Petunjuk dari WHO Sering Berubah-ubah, Pemerintah Tak Mau Mentah-mentah Langsung Ikuti Arahan

Pemerintah tidak akan langsung mengikuti petunjuk dari WHO terkait penanganan Covid-19 karena dinilai sering berubah-ubah dan membingungkan.


zoom-inlihat foto
kepala-bnpb-doni-monardo-ketua-gugus-tugas-percepatan-penanganan-covid-19.jpg
twitter.com/BNPB_Indonesia
Kepala BNPB Doni Monardo ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, meminta agar Semua kebijakan daerah yang terkait dengan Covid-19 harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pemerintah Pusat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.(twitter.com/BNPB_Indonesia)


WHO menilai isolasi untuk pasien dengan deteksi RNA virus yang berkepanjangan setelah gejala hilang bisa terlalu lama.

Kondisi tersebut dinilai akan memengaruhi psikologis pasien, masyarakat, dan akses ke perawatan kesehatan.

WHO juga menyebut kapasitas pengujian di sejumlah negara yang tidak mencukupi untuk memenuhi kriteria awal pemulangan pasien.

Sehingga setelah dinyatakan sembuh, pasien tidak memerlukan dua kali tes untuk dibuktikan virusnya hilang.

Hal tersebut dimanfaatkan sebagai penyimpanan alat testing untuk pasien dengan kasus baru.

Namun, Doni Monardo tidak mau mengikuti arahan tersebut karena dirasa belum tentu benar.

Pengujian untuk pasien Covid-19 yang sembuh dilakukan dua kali untuk menjamin pasien tersebut benar-benar sembuh.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko penularan yang lebih banyak lagi.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Wartakotalive.com/Taufik Ismail)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pemerintah Ogah Ikuti Mentah-mentah Petunjuk WHO karena Pernyataannya Sering Berubah-ubah





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved