Virus Corona Bisa Menular Melalui Udara, Bagaimana Cara Mencegahnya?

WHO menyebutkan sejumlah bukti yang menunjukkan virus corona bisa bertahan di udara, terutama pada ruangan tertutup, dan bisa menular.


zoom-inlihat foto
seorang-tenaga-medis-memakai-masker.jpg
EZEQUIEL BECERRA / AFP
Foto: Seorang tenaga medis di di San Jose, Kosta Rika, memakai alat pelindung diri, Jumat (10/7/2020). WHO mengakui virus corona bisa menular melalui perantara udara. Organisasi kesehatan itu kemudian memberikan panduan terbaru mengenai pencegahannya.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO kini mengakui virus corona bisa menular melalui medium udara.

Sebelumnya, WHO dikritik oleh ratusan ilmuwan karena dianggap meremehkan risiko penularan virus corona lewat transmisi udara.

WHO kemudian merilis pernyataan resmi, pada Kamis (9/7/2020) yang menyebutkan sejumlah bukti yang menunjukkan virus corona bisa bertahan di udara, terutama pada ruangan tertutup, dan bisa menular.

Berikut beberapa poin terkait kajian terbaru yang dirilis WHO mengenai penyebaran virus corona di udara yang perlu dipahami:

Virus Corona menyebar melalui udara dan droplet

Pembaharuan WHO mengenai transmisi virus corona melalui udara tidak menghapus peringatan WHO mengenai penularan virus ini melalui droplet.

Kontak dekat dengan seseorang yang mengeluarkan air liur atau sekresi pernapasan dengan droplet berdiameter lebih dari 5-10 mikron tetap berpotensi menularkan virus.

Oleh karena itu, imbauan untuk menjaga jarak tetap berlaku.

Menurut WHO, udara yang diembuskan oleh penderita Covid-19 memungkinkan transmisi virus melalui aerosol.

Baca: Setelah Mengakui Virus Corona Bisa Menular lewat Udara, WHO Kini Merilis Pedoman Baru

Baca: Trump Tuduh WHO Boneka China, PBB Umumkan Amerika Serikat Keluar dari WHO Mulai 6 Juli 2021

Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona (CDC)

Teori tersebut menunjukkan bahwa sejumlah tetesan pernapasan menghasilkan aerosol mikroskopis ketika seseorang menguap, bernapas, dan berbicara.

"Dengan demikian, seseorang dapat terinfeksi virus ketika menghirup aerosol yang memiliki proporsi cukup untuk menyebabkan infeksi," demikian pernyataan WHO, seperti dikutip Kompas.com dari laman resmi WHO, Jumat (10/7/2020).

Namun, belum diketahui secara pasti berapa banyak proporsinya untuk bisa menginfeksi orang lain.

WHO menyebutkan beberapa laporan Covid-19 yang terkait dengan kerumunan di dalam ruangan telah menemukan potensi penularan virus melalui aerosol dan dikombinasikan dengan droplet, misalnya ketika latihan paduan suara, berada di restoran, atau gym.

Rilis lengkap WHO soal ini bisa dibaca pada berita ini:

Apa itu penularan melalui udara?

WHO mendefinisikan penularan melalui udara sebagai penyebaran agen infeksius akibat adanya penyebaran inti droplet (aerosol) yang tetap menular saat melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.

Awalnya, WHO hanya mengatakan bahwa kemungkinan penyebaran aerosol dapat terjadi hanya ketika ada tindakan medis yang menghasilkan aerosol.

Namun, perkembangan yang terjadi menunjukkan tidak hanya demikian.

Penelitian tentang transmisi aerosol dengan fisika aliran dan udara menjelaskan bagaimana aerosol sangat mungkin menjadi sarana penularan.

Baca: Jepang Sukses Redam Covid-19, Meski Enggan Patuhi Semua Saran WHO dan Tidak Lakukan Lockdown

Baca: WHO Sebut Sangat Kecil Kemungkinan Hewan Peliharaan Menularkan Covid-19 ke Manusia

Teori itu menjelaskan bahwa setiap tetesan pernapasan menghasilkan aerosol mikroskopis kurang dari 5 mikron ketika menguap. 

Sementara itu, pernapasan normal dan berbicara menghasilkan aerosol yang diembuskan.

Dengan demikian, bagi orang yang rentan, ketika mereka menghirup aerosol dapat terinfeksi saat jumlah virus yang mereka hirup cukup untuk menghasilkan infeksi.

Penularan melalui udara berisiko terjadi di ruang tertutup

Di luar fasilitas medis, penularan melalui aerosol sangat dimungkinkan terjadi dalam kondisi ruang ramai dan tertutup, terutama jika ruangan tersebut berventilasi buruk.

Penularan melalui aerosol terkombinasi juga dengan penularan droplet, misalnya saat melakukan paduan suara, berada di restoran atau di kelas kebugaran.

"Kemungkinan penularan melalui udara dalam pengaturan publik - terutama dalam kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup, pengaturan berventilasi buruk yang telah dijelaskan, tidak dapat dikesampingkan," ujar Benedetta Allegranzi, Pimpinan Teknis WHO untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Seorang pria di Beijing menjalani tes swab, Rabu (1/7/2020).
Seorang pria di Beijing menjalani tes swab, Rabu (1/7/2020). (WANG Zhao / AFP)

Bagaimana mencegah penularan melalui udara?

Terkait dengan perkembangan terbaru ini, WHO tetap merekomendasikan protokol kesehatan seperti menjaga kebersihan tangan, physical distancing serta tetap menggunakan masker.

Selain itu, WHO juga mengimbau agar menghindari tempat ramai serta ruang terbatas dan tertutup dengan ventilasi buruk. Disinfeksi lingkungan yang sesuai juga direkomendasikan.

Baca: Aturan Baru WHO tentang Kriteria Pasien Sembuh Covid-19, Tak Perlu Lakukan Tes Swab Negatif Dua Kali

Petugas kesehatan dan perawat yang bekerja di area klinis, selama melakukan kegiatan rutin di seluruh shift juga direkomendasikan untuk selalu mengenakan masker medis.

Jose-Luis Jimenez, seorang ahli kimia di University of Colorado juga mengimbau agar melakukan pembersihan udara menggunakan filter udara.

"Untuk ruang di mana ventilasi tidak dapat ditingkatkan, kami menyarankan pembersih udara filter udara efisiensi tinggi (HEPA) portabel atau lampu kuman ultraviolet (UV) pada kebutuhan kelas atas. Kami tidak merekomendasikan jenis pembersih udara lainnya," kata dia.

Selengkapnya, berikut panduan terbaru yang dikeluarkan WHO untuk langkah pencegahan penularan virus corona:

  • Mengidentifikasi kasus-kasus yang dicurigai secepat mungkin, dengan uji dan mengisolasi semua kasus (orang yang terinfeksi) di fasilitas kesehatan
  • Melakukan identifikasi dan mengkarantina semua orang yang kontak dekat dengan mereka yang terinfeksi. Serta, uji mereka yang mengalami gejala sehingga dapat diisolasi jika terbukti terpapar virus dan memerlukan perawatan
  • Gunakan masker kain dalam situasi tertentu, misalnya di tempat-tempat umum di mana ada transmisi komunitas dan di tempat yang langkah-langkah pencegahan lainnya seperti jarak fisik tidak dimungkinkan
  • Menerapkan tindakan pencegahan kontak dan tetesan oleh petugas kesehatan yang merawat pasien Covid-19 yang dicurigai dan dikonfirmasi, serta menerapkan tindakan pencegahan penyebaran di udara ketika prosedur yang menghasilkan aerosol dilakukan
  • Penggunaan masker medis secara terus menerus oleh petugas kesehatan dan perawat yang bekerja di semua area klinis
  • Sering-seringlah mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan memperhatikan etika pernapasan
  • Hindari tempat-tempat ramai, pengaturan kontak dekat dan ruang terbatas dan tertutup dengan ventilasi yang buruk
  • Kenakan masker kain saat berada di ruang tertutup dan penuh sesak untuk melindungi orang lain dan memastikan ventilasi lingkungan yang baik di semua ruangan tertutup dan melakukan pembersihan serta disinfeksi lingkungan.

(TribunnewsWiki/Tyo/Kompas/Nur Rohmi Aida)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yang Perlu Dipahami soal Penularan Virus Corona Melalui Udara"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved