka pendek.

"Kami tekankan ada dua kali dosis penyuntikan dengan jeda dua minggu. Sebagai catatan, vaksin untuk Covid-19 yang ditemukan hari ini jangkanya masih enam bulan sampai dua tahun," ujarnya.

Erick mengatakan uji klinis vaksin Covid-19 ini masih terus dilakukan.

Ilustrasi vaksin virus corona
Ilustrasi vaksin virus corona (Fresh Daily)

Sinovac sendiri saat ini tengah melakukan uji klinis tahap tiga di Indonesia, Bangladesh, Arab Saudi, dan Turki.

Di Indonesia, Sinovac bekerja sama dengan PT Bio Farma. Sementara itu, G42 melakukan uji klinis sendiri di UEA.

Erick menjelaskan, Indonesia mengirim tim ke UEA utnuk memantau uji klinis tersebut. G42 diketahui bekerja sama dengan PT Kimia Farma.

Baca: Optimis Hasilkan Vaksin Berlebih, Jokowi Bakal Jual Vaksin Covid-19 Merah Putih ke Negara Lain

Erick pun menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai negara lainnya untuk mengembangkan vaksin Covid-19.

Selain itu, pemerintah tetap berusaha agar Indonesia dapat menemukan vaksin secara mandiri.

"Kita harapkan kita juga bisa menemukan vaksin Merah Putih sendiri. Karena dari pengalaman kita juga punya kapasitas itu. Tapi karena ini penyakit baru kita belum bisa mendapatkan teknologi yang disampaikan," kata dia.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved