BUKAN Akik atau Permata, Batu Seberat 2 Kg Milik Pria asal Sumut Ini Ditawar Rp 1 Miliar

Bagaimana asal muasal pria pembuat mati ini bisa memiliki batu istimewa karena ternyata batu ini juga memiliki kekuatan magnet yang kuat?


zoom-inlihat foto
meteor-00121.jpg
KOMPAS.COM/HANDOUT
Josua Hutagalung (33) memperlihatkan batu seberat 2,2 kilogram yang menghantam rumahnya di Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sabtu (1/8/2020). Batu ini sudah ada yang menawar seharga Rp 1 miliar tapi Josua belum mau melepaskannya.


Nama ini merepresentasikan asal geografis yang terbatas dari permata tersebut.

Seluruh tambangnya berada di area sekitar delapan mil persegi di Bukit Merelani, dekat pangkalan Gunung Kilimanjaro dan kota Arusha.

Walaupun hampir semua batu permata paling populer di dunia telah dikenal dan digunakan selama ratusan tahun, Tanzanite tidak ditemukan dalam jumlah komersial sampai tahun 1960-an.

Dalam waktu singkat Tanzanite sudah menjadi permata biru paling populer kedua di bawah Safir.

Ini merupakan salah satu dari sejumlah kecil permata dari berbagai warna yang sudah ditemukan dan dibawa ke popularitas konsumen yang kuat di abad lalu.

Permata biru

Faceted blue tanzanite.
Faceted blue tanzanite. (Tangkap layar geology.com)

Peningkatan popularitas yang cepat ini dicapai, terutama lewat promosi Tiffany dan karena warna biru indah Tanzanite.

Zoisit mineral secara alami muncul dalam berbagai warna, mulai dari tidak berwarna, abu-abu, kuning, coklat, merah muda, hijau, biru, dan ungu.

Nama "Tanzanite" juga dipakai untuk berbagai warna zoisit yang berkisar dari biru ke ungu kebiruan sampai ungu kebiruan.

Warna biru tanzanite dikarenakan oleh sejumlah kecil vanadium dalam struktur mineral zoisit.

Saat zoisit yang mengandung vanadium dipanaskan sampai suhu 600 derajat Celcius selama sekitar 30 menit, keadaan oksidasi vanadium berubah, dan perubahan itu menyebabkan warna biru.

Sekarang ini, hampir seluruh permata yang dijual sebagai "Tanzanite" mempunyai warna biru yang telah sengaja diproduksi atau ditingkatkan dengan proses pemanasan.

Sejumlah kecil Tanzanite di pasar mempunyai warna biru secara alami lewat panas metamorfisme tanpa campur tangan manusia.

Tanzanite biru yang tidak diolah secara alami ini dijunjung tinggi oleh beberapa pembeli batu permata dan perhiasan.

Baca: Sejarah Situs Batu Berak Lampung yang Menjadi Materi Program Belajar di Rumah untuk Jenjang SMP

Untuk investasi

Berdasarkan pada informasi di Singapore Tatler, Tanzanite juga menjadi satu dari beberapa batu mulia yang dikatakan layak untuk menjadi investasi.

Danilo Giannoni, Co-founder of Arte Oro, produsen perhiasan Italia yang berbasis di Singapura menjelaskan, Tanzanite hanya ditambang di satu lokasi di Tanzania, sehingga dari segi nilai hanya akan bisa naik.

Pemilik tanah di lokasi yang terletak di kaki bukit Kilimanjaro itu berusaha mengendalikan pasar, mirip dengan cara De Beers menentukan nilai berlian.

Jika hal tersebutsukses, yang kemungkinan besar terjadi, ini akan mengarah pada kenaikan harga yang signifikan.

Saat tulisan itu ditulis diperkirakan mulai dari 1.000 Dollar AS sampai 5.000 Dollar AS (mulai sekitar Rp 14,2 juta hingga sekitar Rp 71,3 juta).

Dengan lebih banyak minat datang dari pasar Asia yang luas dan dipimpin oleh China, pasokan bisa habis dengan cepat.





Halaman
1234
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved