Jumlah Kasus Covid-19 di Filipina Kini Lampaui Indonesia, Tertinggi di Asia Tenggara

Meski jumlah kasus di Filipina lebih banyak, angka kematian akibat Covid-19 di negara itu lebih sedikit daripada di Indonesia.


zoom-inlihat foto
seorang-tenaga-medis-filipina.jpg
TED ALJIBE / AFP
Seorang tenaga medis terlihat mengenakan perlengkapan pelindung bergerak menuju halaman universitas negeri di Manila pada 27 Juli 2020. Filipina kini menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di Asia Tenggara.


Pembicaraan ini, kata dia, termasuk info terbaru tentang penelitian kesehatan hewan.

Wuhan sempat menjadi wilayah terdampak Covid-19 paling parah dan diduga menjadi asal kemunculan virus corona.

Setelah wabah muncul dan mendapati beberapa pasien adalah pedagang, China menutup pasar hewan di Wuhan.

WHO mengatakan virus corona kemungkinan besar datang dari kelelawar dan mungkin juga memiliki inang hewan perantara.

Baca: WHO Sebut Vaksinasi Covid-19 Belum Bisa Dilakukan Awal 2021

Seorang pekerja mengangkat papan ketika instalasi di rumah sakit darurat terbesar di Wuhan, Hubei, China, yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 dibongkar, 29 Juli 2020.
Seorang pekerja mengangkat papan ketika instalasi di rumah sakit darurat terbesar di Wuhan, Hubei, China, yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 dibongkar, 29 Juli 2020. (STR / AFP)

Hasil penyelidikan WHO ini sangat ditunggu oleh para ilmuwan dan pemerintah di seluruh dunia, tak terkecuali Amerika Serikat yang melobi misi tersebut.

Sebelumnya, Pemerintahan Trump dikabarkan menuduh WHO 'China-sentris'.

AS juga berencana meninggalkan WHO karena penanganan pandemi yang dilakukan organisasi kesehatan itu dianggap tidak memuaskan.

"Tim berdiskusi panjang lebar dengan rekan-rekan dari China dan menerima informasi terbaru tentang studi epidemiologi, analisi biologi dan genetik, dan penelitian kesehatan hewan," kata Christian Lindmeier, juru bicara WHO, kepada wartawan.

Baca: WHO Sebut Vaksinasi Covid-19 Belum Bisa Dilakukan Awal 2021

Misi tiga pekan sebelumnya, yang melibatkan dua spesialis kesehatan hewan dan epidemiologi, bertujuan meletakkan dasar untuk tim dari China dan pakar internasional yang akan mengungkap bagaimana virus coroba melompat dari hewan ke manusia.

Namun, Lindmier tidak memberikan detail mengenai waktu dan susunan misi yang lebih luas itu.

Kerangka acuan dari misi itu, kata dia, dihasilkan bersama dengan pihak berwenang China dalam bentuk draf dan tidak tersedia untuk umum.

Baca: Pakar Virus China Bongkar Kebobrokan WHO Saat Tangani Corona Hingga Menjadi Pandemi Global

Ada kesensitifan di susunan tim, karena jika ada pengecualian ahli AS, misi itu akan menjadi kontroversial.

Selain itu, hal lainnya adalah seberapa besar akses yang diberikan oleh China.

Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo telah mengatakan virus itu berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan.

Namun, mereka tidak memberi bukti dan China juga menyangkalnya.

Sebaliknya, para ilmuwan dan agen intelijen AS berkata virus corona jenis baru muncul secara alami.

Kepala Kedaruratan WHO, Mike Ryan, pada Senin (3/8/2020) mengatakan mungkin ada kejutan.

"Fakta bahwa alarm kebakaran dipicu (di Wuhan) tidak selalu berarti bahwa di situlah tempat penyakit (Covid-19) berpindah dari hewan ke manusia," kata dia.

Baca: Tak Mau Dianggap China Sentris, WHO Bentuk Panel Independen untuk Evaluasi Penanganan Covid-19

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Tyo)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved