Kisah Mohammad Atta Ahmad Alayan Selamat dari Penembakan di Masjid Selandia Baru

"Saya tak menyangka ada pembantaian saat itu. Saya ingat sepenuhnya saat itu saya jatuh , berdarah hebat .. saya kena tembak dua peluru," terangnya


zoom-inlihat foto
mohammad-atta-ahmad-alayan-1.jpg
Christchurch High Court / Pool / New Zealand Herald
FOTO: Mohammad Atta Ahmad Alayan, berbicara mengenang putranya yang tewas dalam insiden penembakan di masjid di Christchurch, Selandia Baru, Senin (24/8/2020).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tragedi penembakkan dua masjid di Selandia Baru menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan mereka yang selamat.

Pengadilan tinggi Christchurch mendatangkan 60 penyintas dan keluarga untuk menyampaikan dampak yang mereka rasakan atas insiden yang terjadi pada Jumat 15 Maret 2019 tersebut.

Satu di antaranya adalah Mohammad Atta Ahmad Alayan, ayah dari Ata Elayyan yang terbunuh dalam serangan di dalam masjid di Christchurch, Selandia Baru.

Di depan mimbar sidang, ia berbicara mengenang kejadian memilukan tersebut.

"Salamku untuk almarhum tercinta, semoga baik-baik saja di sana (akhirat)," katanya memulai pernyataan.

Baca: Anaknya Tewas dalam Penembakkan Masjid di Selandia Baru, Maysoon Salama: Hatiku Hancur Jutaan Kali

FOTO: Mohammad Atta Ahmad Alayan (kanan) berbicara dampak yang ia rasakan atas serangan yang menewaskan 51 orang di masjid Selandia Baru oleh terdakwa Brenton Tarrant (kiri).
FOTO: Mohammad Atta Ahmad Alayan (kanan) berbicara dampak yang ia rasakan atas serangan yang menewaskan 51 orang di masjid Selandia Baru oleh terdakwa Brenton Tarrant (kiri). (Kolase Foto AFP dan Christchurch High Court / Pool / New Zealand Herald)

Pria yang memakai kopiah hitam ini sempat menyuruh putranya datang lebih awal ke masjid agar mereka bisa bertukar mobil.

"Hari itu kami mulai dengan indah," katanya.

"Saya tak menyangka bahwa ada pembantaian saat itu. Saya ingat sepenuhnya saat itu saya jatuh , berdarah hebat .. saya kena tembak dua peluru," imbuhnya.

"Saya begitu kesakitan ..sangat khawatir dengan putra saya, (saat itu) saya berdoa agar anak saya terlamat ke masjidnya,"

Namun, kenyataannya sang anak telah datang lebih awal sesuai perintah ayahnya.

Baca: Imam Masjid Al Noor, Gamal Fouda di Hadapan Terdakwa Brenton Tarrant: Kau itu Sesat dan Salah Arah

FOTO: Terlihat petugas kepolisian bersiaga di depan Gedung Pengadilan Tinggi Christchurch, Selandia Baru, saat sidang vonis terdakwa Brenton Tarrant, pelaku penembakan di masjid Selandia Baru.
FOTO: Terlihat petugas kepolisian bersiaga di depan Gedung Pengadilan Tinggi Christchurch, Selandia Baru, saat sidang vonis terdakwa Brenton Tarrant, pelaku penembakan di masjid Selandia Baru. (Sanka VIDANAGAMA / AFP)

Sang anak -yang punya nama hampir sama- Ata Ellayan (33) tewas di dalam masjid di tengah berlangsungnya ibadah salat Jumat.

"Penembakan itu (terpikirkan) olehku seolah-olah selamanya .. Saya terus berdoa kepada Allah 'Bunuh dia' katanya merujuk pada pelaku penembakan, Brenton Tarrant.

Diketahui saat insiden tersebut terjadi, ayah ini belum mendapat kabar tewasnya sang anak.

"Selama tiga hari kami belum dapat kabar tentang Ata .. lalu datanglah kabar menyedihkan itu - Ata telah pergi," katanya sambil menangis.

Kedua lelaki ini terpisah saat di dalam masjid.

Baca: Berhasil Kabur dari Serangan di Masjid Selandia Baru, Abdiaziz Ali: Saya Melihat Banyak Orang Mati

FOTO: Para petugas kepolisian terlihat mengamankan Gedung Pengadilan Tinggi Christchurch saat sidang vonis terdakwa Brenton Tarrant, pelaku penembakan dua masjid di Selandia Baru.
FOTO: Para petugas kepolisian terlihat mengamankan Gedung Pengadilan Tinggi Christchurch saat sidang vonis terdakwa Brenton Tarrant, pelaku penembakan dua masjid di Selandia Baru. (Sanka VIDANAGAMA / AFP)

Alayan jatuh ke tanah dengan luka tembak, tetapi masih selamat.

Alayan berterima kasih kepada staf rumah sakit atas pelayanan mereka.

Ia keluar dari rumah sakit dengan kursi roda.

Setelah cukup sehat, ia turut menyaksikan pemakaman anaknya.

Alayan juga menghadiri peringatan terjadinya insiden dan shalat Jumat seminggu setelah kejadian.

Baca: Imam Masjid Al Noor, Gamal Fouda di Hadapan Terdakwa Brenton Tarrant: Kau itu Sesat dan Salah Arah

Gamal Fouda (kanan), Imam masjid Al Noor, tiba di luar gedung Pengadilan Tinggi Christchurch, dalam sidang pengadilan tinggi pembacaan vonis atas terdakwa pria Australia Brenton Tarrant di Christchurch pada 24 Agustus 2020 yang akan berlangsung selama empat hari.
Gamal Fouda (kanan), Imam masjid Al Noor, tiba di luar gedung Pengadilan Tinggi Christchurch, dalam sidang pengadilan tinggi pembacaan vonis atas terdakwa pria Australia Brenton Tarrant di Christchurch pada 24 Agustus 2020 yang akan berlangsung selama empat hari. (Sanka VIDANAGAMA / AFP)




Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved