TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab mengatakan Israel telah melanggar kedaulatan negara Lebanon.
Menurutnya, Israel melakukan eskalasi militer yang berbahaya di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
Cemas eskalasi akan berlangsung lama, alumni Teknik Informatika di Leeds Metropolitan University ini mendesak warganya untuk tenang merespons bentrokan yang terjadi.
Pernyataan pria 61 tahun ini muncul buntut laporan militer Israel yang menyebut terjadi bentrokan di perbatasan pertanian Shebaa, antara militer Israel dan pasukan yang diduga bagian dari organisasi Hizbullah Lebanon.
"Saya menyerukan untuk hati-hati dalam beberapa hari ke depan karena saya khawatir semuanya bisa tergelincir ke hal terburuk di tengah tingginya tensi perbatasan," kata Hassan Diab, dimuat di Bloomberg Quint, Selasa (28/7/2020).
Sementara itu, PM Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya akan melakukan apa saja untuk mempertahankan diri.
Baca: Hizbullah Bantah Pasukannya Terlibat Kontak Senjata di Perbatasan Israel-Lebanon
Netanyahu menyebut pasukannya berhasil menggagalkan upaya penyusupan Hizbullah di perbatasan Lebanon, Senin (27/7/2020).
Ia memperingatkan bahwa setiap serangan dari wilayah Lebanon akan mendapat balasan.
"Hizbullah harusnya tahu saat ini sedang bermain dengan api," katanya dalam sebuah pidato di televisi dari markas Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, diwartakan Reuters, Senin (27/7/2020)
Sebelumnya seorang saksi mata mendengar kontak senjata di area pertanian Shebaa, sebuah wilayah sengketa Isreal-Lebanon.
Ia mengaku melihat kobaran api dan kepulan asap di daerah tersebut.
Adapun kontak senjata dikonfirmasi militer Israel terjadi di kawasan tersebut.
Baca: PM Israel Benjamin Netanyahu Peringatkan Balasan untuk Hizbullah Lebanon
Diduduki oleh Israel, Peternakan Shebaa pernah diklaim oleh Lebanon.
PBB menganggap area ini sebagai bagian dari wilayah Suriah yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967.
Pasukan Israel telah bersiaga di sepanjang perbatasan utara untuk mengantisipasi pembalasan Hizbullah atas pembunuhan salah satu anggotanya seminggu yang lalu buntut serangan Israel di Damaskus, ibukota Suriah.
"Pasukan Hizbullah menyusup ke wilayah Israel," kata Netanyahu.
Ia mengatakan Lebanon akan "membayar mahal" atas serangan Hizbullah di Israel pada masa lalu,
Netanyahu memperingatkan pemimpin kelompok itu, Sayyed Hassan Nasrallah, "untuk tidak mengulangi kesalahannya".
Baca: Buntut Serangan Israel ke Suriah, Gerakan Hizbullah Ancam Balas Dendam
Seorang juru bicara militer Israel melaporkan setidaknya tiga hingga lima militan Hizbullah ikut mengambil bagian dalam operasi itu dan telah kembali ke Libanon.
Namun, Hizbullah yang terakhir berperang dengan Israel pada tahun 2006, membantah bahwa pasukannya mencoba untuk menyeberangi perbatasan dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa insiden Pertanian Shebaa adalah "klaim sepihak".