TRIBUNNEWSWIKI.COM – Polisi menduga editor Metro TV Yodi Prabowo tewas karena bunuh diri.
Diketahui mayat Yodi ditemukan di pinggir jalan tol JORR, Pasanggrahan, Jakarta, Jumat lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat pun mengungkapkan mengapa jenazah Yodi ditemukan di lokasi tersebut.
Dia menduga, Yodi tidak ingin niatnya itu diketahui atau dilihat oleh orang lain.
Hal itu diungkapkan berdasarkan penyelidikan sejauh ini.
Baca: 16 Kejadian Sebelum dan Sesudah Ditemukannya Yodi Prabowo Editor Metro TV Tewas di Pinggir Jalan Tol
Baca: 10 FAKTA Yodi Prabowo Diduga Bunuh Diri, Tak Dibunuh: Pesan Aneh buat Pacar hingga Motif Bunuh Diri
"Umumnya orang mencari tempat sepi.
Oleh karena itu, maka dirangkailah dengan scientific pembuktian, labfor, sampai ke data yang sudah saya sampaikan," kata Ade saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).
Ade menjelaskan, kondisi tempat penemuan jenazah Yodi sangat gelap.
Tidak ada penerangan di lokasi tersebut.
Bahkan warung yang biasa buka di sekitar lokasi sudah tutup.
Selain itu, lokasi tersebut merupakan jalur yang dilewati Yodi sehari-hari.
Baca: Polisi Duga Yodi Prabowo Bunuh Diri Karena Depresi Hasil Pemeriksaan Kesehatan
Baca: Ayah Yodi Prabowo Editor Metro TV Tetap Tak Percaya Anaknya Bunuh Diri, Ungkap Fakta Ini
"Seseorang tidak ingin dianggap bunuh diri.
Bisa jadi, dia tidak ingin orang lain mengetahui kalau dia meninggal karena bunuh diri.
Lalu kenapa? Itu rute yang dia kuasai, berdasarkan keterangan saksi itu yang biasa dia lalui," ucap Ade.
Namun demikian, walau dugaan sementara Yodi Prabowo tewas bunuh diri, Ade masih menunggu adanya fakta lain yang terungkap dalam proses penyelidikan.
Diberitakan sebelumnya Dokter forensik Bareskrim Polri, AKB Arif mengatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain dari jasad Yodi Prabowo.
Baca: Terungkap, Yodi Prabowo Editor Metro TV Jalani Tes HIV, Tapi Tak Pernah Diketahui Hasilnya
Baca: Ahli Forensik Ungkap Editor Metro TV Yodi Prabowo Positif Amphetamine, Diduga Kuat Bunuh Diri
Ia menambahkan, ada luka tusuk akibat pisau sebanyak empat kali di dada mayat editor Metro TV tersebut.
“Kemudian kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan lain selain luka tusuk di dada atau luka kekerasan tajam di dada dan sebanyak empat kali di mana gambaran kekerasan tajam di dada ini bermacam-macam,” kata Arif dalam konferensi pers kasus Yodi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7) pagi.
Arif menjelaskan, luka tusukan pertama melukai jaringan otot dada dengan kedalaman sekitar 1,5 cm.
Sedangkan luka tusukan kedua dan ketiga lebih dalam.