Sementara itu, Suwandi menyoroti penyelidikan yang dilakukan selama lebih dari sepekan di kasus Yodi Prabowo.
Ia bahkan mempertanyakan untuk apa polisi memeriksa hingga 34 saksi, bila pada akhirnya Yodi Prabowo disimpulkan melakukan dugaan bunuh diri.
"Kalau memang DNA itu milik almarhum, enggak ada yang lain, ngapain polisi periksa sampai 34 saksi," ujar Suwandi dikutip TribunJakarta dari YouTube Najwa Shihab (30/7/2020).
Lebih lanjut, Suwandi menyoroti rekan kerja Yodi Prabowo yang sampai menjalani tes swab dan visum.
Ayah Yodi Prabowo tak mengerti mengapa hal itu dilakukan, padahal pada akhirnya anaknya disebut meninggal karena bunuh diri.
"Di tes swab, bahkan saya denger ada yang divisum juga rekan di Metro, untuk apa?" kata Suwandi sedikit emosional.
Menurut Suwandi, bila sejak awal berdasarkan sidik jari dan DNA tidak menunjukan adanya pelaku lain, untuk apa polisi memeriksa saksi sebanyak 34 orang.
"Kalau dia (polisi) meyakini tidak ada sidik jari atau DNA orang lain, untuk apa diperiksa sampai 34 saksi? Di tes swab juga," ujar Suwandi.
Suwandi juga mengatakan bahwa ia menyaksikan secara langsung teman-teman Yodi Prabowo saat menjalani tes swab di depan rumahnya.
Baca: Ternyata Yodi Prabowo Sempat Terekam CCTV Membeli Pisau 2 Hari Sebelum Ditemukan Tewas
Baca: Ayah Yodi Prabowo Tak Percaya Anaknya Bunuh Diri Karena Depresi
Baca: Polisi Jelaskan Penyebab Jenazah Yodi Prabowo Ditemukan di Pinggir Jalan Tol
"Temen-temennya Yodi itu di tes swab di depan rumah saya. Saya lihat, saya juga di tes swab di hari tahlilan kedua," kata Suwandi.
Suwandi mengatakan, menurutnya bila memang sejak awal kematian anaknya sudah merujuk pada tindakan bunuh diri, seharusnya polisi bisa lebih cepat mengumumkan penyebab kematian Yodi Prabowo.
Tidak perlu melakukan penyelidikan sampai memakan waktu lebih dari sepekan.
"Harusnya kalau itu tidak ada sidik jari dan DNA orang lain, yaudah setop aja. Tiga hari umumin, anak saya bunuh diri udah kelar" tegas Suwandi.
"Enggak usah 34 saksi di tes-tes, ditanyain, mondar-mandir, bolak-balik," imbuhnya.
Suwandi mengatakan, proses penyelidikan dalam kasus kematian Yodi Prabowo itulah yang hingga saat ini membuatnya janggal.
"Itu yang bikin janggal saya," kata Suwandi.
Suwandi mempertanyakan, apa sebenarnya yang dicurigai polisi sehingga memeriksa puluhan saksi.
Bahkan sampai ada yang divisum dan di tes swab untuk mengambil DNA.
"Kalau dia meyakini tidak ada DNA orang lain, kenapa dia mesti swab ke orang lain? Kenapa mesti ada visum juga ke rekan kerja almarhum?"
"Apa yang dicurigai dari itu?" tandasnya.