TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan bantuan pulsa kepada para pelajar.
Bantuan pulsa ini akan digunakan para pelajar untuk melakukan pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi virus corona.
Hal ini dikatakan oleh Juru Bicara Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia.
Saat ini pembelajaran tatap muka belum bisa dilakukan dan Angkie mengakui adanya kendala kuota internet dalam pembelajaran jarak jauh.
Kendala itu khususnya dirasakan oleh keluarga berekonomi rendah.
"Selain pulsa untuk pegawai negeri sipil, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menyiapkan bantuan pulsa untuk pelajar," kata Angkie, Rabu (26/8/2020), dikutip dari Kompas.
Baca: Siswa SMA di Manggarai Timur Jadi Buruh Bangunan, Alasannya Demi Beli Kuota Internet untuk Belajar
Di sisi lain, pembelajaran jarak jauh harus ditempuh pemerintah untuk memastikan pendidikan berjalan dengan baik bagi seluruh siswa.
Angkie menyebut bantuan pulsa ini digulirkan menggunakan skema dana Bantuan Operasional Sekolah.
"Karena sifatnya daring , maka pulsa berupa kuota internet," katanya.
Namun saat ditanya lebih jauh berapa anggaran yang digulirkan serta bagaimana memastikan bantuan pulsa ini tepat sasaran, Angkie meminta hal itu ditanyakan kepada Kemendikbud.
"Secara teknis ada di kementerian terkait ya," katanya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan dalam waktu dekat akan mengumumkan skema penyederhanaan kurikulum yang bisa diterapkan dalam kondisi darurat.
Baca: Ingat Jafar Sidik Jual Es Buah untuk Beli Kuota Belajar Online? Kini Bantuan Mengalir ke Rumahnya
Pihaknya juga berkomitmen untuk memperbaiki kualitas jaringan termasuk merancang solusi untuk atasi masalah kurikulum dan pengadaan kuota.
"Kami sedang merancang apa yang bisa kami lakukan untuk mengatasi masalah kurikulum dan pengadaan kuota, kami mendengar keluhan ini dan meresponsnya," lanjut Nadiem saat meninjau SMK Ma'arif NU Ciomas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/7/2020).
Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan subsidi pulsa bagi para tenaga pengajar dan murid akan mulai digulirkan pada September 2020.
Oleh karena itu, ia berharap penyesuaian daftar isian pelaksana anggaran (DIPA) bisa segera selesai agar subsidi bisa disalurkan.
"Betul (subsidi pulsa untuk dukung pembelajaran jarak jauh) long distance electronic learning, diharapkan penyesuaian DIPA bisa segera selesai dan mulai digulirkan September," ujar Johnny kepada Kompas.com, Kamis (13/8/2020).
Baca: Atasi Kendala Belajar Online, Nadiem Izinkan Guru dan Murid Pakai Dana BOS untuk Beli Kuota Internet
Siswa SMA di Manggarai Timur Jadi Buruh Bangunan demi Beli Kuota Internet untuk Belajar
Seorang pelajar di Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur harus merasakan susahnya kehidupan di tengah pandemi Covid-19.
Di saat teman-teman lainnya sibuk belajar, Melkianus Inosensius Darung harus bekerja sebagai buruh bangunan.
Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut rela menjadi buruh bangunan agar bisa membeli pulsa dan kuota untuk belajar online.
Ia mengaku pekerjaan yang dilakukannya tersebut tak membuatnya susah.
Melkianus percaya jika ia bisa mengubah nasib keluarganya menjadi lebih baik.
"Selagi saya bisa cari (bekerja), tidak apa-apa. Saya harus sekolah dan selesai. Saya ingin mengubah nasib keluarga. Cukup mama yang hidup seperti ini," kata Melkianus kepada Kompas.com di Kelurahan Satar Peot, Borong, Minggu (23/8/2020).
Baca: Kabar Gembira, Kominfo Anggarkan Rp 1,9 Triliun per Bulan untuk Subsidi Kuota Internet
Pelajar laki-laki tersebut mengatakan jika ia hanya bekerja di saat jadwal sekolah kosong.
"Kami kan sekolah pakai jadwal, di hari-hari yang tidak ke sekolah, saya isi kerja proyek di orang," kata dia.
Melkianus mengaku beruntung selalu ada warga yang mengajaknya bekerja sebagai buruh bangunan.
"Selalu saja ada yang ajak saya untuk ikut kerja. Saya juga selalu siap kerja," kata Melkianus.
Namun, perjuangan Melkianus tak sampai di sana.
Pelajar SMA itu juga tak memiliki ponsel pintar untuk belajar online.
Hasil bekerja sebagai buruh tersebut ia belikan kuota dan pulsa untuk temannya.
Karena Melkianus tak mempunyai ponsel, jadi ia harus meminjam milik temannya.
"Kalau saya dapat uang dari kerja, saya pergi ke teman yang ada handphone pintar. Saya isi pulsa di handphone mereka untuk bisa kerja tugas," kata Melkianus.
Meskipun dirinya sering menumpang belajar, teman-teman Melkianus menerimanya dengan baik.
Sehingga, ia tetap semangat belajar.
Melkianus juga menyisihkan sejumlah uang hasil kerjanya sebagai buruh untuk membeli ponsel pintar agar bisa belajar online dari rumah.
Ibunda mengaku tak punya uang
Sementara itu, ibunda Melkianus, Anastasi Mbela mengaku, dirinya tak bisa membelikan anaknya ponsel karena tak punya uang.
Sehari-hari, Anastasi mencari dan menjual kayu api untuk menghidupi anak-anaknya.
"Saya ini hanya kerja kayu api. Hasilnya tidak cukup untuk biayai hidup kami sekeluarga apalagi mau beli handphone. Beli beras untuk makan saja kami susah," ungkap Anastasi.
(Tribunnewswiki/Tyo/Restu/Kompas/Ihsanuddin/Nansianus Taris)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istana: Pemerintah Siapkan Bantuan Pulsa untuk Pelajar", dan "Saya Harus Sekolah dan Lulus, Saya Ingin Mengubah Nasib Keluarga"