TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk patuh menerapkan protokol kesehatan.
Seperti diketahui, kasus positif Covid-19 di Indonesia kini terus bertambah.
Masyarakat terus diingatkan untuk selalu memakai masker jika berada di tempat umum.
Bertambahnya kasus Covid-19 ini dinilai karena masih banyak masyarakat yang tidak patuh menerapkan protokol kesehatan.
Presiden Joko Widodo pun tengah memikirkan sanksi bagi masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Dalam akun Twitternya, Selasa (14/7/2020) Presiden Jokowi mengungkapkan tengah memikirkan sanksi tersebut.
Terdapat tiga pilihan sanksi yang nantinya akan diberlakukan bagi masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Di antaranya sanksi berupa denda, kerja sosial atau hukuman tindak pidana ringan.
"Pemerintah membahas kemungkinan penerapan sanksi bagi masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Sanksinya bisa berupa denda, kerja sosial, atau hukuman tindak pidana ringan.
Penerapan sanksi ini diharapkan membuat masyarakat lebih patuh terhadap protokol kesehatan," tulis Jokowi dalam akun Twitternya.
Seperti diketahui, sebelumnya Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengaku pemerintahan tengah menyusun sanksi tegas bagi pelanggar protokol kesehatan.
Baca: Prabowo Ditunjuk Memimpin Proyek Lumbung Pangan, Jokowi: Pertahanan Bukan hanya Urusan Alutsista
Baca: Ratas Covid-19 Berlangsung Tegang, Jokowi Tolak Dengarkan Laporan Menterinya: Tolong, Tidak Usah
Pasalnya, penerapan protokol kesehatan ini masih banyak ditemukan pelanggaran.
Pelanggaran tersebut seperti tidak menggunakan masker saat berada di ruang publik.
"Karena itu tadi Presiden memberi arahan kemungkian akan dipertegas di samping sosialisasi dan edukasi, adanya sanksi untuk pelanggaran atas protokol kesehatan. Sedangkan bagaimana legal standingnya masih akan dibahas lebih lanjut oleh pihak kementerian dan lembaga terkait," kata Muhadjir usai rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020).
Muhadjir mengatakan, menurut Presiden Jokowi sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat saja tidak cukup.
Hal ini lantaran masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak.
"Intinya Presiden melihat imbauan, sosialisasi, dipandang belum cukup tanpa ada sanksi yang tegas terhadap pelanggaran terutama yang melanggar protokol kesehatan," ucap Muhadjir.
"Dan ini mohon masyarakat memahami bahwa apa yang disampaikan Presiden menandakan bahwa betapa sangat tingginya resiko yang masih dihadapi Indonesia tehadap Covid-19," lanjut dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta seluruh jajaran untuk kembali mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan.
Baca: Masyarakat Tak Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan, Pemerintah Susun Sanksi Tegas bagi Pelanggar
"Masifkan kembali gerakan nasional disiplin protokol kesehatan mengenai jaga jarak penggunaan masker, cuci tangan," ujar Jokowi.