Setelah Mengakui Virus Corona Bisa Menular lewat Udara, WHO Kini Merilis Pedoman Baru

Namun, belum ada kejelasan mengenai seberapa sering virus corona bisa menyebar melalui jalur udara atau aerosol.


zoom-inlihat foto
foto-direktur-jenderal-world-health-organization-who-tedros.jpg
FABRICE COFFRINI / POOL / AFP
WHO merilis pedoman baru pada Kamis (9/7/2020) setelah mengakui bahwa virus corona bisa menular melalui perantara udara. Foto: Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menghadiri konferensi pers yang digelar oleh Geneva Association of United Nations Correspondents (ACANU) pada 3 Juli 2020.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Setelah dikritik oleh ratusan ilmuwan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengakui virus corona bisa menular melalu perantara udara.

Sebagai tindak lanjut, WHO pada Kamis (9/7/2020  merilis pedoman baru mengenai pencegahan penularan virus corona.

Diberitakan oleh Reuters, dalam panduan terbarunya, WHO mengakui adanya laporan wabah yang terkait keramaian di dalam ruangan, seperti saat latihan paduan suara, di restoran, atau kelas kebugaran

Dengan demikian, kemungkinan telah terjadi transmisi aerosol.

Hanya belum ada kejelasan mengenai seberapa sering virus corona bisa menyebar melalui jalur udara atau aerosol, yang berbeda dari tetesan yang lebih besar dari batuk dan bersin

Namun, WHO mengatakan, lebih banyak penelitian "sangat dibutuhkan untuk menyelidiki kejadian seperti itu dan menilai signifikansi mereka untuk transmisi Covid-19".

Berdasarkan tinjauan terhadap bukti saat ini, WHO menyatakan virus corona menyebar di antara orang melalui kontak langsung atau tidak langsung, dengan permukaan yang terkontaminasi atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi yang menyebarkan virus.

Baca: Setelah Dikritik Ratusan Ilmuwan, WHO Kini Mengakui Virus Corona Bisa Menular melalui Udara

Baca: Trump Tuduh WHO Boneka China, PBB Umumkan Amerika Serikat Keluar dari WHO Mulai 6 Juli 2021

Penyebaran virus melalui air liur, sekresi pernapasan, atau tetesan yang keluar ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi.

Pedoman baru WHO ini mengikuti surat terbuka dari ratusan ilmuwan yang berspesialisasi dalam penyebaran penyakit di udara atau ahli aerobiologi, yang mendesak badan di bawah PBB ini untuk memperbarui panduannya tentang bagaimana penyakit pernapasan menyebar termasuk transmisi aerosol.

Ilustrasi Virus Corona (CDC)
Ilustrasi Virus Corona(CDC)

Hanya sejumlah kecil penyakit yang diyakini menyebar melalui partikel mengambang kecil di udara atau aerosol.

Ini termasuk campak dan tuberkulosis, dua penyakit sangat menular yang memerlukan tindakan pencegahan ekstrim untuk mencegah pajanan.

Pedoman WHO mengakui penularan virus corona melalui udara bisa terjadi selama prosedur medis spesifik yang menghasilkan aerosol, seperti ketika melakukan intubasi.

Dalam keadaan ini, WHO menyarankan pekerja medis melakukan prosedur seperti mengenakan masker pernapasan N95 dan peralatan pelindung lainnya di ruangan berventilasi memadai.

Baca: RI-GHA, Alat Rapid Test Covid-19 Buatan Indonesia, Akurasinya Tinggi dan Hanya Dibanderol Rp 75.000

Baca: Tak Punya Lapisan Filter, Ilmuwan Masih Pertanyakan Efektivitas Masker Kain Tangkal Virus Corona

Setiap perubahan dalam penilaian WHO terhadap risiko penularan bisa memengaruhi saran mereka saat ini, yakni menjaga jarak 1 meter.

Pemerintah, yang juga bergantung pada WHO untuk bimbingan, mungkin juga harus menyesuaikan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona.

WHO: Sangat Kecil Kemungkinan Hewan Peliharaan Menularkan Covid-19 ke Manusia

Banyak anggota masyarakat yang khawatir akan penularan Covid-19 dari hewan peliharaan.

Pada awal terjadi wabah, sejumlah penghuni apartemen di Wuhan, China, melemparkan binatang peliharaannya dari ketinggian lantai kediaman mereka melalui jendela.

Aksi itu membuat banyak kucing yang tergeletak mati di jalanan sekitar gedung.

Mereka sempat panik dan khawatir ketika mendengar kabar ada kemungkinan penularan terjadi dari binatang peliharaan kepada manusia, jadi melempar binatang kesayangan ke luar rumah menjadi opsi yang mereka ambil.

Namun, hal itu ternyata tidak sepenuhnya benar.

Belum ada bukti kuat penularan

Kepala penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan dalam sebuah konferensi pers di Jenewa menyatakan tidak ada cukup bukti yang membenarkan binatang bisa menularkan virus corona kepada manusia.

"Beberapa jenis binatang seperti musang, kucing, dan bahkan harimau, mereka sudah ada yang menerima infeksi dari manusia ke binatang, tetapi sangat sedikit bukti yang menunjukkan infeksi dari arah sebaliknya," kata Swaminathan dikutip dari Reuters, Jumat (3/7/2020).

Disebutkan, dalam percobaan yang dilakukan musang dan kucing terbukti mampu menularkan infeksi ke hewan lain dari spesies yang sama.

Baca: Muncul Flu Babi Jenis Baru di China, Simak Cara G4 Menular dari Hewan ke Manusia

Baca: Studi Harvard: Strain Covid-19 yang Mewabah di Beijing Mungkin Berasal dari Asia Tenggara

Seorang pria di Beijing menjalani tes swab, Rabu (1/7/2020). Hasil studi para peneliti Harvard menyatakan bahwa strain virus corona di Beijing mungkin berasal dari Asia Tenggara.
Seorang pria di Beijing menjalani tes swab, Rabu (1/7/2020). Hasil studi para peneliti Harvard menyatakan bahwa strain virus corona di Beijing mungkin berasal dari Asia Tenggara. (WANG Zhao / AFP)

Namun, tidak ada bukti yang membenarkan asumsi bahwa hewan ini bisa menyebarkan Covid-19 kepada manusia.

"Sangat kecil risiko penularan (Covid-19) dari binatang peliharaan sebagaimana banyak dikhawatirkan bahwa binatang peliharaan menjadi sumber infeksi," ujar Swaminathan.

Untuk itu, rekomendasi yang dikeluarkan justru lebih kepada manusia itu sendiri.

Siapa pun yang terdeteksi mengidap Covid-19 untuk membatasi kontak dengan orang lain atau binatang.

Namun, berhubung data ini masih merupakan hasil temuan awal, WHO menyebut masih akan terus mendalami isu ini dan segera memperbarui temuannya jika memang ditemukan data yang berbeda.

(TribunnewsWiki/Tyo/Kontan/S.S. Kurniawan/Kompas/Luthfia Ayu Azanella)

Sebagaian artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul  "Catat! WHO rilis pedoman baru yang akui laporan penularan virus corona lewat udara"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Janji Joni (2005)

    Janji Joni adalah sebuah film drama komedi Indonesia
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved