Susul China, NASA Siap Luncurkan Robot Perseverance Sore Nanti untuk Eksplorasi Planet Mars

NASA siap meluncurkan robot penjelejah Perseverance ke Mars, sore nanti, Kamis (30/7/2020)


zoom-inlihat foto
roket-atlas-v-perseverance.jpg
Gregg Newton / AFP
Roket Atlas V dengan rover Perseverance tiba di Launch Complex 41 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida pada 28 Juli 2020. Rover Ketekunan akan mencari tanda-tanda kehidupan kuno di Mars dan mengumpulkan sampel batuan dan tanah untuk kemungkinan kembali ke Bumi. Atlas V adalah salah satu roket terbesar yang tersedia untuk penerbangan antarplanet, setelah juga meluncurkan InSight dan Curiosity ke Mars. Kendaraan peluncuran disediakan oleh United Launch Alliance. Ketekunan dijadwalkan untuk diluncurkan pada 30 Juli 2020 dan tiba di Kawah Jezero di Mars pada 18 Februari 2021. Ini juga akan membawa Helikopter Mars sebagai bagian dari demonstrasi teknologi.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) siap untuk meluncurkan robot penjelajah mereka, Perseverance untuk misi eksplorasi Mars.

Peluncuran ini menyusul China dengan misi yang sama beberapa waktu lalu.

Rover ini rencananya akan diluncurkan pada Kamis (30/7/2020) pukul 07.50 EDT atau sekitar pukul 18.50 WIB.

Tujuan NASA adalah mencari tanda kehidupan di Mars, seperti diberitakan Al Jazeera.

Untuk itu, NASA meluncurkan penjelajah seukuran mobil bernama Perseverance yang dapat membantu menjawab beberapa pertanyaan mendasar tentang kehidupan di alam semesta.

Meski telah menjelajahi Mars selama beberapa dekade, NASA masih menyimpan pertanyaan, 'adakah kehidupan di Mars?'

Jika semua sesuai rencana, Perseverance akan mencapai Mars dalam 6,5 bulan mendatang.

Berikut ini adalah fakta robot penjelajah ruang angkasa NASA Perseverance dirangkum TribunnewsWiki.com.

Nama 'Perseverance' Diusulkan Siswa Berusia 13 Tahun

Alex Mather yang berusia tiga belas tahun berbicara kepada media di depan mock-up bajak Ketekunan di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida pada 28 Juli 2020. Mather bertanggung jawab atas penamaan rove. Ketekunan diatur untuk diluncurkan pada 30 Juli 2020. Ini akan mencari tanda-tanda kehidupan kuno dan mengumpulkan sampel batuan dan tanah untuk kemungkinan kembali ke Bumi. Atlas V adalah salah satu roket terbesar yang tersedia untuk penerbangan antarplanet, setelah juga meluncurkan InSight dan Curiosity ke Mars. Kendaraan peluncuran disediakan oleh United Launch Alliance. Ketekunan dijadwalkan tiba di Kawah Jezero di Mars pada 18 Februari 2021 dan juga akan membawa Helikopter Mars sebagai bagian dari demonstrasi teknologi.
Alex Mather yang berusia tiga belas tahun berbicara kepada media di depan mock-up bajak Ketekunan di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida pada 28 Juli 2020. Mather bertanggung jawab atas penamaan rove. Ketekunan diatur untuk diluncurkan pada 30 Juli 2020. Ini akan mencari tanda-tanda kehidupan kuno dan mengumpulkan sampel batuan dan tanah untuk kemungkinan kembali ke Bumi. Atlas V adalah salah satu roket terbesar yang tersedia untuk penerbangan antarplanet, setelah juga meluncurkan InSight dan Curiosity ke Mars. Kendaraan peluncuran disediakan oleh United Launch Alliance. Ketekunan dijadwalkan tiba di Kawah Jezero di Mars pada 18 Februari 2021 dan juga akan membawa Helikopter Mars sebagai bagian dari demonstrasi teknologi. (Gregg Newton / AFP)

 

Baca: Satelit Jupiter - Io

Baca: Planet Saturnus

Dilansir TribunnewsWiki.com dari BBC.com, untuk memilih nama robot penjelajah itu, diadakan kompetisi yang dilakukan di sekolah.

Anak-anak diminta untuk menyerahkan nama favorit mereka yang disertai esai pendukung sebanyak 150 kata.

Dari kompetisi itu, berhasil dihimpun 28 ribu masukan.

Kemudian para sukarelawan yang terdiri atas pendidik, profesional, hingga peminat antariksa, diminta untuk mengerucutkan masukan itu menjadi sembian besar.

Daftar sembilan itu kemudian dikelola dan dipilih oleh publik.

Direktur Sains NASA, Thomas Zurbuchen, mengumumkan pemenang pada Kamis, waktu setempat.

Nama yang terpilih adalah Perseverance.

Nama itu diusulkan oleh Alexander Mather, siswa berusia 13 tahun dari Virginia.

Isi Esai yang Ditulis Mather

Ilustrasi robot penjelajah ruang angkasa NASA, Preseverance
Ilustrasi robot penjelajah ruang angkasa NASA, Preseverance

Baca: Titan

Baca: Aurora

Alexander Mather bercita-cita menjadi seorang insinyur.

Dalam esainya, ia menunjuk beberapa misi yang membawanya menang.

"Keingintahuan, Wawasan, Semangat, Peluang. Jika Anda memikirkannya, semua robot Mars di lalu ini adalah kualitas yang kita miliki sebagai manusia.

Kita selalu memiliki rasa ingin tahu dan mencari peluang. Kita memiliki semangat dan wawasan untuk menjelajahi Bulan, Mars, dan sebagainya.

Tapi jika penjelajah ingin menjadi kualitas kita sebagai bangsa, kita melewatkan hal paling penting: ketekunan (Perseverance).

Kita sebagai manusia berevolusi sebagai makhluk yang bisa belajar beradaptasi dengan situasi apa pun, tidak peduli seberapa kerasnya.

Kita adalah spesies penjelajah, dan kita akan menemui banyak kemunduran dalam perjalanan ke Mars.

Namun, kita bisa bertahan. Kita, bukan sebagai sebuah bangsa, tetapi sebagai manusia tidak akan menyerah.

Umat manusia akan selalu bertahan di masa depan. " Tulis Alexander Mather dalam esainya.

Kompetisi Serupa Rutin Dilakukan Sejak 1997

Kompetisi seperti ini bukan yang pertama kali diselenggarakan oleh NASA.

Robot beroda pertama NASA yang mendarat di planet itu pada 1997, bernama Microrover Flight Experiment.

Kemudian nama itu diganti menjadi Sojourner oleh siswa berusia 12 tahun yang berasal dari Connecticut.

Nama Sojourner merujuk pada aktivis hak-hak perempuan, Sojourner Truth.

Selanjutnya, robot tahun 2004 diberi nama Spirit and Opportunity dinamai oleh siswa asal Arizona.

Sementara itu, mesin terakhir NASA yang disebut Curiousity, dinamai oleh siswa asal Kansas yang berusia 11 tahun.

Perseverance Jelajahi Mars untuk Lacak Bukti Kehidupan

Tampilan close-up model ukuran penuh dari Perseverance rover dipajang di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida pada 28 Juli 2020. Rover Perseverance akan mencari tanda-tanda kehidupan kuno dan mengumpulkan sampel batuan dan tanah untuk kemungkinan kembali ke Bumi saat diluncurkan pada 30 Juli 2020. Atlas V adalah salah satu roket terbesar yang tersedia untuk penerbangan antarplanet, setelah juga meluncurkan InSight dan Curiosity ke Mars. Kendaraan peluncuran disediakan oleh United Launch Alliance. Ketekunan dijadwalkan tiba di Kawah Jezero di Mars pada 18 Februari 2021 dan juga akan membawa Helikopter Mars sebagai bagian dari demonstrasi teknologi.
Tampilan close-up model ukuran penuh dari Perseverance rover dipajang di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida pada 28 Juli 2020. Rover Perseverance akan mencari tanda-tanda kehidupan kuno dan mengumpulkan sampel batuan dan tanah untuk kemungkinan kembali ke Bumi saat diluncurkan pada 30 Juli 2020. Atlas V adalah salah satu roket terbesar yang tersedia untuk penerbangan antarplanet, setelah juga meluncurkan InSight dan Curiosity ke Mars. Kendaraan peluncuran disediakan oleh United Launch Alliance. Ketekunan dijadwalkan tiba di Kawah Jezero di Mars pada 18 Februari 2021 dan juga akan membawa Helikopter Mars sebagai bagian dari demonstrasi teknologi. (Gregg Newton / AFP)

Robot penjelajah Perseverance akan memulai usaha untuk mencoba membawa batu ke bumi, agar bisa diteliti.

Ia akan menjelajah mnecari sampel terbaik agar bisa disimpan dan dimanfaatkan dalam misi berikutnya.

Hal itu juga akan membantu ilmuwan untuk mempelajari apakah di Mars pernah ada kehidupan atau tidak.

Perkembangan terakhir, robot penjelajah Perseverance tiba di Kennedy Space center NASA yang ada di Florida.

Kini robot tersebut tengah memulai persiapan terakhir sebelum peluncuran, antara 17 Juli dan 5 Agustus.

Perseverance akan menempuh perjalanan tujuh bulan menuju Mars.

Para insinyur sudah menargetkan robot ini menyentuh Mars pada 18 Februari 2021.

Selain itu, proyek ini merupakan putaran pertama perjalanan bumi-mars, lalu ke bumi lagi.

"Perseverance akan mengumpulkan sampel. Ini adalah leg pertama dari perjalanan putaran pertama dari Bumi ke Mars dan kembali. Kami berharap pada 2030-an bahwa kami akan akan membawa sampel itu kembali ke Bumi. Itu akan sangat keren, " kata Direktur Badan Planetori, Lori Glaze.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved