Ini Alasan Gojek Melakukan PHK terhadap 430 Karyawan di Tengah Pandemi Covid-19

Gojek terpaksa memberhentikan 9 % karyawan terkait lini bisnis yang saat ini terdampak dan layanan yang minim digunakan selama pandemi.


zoom-inlihat foto
ojek-online-4a-ojol.jpg
Kompas.com/Raja Umar
Menyikapi kebijakan baru pemotongan bonus driver ojek online 50 persen dari sebelumnya oleh PT.Gojek Indonesia, ratusan driver yang tergabung dalam Komunitas Driver Ojol Aceh (DOA) melakukan aksi demonstrasi ke Kantor DPRA dan Kantor Gubernur Aceh, Sealsa (03/09/2019). Dalam aksinya driver ojek online Aceh meminta Pemerintah Aceh dan DPRA untuk ikut memperjuangkan bonus driver ojol Aceh tetap Rp 80 ribu perhari seperti tariff sebelumnya.(Raja Umar)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dampak pandemi Covid-19 sangat terasa terkait daya beli masyarakat dan hal ini pun dirasakan penyedia layanan ojek online (ojol).

Menyusul rivalnya Grab, sejak awal pekan ini berembus kabar terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di Gojek.

Kabarnya Gojek baru akan mengumumkan kabar PHK itu pada hari ini, Rabu (24/6/2020).  

Dalam penjelasan resmi Selasa (23/6/2020), pihak Gojek membenarkan terjadi PHK terhadap 430 karyawan atau 9% dari total karyawan Gojek.

Hal itu lantaran Gojek terpaksa menutup bisnis Go Life. 

Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan.  

"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk kita dapat mengimplementasikan hal ini," kata Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, Selasa (23/6/2020) lalu.

Selain PHK, sebenarnya Gojek memutuskan dua hal yang tak kalah penting untuk bisnis decacorn ini ke depan. 

Baca: Gojek PHK Ratusan Karyawan, Perusahaan Janji Berikan Pesangon di Atas Standar

Baca: Gojek Pastikan PHK 430 Karyawannya, Layanan GoLife dan GoFood Festival Dihentikan

Ratusan driver yang tergabung dalam Komunitas Driver Ojol Aceh (DOA) melakukan aksi demonstrasi ke Kantor DPRA dan Kantor Gubernur Aceh, Selasa (3/9/2019). Aksi tersebut digelar dalam rangka memprotes kebijakan pemotongan bonus driver ojek online 50 persen dari sebelumnya oleh PT Gojek Indonesia, serta meminta Pemerintah Aceh dan DPRA untuk ikut memperjuangkan bonus tetap Rp 80 ribu per hari seperti sebelumnya.(KOMPAS.com/RAJA UMAR)
Ratusan driver yang tergabung dalam Komunitas Driver Ojol Aceh (DOA) melakukan aksi demonstrasi ke Kantor DPRA dan Kantor Gubernur Aceh, Selasa (3/9/2019). Aksi tersebut digelar dalam rangka memprotes kebijakan pemotongan bonus driver ojek online 50 persen dari sebelumnya oleh PT Gojek Indonesia, serta meminta Pemerintah Aceh dan DPRA untuk ikut memperjuangkan bonus tetap Rp 80 ribu per hari seperti sebelumnya.(KOMPAS.com/RAJA UMAR) (KOMPAS.com/RAJA UMAR)

Pertama, penghentian sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi. 

Kedua, perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalisasi pertumbuhan yang berkesinambungan di masa mendatang. 

Layanan non-inti adalah GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan.

Keputusan ini berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.

Kedua bisnis ini, GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi Corona.

Baca: Gojek Dikabarkan Akan PHK 430 Karyawannya, Bakal Umumkan Keputusannya Minggu Ini

Aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020. 

Setelah menghentikan GoLife, Gojek akan fokus di layanan inti dan layanan lain yang dianggap prospektif. Apa saja?

Langkah yang telah diumumkan ini membuat perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada bisnis yang memiliki dampak paling luas, khususnya mencakup tiga layanan inti.

Di samping juga layanan yang menunjukkan hasil pertumbuhan yang menjanjikan di tengah pandemi seperti bisnis logistik, yang tumbuh 80% sejak awal pandemi atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari (grocery) yang telah naik dua kali lipat. 

Helm hijau Go-Jek menjadi salah satu penanda identitas pengendara ojek yang tergabung dalam layanan ojek panggilan tersebut.
Helm hijau Go-Jek menjadi salah satu penanda identitas pengendara ojek yang tergabung dalam layanan ojek panggilan tersebut. (Oik Yusuf/ Kompas.com)

Perusahaan ini akan terus menyediakan berbagai layanan termasuk melalui kerja sama dengan berbagai mitra bisnis terbaik di bidangnya seperti Halodoc atau Kitabisa.

Gojek melakukan berbagai penyesuaian bisnis guna mengakomodir perilaku baru pelanggan sejak adanya pandemi. 

Decacorn ini akan bekerja sama erat dengan mitra merchant untuk mengakomodir adanya perubahan pada permintaan, membantu merchant yang sebelumnya hanya menjajakan produk secara offline menjadi bisa bermigrasi ke online dengan cepat, dan mengimplementasikan berbagai inisiatif guna mendukung keberlangsungan mata pencaharian mitra driver.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved