TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kabar gembira di tengah pandemi corona yang belum juga hilang dari Indonesia menjadi hal membahagiakan.
Pasalnya, penyebaran virus Covid-19 masih di angka yang cukup tinggi dari hari ke hari.
Sudah ribuan orang di Indonesia meninggal karena virus corona.
Hingga hari ini, kasus positif corona mengalami kenaikan sebanyak 1.051 kasus dengan total terkonfirmasi sebanyak 47.896 kasus.
Sedangkan pasien meninggal ada 2.535 orang.
Meskipun tak sedikit pula yang berhasil sembuh dari virus tersebut, terhitung data sampai saat ini ada sekitar 19.241 orang.
Dari ribuan pasien positif yang berhasil sembuh itu ada satu pasien yang mendapatkan sambutan meriah dari warga saat kembali pulang ke rumahnya.
Pasien tersebut bernama Setyo Witarto (54), seorang warga Komplek Tani Mulya RT01/RW03, Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Dilansir Kompas.com, Setyo menceritakan perjuangannya melawan virus tersebut hingga akhirnya berhasil sembuh setelah diisolasi di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) di Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi selama berhari-hari.
Setyo merupakan seorang pedagang di pasar Antri Cimahi, yang sehari-harinya berjualan di pasar.
Baca: Uniknya Hilangkan Stress, Terapi Pasien Covid-19 di RSUD Bagas Waras Klaten Diajak Mancing Ikan Lele
Baca: Aturan Baru WHO tentang Kriteria Pasien Sembuh Covid-19, Tak Perlu Lakukan Tes Swab Negatif Dua Kali
Baca: Pilkada Digelar di Tengah Pandemi, Begini Cara Pemungutan Suara Bagi Pasien Covid-19
Awalnya, Setyo mengikuti tes swab yang dilakukan Dinas kesehatan (Dinkes) setempat di Pasar tersebut.
Sambil menunggu hasil tes, ia kemudian pulang ke rumah untuk beristirahat, namun tak lama, petugas Dinkes Cimahi menghubungi Setyo.
Namun pada saat itu yang menerima telfon anaknya pada Sabtu 23 Mei 2020.
Ketika anaknya menyampaikan hasil tersebut, Setyo dikagetkan dengan hasil tes yang menyatakan bahwa dirinya positif tertular virus corona.
"Pertama saya dapat kabar berita bahwa saya positif, saya dan keluarga shock dan kaget, karena yang positif itu dikatakan aib gimana gitu kan, apalagi gambarannya kalau kena virus mah antara hidup dan mati karena belum ada vaksinnya," kata Setyo, Rabu (17/6/2020).
Padahal sebelumnya pun ia tidak pernah mengeluhkan kendala apapun.
Awalnya, selama dua hari, bapak berumur 54 tahun tersebut melakuka karantina mandiri di rumahnya.
Sampai pada tanggal 26 Mei 2020, Setyo di karantina BPSDM selama berhari-hari.
Selama itu pula lah ia harus berjuang melawan melawan virus tersebut.
"Kalau kena virus ini kaya di penjara dua bulan," ucapnya.