“Militer Rusia tidak akan senang jika ini akan menjadi rutinitas. Dalam hal India, belum ada alasan yang jelas untuk mempercepat pengiriman dengan biaya tentara Rusia,” kata Makienko.
Seorang pejabat yang memiliki otoritas mengatakan Rusia belum menerima permintaan resmi untuk mempercepat pasokan.
“Bahkan jika India memintanya, secara teknis akan sulit bagi Rusia untuk memproduksi dan mengirimkan S-400 lebih awal dari tahun 2021,” kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut, Seperti dilansir oleh South China Morning Post.
Sementara itu, seorang pakar China di Carnegie Moscow Centre Alexander Gabuev mengatakan jika semakin rumit bagi Rusia untuk mempertahankan hubungan baik dengan New Delhi dan Beijing.
"Ini adalah tes yang sangat penting secara keseluruhan kemampuan Rusia untuk menyeimbangkan hubungan di tengah meningkatnya ketergantungan pada China, yang menjadi semakin tegas dan mendorong para mitranya untuk memilih pihak," kata Gabuev.
“Meski demikian, India merupakan pasar utama dan peluang bagi Moskow untuk mendiversifikasikan hubungannya di Asia, jauh dari ketergantungan pada China,” tambahnya.
Penjualan S-400 dan jet tempur canggih ke India tidak akan merusak hubungan dengan China, kata Igor Korotchenko, kepala Pusat Analisis Perdagangan Senjata Dunia di Moskow.
"Pasar senjata India adalah prioritas utama bagi kami," katanya.
“Tidak ada masalah di sini untuk hubungan kita dengan China,” lanjutnya.
(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)