Ada Penembakan di Luar Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump Dilarikan dari Ruang Rapat

Presiden AS Donald Trump dilarikan keluar ruangan setelah ada penembakan di dekat Gedung Putih


zoom-inlihat foto
presiden-as-donald-trump-berbicara-tentang-covid-19.jpg
SAUL LOEB / AFP
ILUSTRASI - Presiden AS Donald Trump berbicara tentang COVID-19, yang dikenal sebagai coronavirus, setelah menandatangani Proklamasi untuk menghormati Hari Perawat Nasional di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, DC, 6 Mei 2020.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Terjadi aksi penembakan di luar pagar yang mengelilingi kompleks Gedung Putih, Senin (10/8/2020) waktu setempat.

Akibat aksi ini, Presiden Donald Trump dilarikan keluar dari ruang rapat.

Padahal saat itu ia tengah menggelar konferensi pers dengan media.

Hal itu demi memastikan keamanan presiden.

Dilansir Kontan dari Reuters, Trump kembali ke ruang media beberapa waktu kemudian.

Dia mengatakan seseorang telah ditembak oleh penegak hukum dan langsung di bawa ke rumah sakit.

"Penembakan itu terjadi di luar Gedung Putih," kata Trump.

Presiden AS Donald Trump tiba untuk berbicara pada konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, pada 30 Juli 2020.
ILUSTRASI - Presiden AS Donald Trump tiba untuk berbicara pada konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, pada 30 Juli 2020. (JIM WATSON / AFP)

Baca: Jelang Pilres AS 2020, Gedung Putih Sebut China dan Rusia Hendak Melemahkan Capres Trump dan Biden

“Tampaknya terkendali dengan sangat baik. ... Tapi sebenarnya ada penembakan, dan seseorang telah dibawa ke rumah sakit. Saya tidak tahu kondisi orang tersebut."

Dia mengatakan, penembakan itu terjadi di dekat pagar di tepi halaman Gedung Putih.

Tidak ada orang lain yang terluka dalam penembakan itu, kata Trump.

Dia memuji tanggapan Dinas Rahasia dan mengatakan akan ada pengumuman lebih lanjut mengenai rincian tentang kejadian tersebut.

"Tidak ada detailnya - kami baru tahu sekarang," kata Trump kepada wartawan seperti yang dikutip Reuters.

Dinas Rahasia tidak segera menanggapi pertanyaan Reuters tentang insiden tersebut.

Beberapa menit saat melakukan jumpa pers, Trump dibawa keluar ruangan tanpa penjelasan atas gangguan tersebut. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Russ Vought juga dibawa keluar ruangan dan pintunya dikunci.

Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia dibawa ke Oval Office di luar ruang briefing setelah dia dikawal keluar.

Berita Terbaru Lain: Trump Ingin Akusisi TikTok

Facebook menghapus unggahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Facebook mengambil langkah tegas itu karena Donald Trump dianggap membagikan informasi yang menyesatkan, seperti diberitakan Al Jazeera, Kamis (6/8/2020).

Meski demikian, Juru Bicara Tim Kampanye Donald Trump, Courtney Parella, tetap kukuh membela presiden berambut pirang itu.

Parella mengaggap perusahan yang berbasis di kawasan Silicon Valley tersebut memiliki bias terhadap Donald Trump.

Menurutnya, si raksasa media sosial hanya menegakkan aturan pada Trump saja.

"Silicon Valley memiliki bias terhadap presiden, di mana aturan hanya ditegakkan dalam satu arah," kata Courtney Parella.

Presiden AS Donald Trump menjawab pertanyaan saat konferensi pers di Brady Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC, pada 5 Agustus 2020.
Presiden AS Donald Trump menjawab pertanyaan saat konferensi pers di Brady Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC, pada 5 Agustus 2020. (Olivier DOULIERY / AFP)

Baca: Jelang Pilpres dan Demi Perbaiki Citra Politik, Donald Trump Kini Wajibkan Masker untuk Warga AS

Lebih lanjut, Parella mengklaim apa yang dikatakan Trump sebagai fakta.

"Presiden menyatakan fakta bahwa anak-anak tidak terlalu rentan terhadap virus korona," katanya dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut, ia mengatakan perusahan sosial media bukanlah penengah kebenaran.

"Perusahaan media sosial bukanlah penengah kebenaran."

Klaim 'Menyesatkan' Trump tentang Covid-19

Diberitakan BBC, Facebook menghapus postingan Trump yang berisi tautan video wawancara dirinya dengan Fox News.

Tak tanggung-tanggung, Facebook mengatakan tindakan Trump sebagai suatu "kesalahan informasi Covid yang berbahaya".

Dalam video, Trump mengklaim anak-anak lebih kebal terhadap Covid-19.

"Jika Anda melihat pada anak-anak, anak-anak hampir - dan saya hampir pasti akan mengatakan - hampir kebal dari penyakit ini," klaim Presiden AS.

Presiden AS Donald Trump tiba di Bandara Internasional Tampa untuk Acara Koalisi Kampanye dengan Sheriff Florida di Tampa, Florida, 31 Juli 2020.
Presiden AS Donald Trump tiba di Bandara Internasional Tampa untuk Acara Koalisi Kampanye dengan Sheriff Florida di Tampa, Florida, 31 Juli 2020. (SAUL LOEB / AFP)

Baca: Donald Trump Ingin Tunda Pilpres AS, Senator Partai Republik: Tidak Ada dalam Sejarah Amerika

"Sedikit sekali, mereka menjadi lebih kuat, sulit dipercaya, saya tidak tahu bagaimana perasaan Anda tentang hal itu, tetapi mereka memiliki sistem kekebalan yang jauh lebih kuat daripada yang kita lakukan untuk ini."

"Dan mereka tidak punya masalah, mereka tidak punya masalah."

Padahal pihak kesehatan AS menegaskan anak-anak tak memiliki kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan virus corona.

Tak hanya Facebook, Twitter turut melakukan langkah serupa.

Bahkan Twitter membekukan akun kampanye Trump hingga postingan yang bermasalah dihapus.

Facebook Buka Suara

Ilustrasi Facebook
Ilustrasi Facebook (pixabay)

Baca: Khawatirkan Keamanan, Donald Trump Beri Waktu 45 Hari pada ByteDance untuk Jual TikTok ke Microsoft

Pihak Facebook langsung buka suara dan memberikan keterangan resmi.

"Video ini menyertakan klaim palsu bahwa sekelompok orang kebal dari Covid-19 yang merupakan pelanggaran kebijakan kami seputar misinformasi COVID yang berbahaya," kata Juru Bicara Facebook, Rabu (5/8/2020).

Kejadian ini jadi yang pertama raksasa sosial itu mengambil tindakan untuk menghapus konten yang diposting oleh presiden berdasarkan kebijakan misinformasi virus corona.

Meski demikian, ini bukan yang pertama mereka 'menghukum' Trump atas pelanggaran penggunaan media sosial.

Pada hari yang sama, Twitter mengatakan telah membekukan akun @TeamTrump karena memposting kutipan wawancara yang sama, yang dibagikan akun Presiden Trump.

ILUSTRASI - Dalam file ini foto Presiden AS Donald Trump berbicara ketika ia meninggalkan Gedung Putih di Washington, DC, pada tanggal 31 Juli 2020 dalam perjalanan ke Florida. Media akan dilarang dari Konvensi Nasional Partai Republik di North Carolina akhir bulan ini, lapor kantor berita AS, ketika Presiden Donald Trump secara resmi akan menerima nominasi partainya. Melonjaknya kasus coronavirus telah memaksa Trump untuk membatalkan bagian konvensi yang direncanakan untuk Jacksonville di Florida pada Juli.
ILUSTRASI - Dalam file ini foto Presiden AS Donald Trump berbicara ketika ia meninggalkan Gedung Putih di Washington, DC, pada tanggal 31 Juli 2020 dalam perjalanan ke Florida. Media akan dilarang dari Konvensi Nasional Partai Republik di North Carolina akhir bulan ini, lapor kantor berita AS, ketika Presiden Donald Trump secara resmi akan menerima nominasi partainya. Melonjaknya kasus coronavirus telah memaksa Trump untuk membatalkan bagian konvensi yang direncanakan untuk Jacksonville di Florida pada Juli. "Kami merencanakan semua kegiatan Charlotte akan ditutup pers: Jumat, 21 Agustus - Senin, 24 karena pembatasan kesehatan dan pembatasan diberlakukan di negara bagian," kata juru bicara konvensi kepada Gazette Demokrat Arkansas. (Nicholas Kamm / AFP)

Baca: Soal Ledakan Beirut, Donald Trump Sebut Kejadian Tersebut Sebagai Serangan yang Mengerikan

Seorang juru bicara Twitter mengatakan tweet @TeamTrump "melanggar Peraturan Twitter tentang misinformasi Covid-19".

"Pemilik akun akan diminta untuk menghapus Tweet sebelum mereka dapat menge-Tweet lagi."

Bulan lalu, akun putra Trump, Donald Jr, juga ditangguhkan oleh Twitter.

Pasalnya putra presiden membagikan informasi yang dianggap salah menganai hydroxychloroquine.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved