Catat Rekor Baru Dunia, Ada Lebih dari 55 Ribu Tambahan Kasus Covid-19 di AS dalam Sehari

Florida dan tiga negara bagian lainnya itu menyumbang hampir setengah dari total kasus baru


zoom-inlihat foto
para-tenaga-medis-memindahkan-seorang-pasien-ke-unit-berbeda.jpg
MARK FELIX / AFP
Para tenaga medis sedang memindahkan seorang pasien ke unit berbeda dari Covid-19 Unit di United Memorial Medical Center di Houston, Texas, (2/7/2020). Meski menjadi pusat kedokteran dengan banyak rumah sakit dan laboratorium penelitian, Houston terancam dibanjiri pasien Covid-19 di Texas yang melonjak. Amerika Serikat pada Kamis (2/7/2020) melaporkan ada lebih dari 55 ribu kasus baru Covid-19.


Amerika Latih menyumbang 23 persen dari total seluruh infeksi di dunia, terutama Brazil yang memiliki 1,5 juta kasus.

Sementara itu, India telah menjadi episenter baru di Asia dengan kasus positif Covid-19 mencapai 625.000.

Asia dan Timur Tengah menyumbang 12 persen dan 9 persen kasus.

Di beberapa negara yang memiliki keterbatasan kemampuan pengetesan, jumlah kasus hanya mewakili bagian kecil dari seluruh total infeksi.

Baca: WHO Sebut Sangat Kecil Kemungkinan Hewan Peliharaan Menularkan Covid-19 ke Manusia

Baca: Kim Jong Un Pimpin Rapat Politbiro, Bahas Langkah Pemerintah untuk Antisipasi Covid-19

Sekitar setengah dari jumlah seluruh pasien Covid-19 di dunia telah pulih.

Peningkatan kasus juga terjadi di Ibu Kota Cina, Beijing

Hasil studi para peneliti Universitas Harvard menyebutkan strain virus corona yang mewabah di Beijing mungkin berasal dari Asia Tenggara.

Beijing sebelumnya telah melaporkan ada lebih dari 300 orang yang terinfeksi Covid-19.

Banyaknya warga Beijing yang terinfeksi membuat pemerintah China mewaspadai akan adanya gelombang infeksi kedua.

Dilansir dari Reuters, dugaan ini juga diperkuat oleh keterangan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di China yang menyatakan virus di kasus Beijing adalah sebuah strain impor.

Hasil penelitian dari Harvard tersebut diterbitkan di medRXiv.org pada Kamis (2/7/2020), tetapi belum dilakukan peer-review.

Para peneliti mengambil 3 sekuen genom SARS-CoV-2 yang dikumpulkan di Beijing bulan lalu dan membandingkannya dengan 7.643 sampel di seluruh dunia.

Baca: Angka Kasus Covid-19 di AS Meningkat Tajam, Donald Trump Ungkap Semakin Marah Pada China

Baca: Belum Selesai Pandemi Covid-19, Virus Mematikan Dijuluki ‘Bunny Ebola’ Serang Wilayah Amerika

Seorang pekerja medis mengambil swab di Shulan, Provinsi Jilin. Kota telah dikunci untuk menampung wabah cluster. Foto: Xinhua
Seorang pekerja medis mengambil swab di Shulan, Provinsi Jilin. Kota telah dikunci untuk menampung wabah cluster. Foto: Xinhua (Xinhua)

Tiga genom tersebut menunjukkan kemiripan dengan kasus di Eropa pada bulan Februari hingga Mei, dan kasus di Asia Selatan dan Tenggara dari bulan Mei hingga Juni.

Menurut para peneliti, ketiganya juga mirip dengan sejumlah kecil infeksi yang ada di China pada bulan Maret, menunjukkan bahwa strain itu mungkin muncul pertama di China dan kemudian kembali ke negara itu tiga bulan kemudian.

"Karena kasus-kasus terbaru di cabang ini nyaris hanya berasal dari Asia Tenggara, hal ini dapat memberi kesan bahwa kasus baru di Beijing dibawa masuk kembali melalui penularan dari Asia Tenggara," tulis mereka.

(TribunnewsWiki/Tyo)





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved