Hubungan Taiwan dan China Memanas, Taiwan Pilih Produksi Sendiri Jet Tempurnya

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengawasi penerbangan uji publik pertama dari jet baru yang dirancang secara lokal


zoom-inlihat foto
presiden-taiwan-tsai-ing-wen-keenam-dari-kiri-berpose-bersama-para-pilot.jpg
HSU TSUN-HSU / AFP
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (keenam dari kiri) berpose bersama para pilot dan insinyur di depan "Brave Eagle" Advanced Jet Trainer dalam sebuah upacara setelah penerbangan perdana pesawat tersebut di Pangkalan Udara Militer Chuan Kang pada 22 Juni 2020.


China belum mengatakan di depan umum mengenai alasan mereka meningkatkan aktivitasnya di dekat Taiwan.

Sebelumnya, Tiongkok menggambarkannya sebagai latihan rutin dan bermaksud menunjukkan tekad untuk mempertahankan kedaulatannya.

Angkatan Udara Taiwan, yang memodernisasi jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat, secara rutin berpatroli di atas Selat Taiwan yang sensitif, yang memisahkan wilayahnya dari tetangganya yang jauh lebih besar, China. 

Presiden China, Xi Jinping saat menghadiri latihan militer di Laut China Selatan pada Kamis (13/4/2018).
Presiden China, Xi Jinping saat menghadiri latihan militer di Laut China Selatan pada Kamis (13/4/2018). (Dokumen Kementerian Pertahanan China)

China sejauh ini tidak pernah menggunakan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya, meskipun pulau itu tidak menunjukkan keinginan untuk ada di bawah perintah Beijing.

China telah meningkatkan aktivitas militernya, termasuk mengirim kapal induk di dekat wilayahnya, sejak Tsai Ing-wen terpilih kembali sebagai Presiden Taiwan pada pemilihan Januari lalu.

Meski begitu, Taiwan tidak gentar.

Dalam pidato pelantikannya untuk masa jabatan keduanya dan terakhir pada 25 Mei lalu, Tsai menegaskan bahwa Taiwan adalah negara merdeka yang dia sebut sebagai Republik China, dan tidak ingin menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok.

Taiwan terus memperkuat pertahanannya.

Baca: Pertemuan Trilateral India, China, Rusia Siap Digelar 23 Juni 2020 Bahas Konflik Perbatasan

Melansir Reuters, Kementerian Pertahanan Taiwan pada 28 Mei 2020 lalu mengumumkan rencana membeli rudal anti-kapal Harpoon dari Amerika Serikat (AS).

Lalu, AS juga menyampaikan rencana penjualan torpedo ke Taiwan senilai US$ 180 juta.

Sebagai negara raksasa, jelas China memiliki keunggulan militer secara numerik yang sangat besar.

Bahkan, negeri tembok raksasa membuat peralatan tempur canggih sendiri, seperti pesawat pembom siluman dan kapal induk.

Berikut peta kekuatan militer Taiwan dan China, mengutip situs Armed Forces:

Anggaran militer dan jumlah tentara

Taiwan1
Anggaran militer dan jumlah tentara (Armed Forces/Kontan)

Angkatan darat

Taiwan2
Angkatan darat (Armed Forces/Kontan)

Angkatan udara

Taiwan3
Angkatan udara (Armed Forces/Kontan)

Angkatan laut

Taiwan4
Angkatan laut (Armed Forces/Kontan)

Hulu ledak nuklir

Hulu ledak nuklir
Hulu ledak nuklir (Armed Forces/Kontan)

(Tribunnewswiki.com/Tyo/Kontan.co.id/Barratut Taqiyyah Rafie)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Ancaman dari China kian besar, Taiwan produksi pesawat tempur sendiri"





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved