TRIBUNNNEWSWIKI.COM - Ledakan besar telah terjadi di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020).
Korban tewas saat ini yang diketahui ada 70 setelah ledakan besar di ibukota tersebut.
Pihak berwenang di sana mengatakan, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 3.500 lainnya luka-lukaa setelah ledakan besar-besaran.
Ibukota Lebanon diguncang oleh ledakan hebat Selasa malam.
Dalam sebuah rekaman dari tanah menunjukkan kerusakan signifikan dan gumpalan asap naik di atas kota.
Baca: DERETAN Foto-foto Dahsyatnya 2 Ledakan Bom Guncang Beirut: 50-an Orang Tewas, Ribuan Luka-luka
Agence France-Presse menyatakan, dua ledakan terjadi di pelabuhan Beirut.
Para pejabat di sana menuturkan, petugas pemadam kebakaran terlihat memadamkan api di sebuah gudang di tempat ledakan.
Menteri Kesehatan Lebanon awalnya mengatakan setidaknya 50 orang tewas dan 2.700 lainnya terluka dalam ledakan itu.
Kemudian jumlah tersebut meningkatkan jumlahnya menjadi 70 orang dan lebih dari 3.500 lainnya terluka.
Penyebab Ledakan Masih Belum Diketahui
Kedutaan AS di Beirut telah mengeluarkan peringatan keamanan yang memperingatkan orang Amerika untuk "tetap tinggal di dalam rumah dan jika ada untuk mengenakan masker".
Hal ini bukan karena sebab, tapi dia mengatakan "ada laporan gas beracun yang dilepaskan dalam ledakan."
Baca: Kontak Senjata Militer Israel dan Hizbullah Lebanon di Perbatasan, Terdengar Serangkaian Ledakan
Kantor Luar Negeri Jerman mengatakan di media sosial, karyawan kedutaan Jerman juga menjadi korban terluka dalam ledakan.
Survei Geologi Amerika Serikat melaporkan, ledakan besar di Beirut tercatat besarnya yakni 3,3.
Ledakan besar mengerikan itu sendiri terdengar hingga 25 mil arah selatan kota, dan banyak jalan di Beirut saat ini yang bertebaran kaca di aspal jalan.
Dalam pidatonya kepada masyarakatnya, Perdana Menteri Libanon Hassan Diab mengatakan, bencana tidak akan berlalu "tanpa akuntabilitas," dan mereka yang bertanggung jawab "akan membayar harganya."
"Kebenaran tentang gudang berusia enam tahun akan terungkap," tambahnya.
Dikutip Tribunnewswiki dari, Ghada Alsharif, seorang reporter dari Daily Star via ABCNews, salah satu outlet berita paling terkenal di Lebanon, memposting video di media sosial yang menunjukkan kerusakan signifikan di dalam gedung kantor surat kabar.
Petugas pemadam kebakaran terlihat berjuang memadamkan api di lokasi ledakan.
Palang Merah Lebanon telah mengirim 30 tim ke tempat kejadian dan membuat panggilan mendesak untuk sumbangan darah.