Politikus Pendukung Trump yang Menentang Pemakaian Masker, Herman Cain Meninggal Akibat Covid-19

Sebelum dirawat dia sempat menghadiri kampanye Presiden AS Donald Trump di Tulsa, Oklahoma tanpa memakai masker.


zoom-inlihat foto
herman-cain.jpg
BRENDAN SMIALOWSKI / AFP
Mantan kandidat persiden Amerika Serikat ( AS) dari Partai Republik Herman Cain, meninggal dunia pada Kamis (30/7/2020). Dia dikenal sangat vokal terhadap penentangan pemakaian masker terutama saat acara peringatan kemerdekaan AS di Mount Rushmore.


“Hati kami berduka untuk orang-orang yang dikasihinya, dan mereka akan tetap dalam doa kami saat ini. Kami tidak akan pernah melupakannya,” tulis McEnany.

Jubir pemerintah Iran positif Covid-19

Juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei dilaporkan positif Covid-19 setelah serangkaian pemeriksaan di rumah sakit.

Sebelum terinfeksi, ia dilaporkan menunjukkan gejala awal.

Setelah dilakukan tes, medis melaporkan hasilnya positif.

Namun demikian, dilaporkan MEHR News, Senin (27/7/2020), mantan menteri tenaga kerja ini berada dalam kondisi yang baik.

Belum ditemukan penyakit bawaan yang menyertai infeksi Covid-19.

Akibat infeksi tersebut, pertemuan jumpa pers resmi ditiadakan minggu ini.

Pria 65 tahun ini diberitakan telah beristirahat di rumah sejak akhir pekan.

Ini merupakan kabar terbaru di antara sejumlah pejabat lain yang juga terkena infeksi wabah, laporan kantor berita Mehr, dikutip Reuters, Senin (27/7/2020).

Presiden Iran Hassan Rouhani mendesak warganya untuk menaati protokol kesehatan.

Rouhani juga meminta warganya agar jaga jarak selama Hari Raya Idul Adha beberapa hari mendatang.

Wakil Menteri Kesehatan, Iraj Harirchi mendesak warganya untuk tidak mengunjungi sejumlah kota di timur laut kota Mashhad, lantaran adanya peningkatan yang cukup tajam sebesar 300% selama satu bulan.

Iran memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi yang di Timur Tengah.

Baca: Obat Covid-19 Buatan Iran Akan Dijual Bebas 3 Minggu Lagi

FOTO: Sejumlah warga Iran mengenakan alat pelindung saat berbelanja di pasar Tajrish Bazaar di ibukota Teheran pada 14 Juli 2020 di tengah pandemi COVID-19.
FOTO: Sejumlah warga Iran mengenakan alat pelindung saat berbelanja di pasar Tajrish Bazaar di ibukota Teheran pada 14 Juli 2020 di tengah pandemi COVID-19. (ATTA KENARE / AFP)

Data menunjukan terjadi peningkatan infeksi serta kematian di Iran.

Hal ini dipengaruhi mulai dilonggarkannya pembatasan sosial pada pertengahan April 2020.

Setidaknya ada total 293.606 kasus dengan angka sembuh mencapai 255.144 orang, lapor juru bicara Kementerian Kesehatan, Sima Sadat Lari melalui televisi pemerintah, Senin (27/7).

Baca: Kemenlu Iran: Ada Campur Tangan Pemerintah Asing dalam Serangan Siber

Sejumlah warga Iran terlihat mengenakan alat pelindung di tengah pandemi COVID-19, dan sedang berbelanja di pasar Tajrish Bazaar di ibukota Teheran pada 14 Juli 2020.
Sejumlah warga Iran terlihat mengenakan alat pelindung di tengah pandemi COVID-19, dan sedang berbelanja di pasar Tajrish Bazaar di ibukota Teheran pada 14 Juli 2020. (ATTA KENARE / AFP)

Lebih jauh lagi, korban tewas harian terbaru bertambah 212 orang, membuat jumlah kematian mencapai 15.912 orang.

Pada akhir bulan ini, umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha.

Iran dipastikan melakukan pembatasan sosial serta diberlakukan kewajiban memakai protokol kesehatan saat perayaan ini.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Niken Aninsi/Dinar Fitra Maghiszha)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved