Sementara itu, pernapasan normal dan berbicara menghasilkan aerosol yang diembuskan.
Dengan demikian, bagi orang yang rentan, ketika mereka menghirup aerosol dapat terinfeksi saat jumlah virus yang mereka hirup cukup untuk menghasilkan infeksi.
Penularan melalui udara berisiko terjadi di ruang tertutup
Di luar fasilitas medis, penularan melalui aerosol sangat dimungkinkan terjadi dalam kondisi ruang ramai dan tertutup, terutama jika ruangan tersebut berventilasi buruk.
Penularan melalui aerosol terkombinasi juga dengan penularan droplet, misalnya saat melakukan paduan suara, berada di restoran atau di kelas kebugaran.
"Kemungkinan penularan melalui udara dalam pengaturan publik - terutama dalam kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup, pengaturan berventilasi buruk yang telah dijelaskan, tidak dapat dikesampingkan," ujar Benedetta Allegranzi, Pimpinan Teknis WHO untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Bagaimana mencegah penularan melalui udara?
Terkait dengan perkembangan terbaru ini, WHO tetap merekomendasikan protokol kesehatan seperti menjaga kebersihan tangan, physical distancing serta tetap menggunakan masker.
Selain itu, WHO juga mengimbau agar menghindari tempat ramai serta ruang terbatas dan tertutup dengan ventilasi buruk. Disinfeksi lingkungan yang sesuai juga direkomendasikan.
Baca: Aturan Baru WHO tentang Kriteria Pasien Sembuh Covid-19, Tak Perlu Lakukan Tes Swab Negatif Dua Kali
Petugas kesehatan dan perawat yang bekerja di area klinis, selama melakukan kegiatan rutin di seluruh shift juga direkomendasikan untuk selalu mengenakan masker medis.
Jose-Luis Jimenez, seorang ahli kimia di University of Colorado juga mengimbau agar melakukan pembersihan udara menggunakan filter udara.
"Untuk ruang di mana ventilasi tidak dapat ditingkatkan, kami menyarankan pembersih udara filter udara efisiensi tinggi (HEPA) portabel atau lampu kuman ultraviolet (UV) pada kebutuhan kelas atas. Kami tidak merekomendasikan jenis pembersih udara lainnya," kata dia.
Selengkapnya, berikut panduan terbaru yang dikeluarkan WHO untuk langkah pencegahan penularan virus corona:
- Mengidentifikasi kasus-kasus yang dicurigai secepat mungkin, dengan uji dan mengisolasi semua kasus (orang yang terinfeksi) di fasilitas kesehatan
- Melakukan identifikasi dan mengkarantina semua orang yang kontak dekat dengan mereka yang terinfeksi. Serta, uji mereka yang mengalami gejala sehingga dapat diisolasi jika terbukti terpapar virus dan memerlukan perawatan
- Gunakan masker kain dalam situasi tertentu, misalnya di tempat-tempat umum di mana ada transmisi komunitas dan di tempat yang langkah-langkah pencegahan lainnya seperti jarak fisik tidak dimungkinkan
- Menerapkan tindakan pencegahan kontak dan tetesan oleh petugas kesehatan yang merawat pasien Covid-19 yang dicurigai dan dikonfirmasi, serta menerapkan tindakan pencegahan penyebaran di udara ketika prosedur yang menghasilkan aerosol dilakukan
- Penggunaan masker medis secara terus menerus oleh petugas kesehatan dan perawat yang bekerja di semua area klinis
- Sering-seringlah mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan memperhatikan etika pernapasan
- Hindari tempat-tempat ramai, pengaturan kontak dekat dan ruang terbatas dan tertutup dengan ventilasi yang buruk
- Kenakan masker kain saat berada di ruang tertutup dan penuh sesak untuk melindungi orang lain dan memastikan ventilasi lingkungan yang baik di semua ruangan tertutup dan melakukan pembersihan serta disinfeksi lingkungan.
(TribunnewsWiki/Tyo/Kompas/Nur Rohmi Aida)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yang Perlu Dipahami soal Penularan Virus Corona Melalui Udara"