Tekanan Semakin Luas, Solidaritas Pemboikotan Iklan di Facebook Kini Dapat Dukungan Skala Global

Facebook kini makin mendapat tekanan berarti karena kampanye pemboikotan iklan semakin mendunia dan semakin mendapat dukungan banyak pihak.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-penggunaan-facebook.jpg
ExtremeTech
Ilustrasi penggunaan Facebook.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Platform sosial media yang raksasa, Facebook, terus mendapat kecaman yan nyata karena tak memberikan sortir atau bentuk apapun pengendalian terkait keberadaan informasi hoaks atau pun ujaran kebencian.

Situasi ini pun membuat Facebook menghadapi tantangan pelik.

Kampanye boikot iklan Facebook Inc yang telah memperoleh dukungan dari banyak perusahaan besar, semakin berkembang pesat.

Bahkan sekarang, pihak penyelenggara tengah bersiap untuk mengambil langkah-langkah pertempuran global demi meningkatkan tekanan pada perusahaan media sosial itu untuk menghapus pidato atau ujaran kebencian.

Melansir Reuters, kampanye "Stop Hate for Profit" mulai menyerukan perusahaan-perusahaan besar di Eropa untuk bergabung dengan boikot.

Baca: Memprotes Ujaran Trump, Starbucks dan Coca-Cola Ikut Memboikot Iklan di Facebook

Baca: Lamban Cegah Hoaks dan Ujaran Kebencian, Facebook Diboikot Perusahaan Dunia: Rugi Rp 102,24 Triliun

Ilustrasi Facebook.
Ilustrasi Facebook. (THE TELEGRAPH)

 

Baca: Facebook Digegerkan dengan Adanya Grup Komunitas Pelakor Indonesia, Psikolog Beri Tanggapan

Hal itu diungkapkan oleh Jim Steyer, kepala eksekutif Common Sense Media, dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada hari Sabtu. 

Sejak kampanye diluncurkan pada awal bulan ini, lebih dari 160 perusahaan, termasuk Verizon Communications dan Unilever Plc, telah menandatangani kesepakatan untuk berhenti membeli iklan di platform media sosial terbesar di dunia untuk bulan Juli.

Free Press dan Common Sense, bersama dengan kelompok hak-hak sipil Color of Change dan Anti-Defamation League, meluncurkan kampanye setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang dibunuh oleh polisi Minneapolis.

"Perbatasan berikutnya adalah tekanan global," kata Steyer.

Dia menambahkan, harapan kampanye ini adalah untuk memberanikan regulator di Eropa dalam mengambil sikap lebih keras untuk Facebook

Asal tahu saja, Komisi Eropa pada bulan Juni mengumumkan pedoman baru untuk perusahaan teknologi, termasuk Facebook, untuk menyerahkan laporan bulanan tentang bagaimana mereka menangani kesalahan informasi virus corona.

Kemarahan di Amerika Serikat atas kematian Floyd telah menyebabkan reaksi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari perusahaan di seluruh dunia.

Dampaknya telah terasa di luar AS. 

Unilever, misalnya, mengubah nama produk pencerah kulit yang populer di India bernama Fair and Lovely. Kampanye global akan dilanjutkan ketika pihak penyelenggara terus mendesak agar lebih banyak perusahaan AS ikut berpartisipasi. 

Jessica Gonzalez, Co-chief Executive Free Press, mengatakan dia telah menghubungi perusahaan telekomunikasi dan media AS utama untuk meminta mereka bergabung dalam kampanye.

Menanggapi tuntutan untuk tindakan lebih lanjut, Facebook pada hari Minggu mengakui bahwa ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan bekerja sama dengan kelompok-kelompok hak asasi manusia dan para ahli untuk mengembangkan lebih banyak alat untuk melawan ucapan kebencian. 

Facebook mengatakan, investasi dalam kecerdasan buatan telah memungkinkannya untuk menemukan 90 persen dari pidato kebencian sebelum pengguna melaporkannya.

Ilustrasi sosial media.
Ilustrasi sosial media. ((https://www.tribunnews.com))

Memperluas kampanye di luar Amerika Serikat akan memangkas pendapatan iklan Facebook lebih besar lagi.

Akan tetapi, kemungkinan hal itu tidak memiliki dampak finansial yang besar. 

Unilever, misalnya, pada hari Jumat berkomitmen untuk menghentikan pengeluaran AS di Facebook untuk sisa tahun ini.

Menurut Richard Greenfield dari LightShed Partners, sebuah perusahaan riset media dan teknologi, hal itu hanya menyumbang sekitar 10% dari keseluruhan pendapatan iklan Facebook yang diperkirakan mencapai US$ 250 juta per tahunnya. 





Halaman
12
Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved