TRIBUNNEWSWIKI.COM - Nama Hadi Pranoto sedang ramai diperbincangkan publik setelah ia menjadi bintang tamu dalam wawancara yang dibuat oleh musisi Anji.
Hadi Pranoto yang mengaku bergelar profesor dan ahli mikrobiologi, siap penemuan obat Covid-19 miliknya diuji klinis.
Obat yang diberi nama 'Antibody Covid-19' tersebut diusungnya menjadi penyembuh ribuan pasien positif corona di Wisma Atlet.
Bahkan, obat tersebut pun diklaim dapat menyembuhkan dalam waktu 2-3 hari saja.
Saat diwawancarai oleh Anji, Hadi Pranoto mengaku sudah ratusan ribu produk obatnya didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.
Obat miliknya bahkan juga diberikan ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta.
Sontak, video tersebut viral dan mendapat banyak respons dari berbagai pihak.
Mulai dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Satgas Penanganan Covid-19, dan para praktisi kesehatan yang menanyakan hasil uji obat tersebut.
Baca: Hadi Pranoto Klaim Temukan Obat Covid-19 dan Ngaku Profesor, Ahli Biologi Molekuler: Tak Masuk Akal
Baca: Hadi Pranoto Klaim Obat Covid-19 Miliknya Sembuhkan Ribuan Orang, Begini Reaksi IDI
Baca: Setelah Obat Covid-19 Buatan Unair, Kini Giliran UI yang Pamer Ventilator: Sudah Lolos Uji Klinis
Lalu, bagaimana respons Hadi Pranoto menanggapi obat penemuannya yang menjadi kontroversial?
Melalui sambungan telepon dengan Tribunnews, Hadi Pranoto Pranoto mengaku siap jika diminta pertanggungjawaban oleh pemerintah serta IDI, dan membawa obatnya untuk dilakukan uji klinis.
Ia bahkan berharap pemerintah mengajaknya untuk bekerja sama jika obatnya berhasil.
"Saya siap sekali (jika dipanggil pemerintah), bahkan itu yang saya harapkan."
"Karena IDI juga bisa mengklarifikasi apakah herbal ini bermanfaat atau tidak."
"Kalau bermanfaat kita lanjutkan. Kalau tidak ya kita buang saja. begiu," kata Hadi Pranoto, Senin (3/8/2020).
Hadi Pranoto menceritakan, sudah banyak badan pemerintahan yang ia coba datangi untuk menguji obat herbal Covid-19 buatannya.
Tapi, ia selalu gagal bertemu dengan para petingginya.
"Semuanya sudah kita datangi bertemu, kita audiensi."
"Setiap kita datang ke Bapak Menkes, katanya sudah ada janji belum?"
"Gimana mau janji, orang kita rakyat kecil."
"Kita datang ke lembaga lain ditanya sudah ada janji belum? Katanya harus ada janji dulu."