TRIBUNNEWSWIKI.COM - Italia kini perlahan mulai bangkit setelah dihajar habis-habisan oleh wabah virus corona semenjak awal tahun 2020 ini.
Satu persatu tempat publik di Italia mulai dibuka untuk umum, meski tetap harus dengan protokol kesehatan yang menyertainya.
Virus corona memang terkesan begitu ganas di Italia dan negara-negara Eropa dengan menelan korban jiwa hingga puluhan ribu orang.
Namun, pada bulan Juni ini Italia mulai perlahan memulihkan kondisi negara mereka pasca pembatasan sosial atau lockdown beberapa bulan terakhir karena terjadi penurunan kasus positif.
Selain itu, tersiar kabar seorang dokter di Italia mengklaim bahwa virus corona sebenarnya sudah melemah.
Bahkan dokter itu menggambarkan bahwa kekuatan Covid-19 ini telah berubah dari "harimau ganas" hingga menjadi "kucing luar" dan bisa hilang tanpa vaksinasi.
Mengutip pemberitaan Daily Mirror, seorang Profesor bernama Matteo Bassetti yakin, wabah yang "awalnya agresif" ini sudah mengalami perubahan dalam tingkat keparahan, sehingga pasien kini bisa selamat.
Adapun Bassetti merupakan kepala klinik penyakit menular di Rumah Sakit Policlinico San Martino.
Baca: Setelah Bundesliga, Ini Jadwal Kembalinya Liga Inggris, Italia, Spanyol dan Kompetisi Eropa Lain
Baca: Jadwal Final Coppa Italia Juventus vs Napoli Malam Ini: Rekor Buruk Si Nyonya Tua Kontra Partenopei
Baca: Para Pemeran Hospital Playlist Ungkap Arti Drama Ini Bagi Mereka dan Semangatnya untuk Season 2
Lalu, kepada Sunday Telegraph, dokter Italia itu menuturkan melihat ada lansia yang sembuh, ketika di masa awal pasien itu bakal meninggal karena virus corona.
"Bahkan pasien berusia 80-90 tahun kini sudah bisa duduk dan bernapas tanpa menggunakan alat."
"Mungkin 2-3 hari sebelumnya, mereka bakal meninggal," ujar dia.
"(Penyakit) ini seperti hari agresif pada Maret dan April."
"Namun kini seperti kucing liar," jelas Profesor Bassetti dalam wawancaranya.
Dia mengungkapkan, ketika pandemi itu milai menyerang Negeri "Pizza" pada Maret, virus itu "begitu sulit" ditangani oleh tim medis.
Ada pasien yang sampai membutuhkan bantuan ventilator untuk bernapas, dengan ada juga yang mulai menampakkan gejala pneumonia.
Bagaimana pun, jelas Profesor Bassetti, dalam empat pekan terakhir penyakit dengan nama resmi Covid-19 tersebut "berubah sepenuhnya".
Dia memberi beberapa dugaan mengapa virus corona itu bisa berubah.
Salah satunya adalah patogen itu bermutasi lebih lemah karena menyebar ke seluruh dunia.
Dugaan lain adalah penerapan pembatasan sosial atau anjuran memakai masker membuat orang lebih kecil terpapar patogen tersebut.
Profesor Bassetti meyakini, jika kondisi ini tetap berkelanjutan, ada kemungkinan Covid-19 bisa musnah sebelum vaksin ditemukan.