Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut rela menjadi buruh bangunan agar bisa membeli pulsa dan kuota untuk belajar online.
Ia mengaku pekerjaan yang dilakukannya tersebut tak membuatnya susah.
Melkianus percaya jika ia bisa mengubah nasib keluarganya menjadi lebih baik.
"Selagi saya bisa cari (bekerja), tidak apa-apa. Saya harus sekolah dan selesai. Saya ingin mengubah nasib keluarga. Cukup mama yang hidup seperti ini," kata Melkianus kepada Kompas.com di Kelurahan Satar Peot, Borong, Minggu (23/8/2020).
Baca: Kabar Gembira, Kominfo Anggarkan Rp 1,9 Triliun per Bulan untuk Subsidi Kuota Internet
Pelajar laki-laki tersebut mengatakan jika ia hanya bekerja di saat jadwal sekolah kosong.
"Kami kan sekolah pakai jadwal, di hari-hari yang tidak ke sekolah, saya isi kerja proyek di orang," kata dia.
Melkianus mengaku beruntung selalu ada warga yang mengajaknya bekerja sebagai buruh bangunan.
"Selalu saja ada yang ajak saya untuk ikut kerja. Saya juga selalu siap kerja," kata Melkianus.
Namun, perjuangan Melkianus tak sampai di sana.
Pelajar SMA itu juga tak memiliki ponsel pintar untuk belajar online.
Hasil bekerja sebagai buruh tersebut ia belikan kuota dan pulsa untuk temannya.
Karena Melkianus tak mempunyai ponsel, jadi ia harus meminjam milik temannya.
"Kalau saya dapat uang dari kerja, saya pergi ke teman yang ada handphone pintar. Saya isi pulsa di handphone mereka untuk bisa kerja tugas," kata Melkianus.
Meskipun dirinya sering menumpang belajar, teman-teman Melkianus menerimanya dengan baik.
Sehingga, ia tetap semangat belajar.
Melkianus juga menyisihkan sejumlah uang hasil kerjanya sebagai buruh untuk membeli ponsel pintar agar bisa belajar online dari rumah.
Ibunda mengaku tak punya uang
Sementara itu, ibunda Melkianus, Anastasi Mbela mengaku, dirinya tak bisa membelikan anaknya ponsel karena tak punya uang.
Sehari-hari, Anastasi mencari dan menjual kayu api untuk menghidupi anak-anaknya.
"Saya ini hanya kerja kayu api. Hasilnya tidak cukup untuk biayai hidup kami sekeluarga apalagi mau beli handphone. Beli beras untuk makan saja kami susah," ungkap Anastasi.
(Tribunnewswiki/Tyo/Restu/Kompas/Ihsanuddin/Nansianus Taris)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istana: Pemerintah Siapkan Bantuan Pulsa untuk Pelajar", dan "Saya Harus Sekolah dan Lulus, Saya Ingin Mengubah Nasib Keluarga"