TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang pria di Inggris dilaporkan menggugat teman kencan, setelah dia terinfeksi herpes ketika mereka berciuman pada tahun lalu.
Martin Ashley Conway yang berasal dari London mengungkapkan, dia merasa trauma dengan momen romantis bersama perempuan bernama Jovanna Lovelace.
Dilansir Kompas.com, keduanya bertemu di situs kencan, kemudian mengalami momen romantis, termasuk di antaranya adalah berciuman.
Di sinilah kisah Conway bermula.
Beberapa hari setelah kencan itu, pria 45 tahun itu mengaku mulai terkena gejala mirip flu, dengan di mulutnya tumbuh bisul yang membuatnya kesakitan.
Setelah memerikasakan diri, dokter mengatakan bahwa instruktur kebugaran tersebut terkena herpes, dan mendapat perawatan.
Dilansir Oddity Central Rabu (17/6/2020), Conway mengalami serangan panik ketika pada suatu pagi, dia mendapati ada lebih banyak bisul.
Baca: Viral Seorang Tamu Pria Cium Mempelai Wanita di Pelaminan Saat Foto Bersama Pengantin
Baca: Herpes
Dia mengatakan, kondisi tersebut membuatnya depresi. Selama beberapa pekan, dia tidak keluar rumah kecuali bertemu dengan dokter.
Conway mengklaim, menderita virus simpleks herpes adalah pengalaman paling traumatik yang pernah dialaminya seumur hidupnya.
Dia menuturkan, dia tak bisa bersepeda karena takut keringat akan membuatnya makin kesakitan.
Belum lagi stigma sebagai penderita penyakit itu.
Conway kemudian memutuskan bahwa Lovelace harus bertanggung jawab karena sudah "memberikannya virus tersebut".
Jadi, dia menggugat si teman kencan.
Dia menggugat Lovelace sebesar 136.328 poundsterling (Rp 2,4 miliar) karena tidak memberi tahu ketika mereka berciuman.
"Saya sangat kecewa, marah, dan bingung. Saya ingin keadilan dan memutuskan menuntutnya karena penyakit yang diberikannya ke saya," ujar Conway.
Baca: Kejutkan Publik dengan Unggah Foto Memakai Cincin, Tara Basro Diduga Menikah dengan Sosok Aktor Ini
Dia mengklaim, seharusnya Lovelace memberitahunya bahwa dia menderita penyakit.
Sehingga menurutnya dia tak harus mengambil risiko lebih dalam.
Gugatan tersebut meliputi 100.000 poundsterling (Rp 1,7 miliar) untuk biaya terapi konseling yang harus dihadapinya hingga usia 79 tahun.
Kemudian biaya lain meliputi penggantian pendapatan selama dia sakit, dan asuransi jika penyakitnya kanbuh di masa mendatang.
Teman kencan Conway dilaporkan membentah keterangannya, dengan menyatakan bahwa versi maupun akurasi sejauh apa hubungan mereka tidak cocok.
Gugatan itu sendiri sudah masuk ke pengadilan pada Februari ini, dengan kasusnya akan diproses sepanjang 2020 ini.
Roberto Escobar tuntut Apple Rp 2,6 miliar
Kakak dari gembong narkoba Pablo Escobar, Roberto Escobar dilaporkan telah menggugat Apple, usai mengatakan bahwa iPhone X miliknya dibobol oleh pihak tak dikenal.
Tak tanggung-tanggung, Roberto Escobar menuntut ganti rugi kepada Apple berupa uang tunai senilai 2,6 miliar dollar AS atau setara Rp 36,8 triliun.
Roberto Escobar dikenal sebagai pendiri perusahaan Escobar Inc.
Dia merupakan kakak kandung dari mendiang gembong narkoba populer asal Kolombia, Pablo Escobar yang diperkirakan pernah memasok 80 persen perdagangan kokain diseluruh dunia.
Diketahui Roberto menemukan bahwa ponsel miliknya telah diretas melalui FaceTime.
Akibat peretasan itu, Roberto Escobar sempat mengalami stres berat karena menerima surat ancaman pembunuhan dari seorang pria bernama Diego.
Roberto pun menuturkan alasan mengapa ia menuntut Apple, perusahaan yang dirintis oleh biliuner Steve Jobs.
Dalam dokumen tuntutan yang dilayangkannya, Roberto Escobar menjelaskan bahwa pada April 2018 lalu, ia membeli iPhone X di sebuah Apple Store yang berada di kota Medellin, Kolombia.
Baca: Kisah Kejamnya Raja Narkoba Pablo Escobar, Mutilasi 49 Selir dalam 3 Hari karena Tuduhan Ini
Baca: Kisah Pablo Escobar, Pernah Bakar Uang 20 Miliar Demi Hangatkan Putrinya yang Hipotermia
Baca: Pablo Escobar
Karyawan Apple Store yang melayani Roberto mengatakan bahwa iPhone X merupakan ponsel yang memiliki sistem keamanan paling canggih kala itu.
Namun, kurang dari satu tahun setelah masa pembelian, iPhone X milik Roberto dikabarkan telah di-hack.
Kini Roberto telah menggugat Apple dengan tuntutan pelanggaran kontrak, kelalaian yang menimbulkan kekeliruan, serta tuntutan karena menimbulkan tekanan emosional.
Pihak Apple pun telah menanggapi tuntutan hukum Roberto Escobar yang ditujukan kepada mereka.
Perusahaan yang berpusat di California, Amerika Serikat tersebut kini meminta perpanjangan waktu selama 30 hari kepada Roberto untuk mengevaluasi tuduhan yang dilayangkan.
Kendati demikian, perpanjangan waktu tersebut ditolak mentah-mentah oleh Roberto.
"Mengapa perusahaan terbesar di dunia seperti Apple membutuhkan perpanjangan waktu selama 30 hari?"
"Kecuali kalau mereka tidak tahu bagaimana cara merespons gugatan ini," kata CEO Escobar Inc, Olof Gustafsson melansir pemberitaan The Next Web, Jumat (5/6/2020).
Olof pun menilai bahwa saat ini ia dan Roberto tengah memegang kendali.
Keduanya sedang duduk manis menunggu langkah yang akan diambil oleh Apple.
"Sekarang mereka tidak punya pilihan lain selain membalas dalam 23 hari ke depan atau Roberto akan memenangkan 2,6 miliar dollar AS," tutur Olof.
Keluarga Escobar munculkan smartphone
Mungkin nama Pablo Escobar melekat di banyak orang sebagai identitas yang terikat dengan aktivitas bisnis narkoba di Amerika Latin.
Namun, nama Escobar tiba-tiba kini mencuat di ranah teknologi lantaran kakak Pablo, Roberto De Jesus Escobar Gaviria atau Roberto Escobar, di bawah nama Escobar Inc. merilis ponsel lipat murah meriah bernama Escobar Fold 1.
Disebut murah lantaran ponsel ini hanya dibanderol dengan harga 350 dollar AS (Rp 4,9 juta), jauh lebih terjangkau dibandingkan Samsung Galaxy Fold (1.980 dollar AS/Rp 27,9 juta) atau Huawei Mate X (2.400 dollar AS/Rp 33,8 juta).
Meski dipatok dengan harga murah, aspek durabilitas ponsel ini tak main-main.
Bahkan, layar plastik khusus yang tersemat di Escobar Fold 1 diklaim tak bisa pecah.
Baca: Dwi Sasono Konsumsi Narkoba Diam-diam Tanpa Diketahui Widi Mulia, Polisi Amankan 16 Gram Ganja
Baca: 21 Tahun Lebaran di Balik Penjara, Kisah Deni Setia Maharwan Terpidana Seumur Hidup Kasus Narkoba
Baca: Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Naufal Samudra Ungkap Susah Tidur Jadi Alasan Konsumsi Barang Haram
Kendati sama-sama punya portofolio ponsel lipat, pihak Escobar Inc. tak berniat untuk berkompetisi dengan Samsung atau Huawei.
Mereka justru membidik Apple yang notabene belum punya produk smartphone fleksibel.
Menurut Olof Gustafsson selaku CEO Escobar Inc., produk yang dijual Apple terlalu mahal dan tak masuk akal.
"Industri (smartphone) yang dulunya dijejali dengan inovasi sekarang menjadi penuh dengan perusahaan yang mencari untung," tutur Gustaffson.
Ia bahkan menuding Apple menipu para konsumennya lantaran menjual ponsel baru yang disokong dengan teknologi lawas.
Oleh sebab itu, Escobar Inc. meluncurkan Escobar Fold 1 dengan harga yang menguntungkan bagi konsumen, meski teknologi yang diusungnya tergolong baru.
Terlepas itu, jika membahas displaynya, ponsel layar lipat ini dibekali layar AMOLED dan mengusung mekanisme lipatan ke luar (outward) seperti Mate X.
Ketika dilipat, layarnya berukuran 7,8 inci dengan resolusi FHD Plus.
Spesifikasi lainnya mencakup chipset Qualcomm Snapdragon 8 series (octa-core 2,8 GHz), kamera ganda (16 MP + 20 MP), berikut dukungan kartu SIM (Dual-SIM) yang diklaim mendukung seluruh jaringan seluler di seluruh dunia (unlocked).
Baca: Penyiram Novel Baswedan Dituntut Terlalu Ringan, DPR Bandingkan dengan 3 Kasus Serupa
Baca: Australia Akan Beri Rp 61 Miliar kepada WHO untuk Pemulihan Indonesia dari Covid-19
(Tribunnewswiki.com/NikenAninsi/Ris) (Kompas.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terkena Herpes Saat Berciuman, Pria Ini Gugat Teman Kencan Rp 2,4 Miliar" , iPhone Kakak Pablo Escobar Dibobol, Apple Diminta Bayar Rp 36 Triliun dan Escobar Fold 1 Meluncur, Ponsel Lipat Murah dari Keluarga Gembong Narkoba