Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tinea capitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofit pada kulit kepala dan batang rambut.
Mulanya, penderita penyakit ini akan mengalami gejala berupa kulit kepala bersisik dan pitak, hingga peradangan dan kebotakan yang meluas.
Penyakit ini lebih banyak dialami oleh anak-anak, terutama anak laki-laki usia 3-7 tahun.
Tinea capitis sangat mudah menyebar melalui perantara benda yang sudah terpapar jamur dermatofit, atau kontak langsung dengan binatang atau orang yang terinfeksi.
Tinea Capitis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur dermatofit yang berkembang pada jaringan kulit.
Infeksi ini lebih sering terjadi pada kulit yang berkeringat dan lembap, dan menyerang lapisan luar kulit kepala dan batang rambut.
Jenis jamur dermatofit yang dapat menyerang rambut adalah Trichophyton (T) dan Microsporum (M).
Selain itu, tinea capitis sangat menular dan mudah menyebar.
Penyebaran penyakit ini bisa melalui kontak langsung antar penderita ke pada orang lain atau dari hewan ke manusia. (1)
Dalam kondisi yang parah, penyakit ini bisa menyebabkan adanya komplikasi, yakni berupa kerontokan rambut dan luka permanen di kulit kepala.
Baca: Penyakit Perikondritis
Baca: Penyakit Otosklerosis
Gejala #
Gejala penyakit ini dapat bervariasi pada tiap pengidap.
Namun, umumnya kulit kepala seseorang yang terkena penyakit ini akan terasa sangat gatal.
Selain itu, di kulit kepala akan tampak bagian bulat yang botak, bersisik, berwarna merah, dan kadang-kadang bengkak.
Kebotakan juga bisa terjadi pada area yang terinfeksi.
Biasanya pada sisi kepala yang mengalami kebotakan tersebut akan tampak pola titik-titik hitam yang sebenarnya merupakan rambut yang telah patah.
Pada kasus tinea capitis yang parah, luka-luka tersebut juga bisa mengeluarkan nanah.
Selain gejala-gejala yang tadi disebutkan, tinea capitis juga bisa disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan demam ringan. (2)
Baca: Scleroderma
Pengobatan #
Pengobatan tinea capitis bertujuan untuk memberantas jamur dermatofit yang menginfeksi kulit kepala.
Obat yang biasanya diberikan oleh dokter yakni obat yang mengandung antijamur dalam bentuk sampo.
Contohnya adalah sampo yang mengandung selenium sulphide povidone-iodine, atau ketoconazole.
Pengobatan dengan sampo dilakukan 2 kali dalam seminggu, selama 1 bulan.
Selanjutnya pasien dianjurkan untuk menemui dokter kembali.
Jika hasil pemeriksaan menunjukan bahwa jamur masih tetap ada, maka pemakaian sampo perlu dikombinasikan dengan antijamur minum, seperti griseofluvin atau terbinafine.
Antijamur minum perlu dikonsumsi selama sekitar 6 minggu.
Meski cukup efektif, penggunaan griseofluvin dan terbinafine hydrochloride tetap berpotensi menimbulkan efek samping.
Efek samping terbinafine hydrochloride dapat berupa:
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Ruam atau biduran
- Gatal
- Reaksi alergi
- Perubahan rasa atau hilangnya rasa di dalam mulut
- Demam
- Gangguan pada hati ( jarang terjadi)
Kondisi penderita tinea capitis biasanya mulai menunjukkan perbaikan setelah 4-6 minggu pengobatan.
Penderita tetap dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin agar dokter mengetahui perkembangan kondisi hingga benar-benar dipastikan bersih dari infeksi. (3)
Baca: Penyakit Dermatitis Kontak
(Tribunnewswiki.com/Restu)
| Nama Penyakit | Tinea Capitis |
|---|
| Jenis Penyakit | Penyakit Kulit |
|---|
| Gejala atau Ciri | Kulit kepala bersisik, pitak, bernanah |
|---|
| Pengobatan | Pemberian shampoo dan obat antijamur |
|---|
Sumber :
1. www.alodokter.com
2. www.halodoc.com