Wali Kota Surabaya Risma Pingsan saat Pimpin Rapat Virtual, Diduga Kelelahan

Risma diduga kelelahan karena banyaknya aktivitas yang dilakukan untuk mempersiapkan masa transisi ke kenormalan baru


zoom-inlihat foto
wali-kota-risma-menyapa-warga-surabaya-via-daring1.jpg
Surabaya.tribunnews.com/Yusron Naufal Putra
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Risma dikabarkan pingsan saat memimpin rapat virtual pada Minggu (14/6/2020).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dikabarkan pingsan saat memimpin rapat virtual penerapan protokol kesehatan bersama sejumlah komite sekolah menengah pertama (SMP) pada Minggu (14/6/2020).

Meski demikian, kondisi kesehatan Risma saat ini dikabarkan membaik, dikatakan oleh putra sulungnya, Fuad Bernardi, pada Minggu malam.

"Alhamdulillah sudah baikan kok. Aku kurang tahu kenapanya (Risma pingsan). Soalnya aku tadi pas enggak sama Ibu," kata Fuad saat dihubungi, Minggu malam.

"Penyebabnya kecapean saja, sekarang sudah baikan," kata dia.

Risma diduga kelelahan karena banyaknya aktivitas yang dilakukan untuk mempersiapkan masa transisi ke kenormalan baru.

Saat ini, kata dia, Risma dirawat di rumah dinas Wali Kota Surabaya yang berlokasi di Jalan Sedap Malam.

Sementara itu, Direktur RSUD dr. Soetomo Joni Wahyudi saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui kabar tersebut.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani pamitan pada warga Surabaya tepat pada perayaan di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-727, Minggu (31/5/2020). (Pemkot Surabaya)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani pamitan pada warga Surabaya tepat pada perayaan di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-727, Minggu (31/5/2020). (Pemkot Surabaya) (Pemkot Surabaya)

Namun, ia memastikan bahwa jika diperlukan, dirinya siap membantu perawatan orang nomor satu di Kota Surabaya tersebut.

"Kami siap merawat siapa saja yang memerlukan," kata Joni.

Risma Mengklaim Jumlah Warga Reaktif Rapid Test Alami Penurunan 

Risma mengklaim jumlah warga Kota Surabaya yang reaktif rapid test mengalami penurunan.

Hal ini dikatakannya dalam acara Penandatanganan Komitmen Bersama terkait pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (11/6/2020).

"Bahwa rapid test ini mulai menurun, terutama yang reaktif. Hari ini kami juga melakukan tes swab kurang lebih 280 warga," ujar Risma.

Selain itu, Risma berterima kasih kepada seluruh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Provinsi Jawa Timur karena Kota Surabaya dapat menjalankan roda perekonomian dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Ia mengaku masa transisi menuju new normal ini tidak mudah, namun tetap harus dilakukan.

"Mengingat warga kami juga harus melanjutkan kehidupan mereka untuk mencari nafkah," kata Risma, seusai penandatanganan komitmen bersama, Kamis.

Risma mengakui tanggung jawab tersebut memang cukup besar.

Meski begitu, Risma berjanji akan sekuat tenaga bekerja keras dan berusaha untuk memegang komitmen itu, terutama dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan.

Risma juga menegaskan akan terus melakukan tracing ke sejumlah wilayah yang tersebar di Kota Surabaya.

Baca: Karni Ilyas Minta Penjelasan Zona Merah Surabaya di ILC, Risma Tak Peduli Warna, Fokus ke Warga

Baca: Usulkan PSBB Tak Diperpanjang Lagi, Risma: Banyak yang Mengeluh Tak Bisa Cari Makan

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani pamitan pada warga Surabaya tepat pada perayaan di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-727, Minggu (31/5/2020). (Pemkot Surabaya)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani pamitan pada warga Surabaya tepat pada perayaan di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-727, Minggu (31/5/2020). (Pemkot Surabaya) (Pemkot Surabaya)

"Perlu kami sampaikan, kami tetap melakukan tracing untuk terus memantau dan mengetahui siapa saja yang terkonfirmasi Covid-19," kata Risma.

Risma menuturkan, sampai saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya masih gencar menggelar tes swab dan rapid test di sejumlah titik.

Pihaknya bersama Kapolda Jatim, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran akan meluncurkan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo di kawasan Tanjung Perak.

Sampai saat ini, kurang lebih ada sekitar 350 Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

"Kami akan segera me-lauching 350 Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Mal Tangguh, Pasar Tangguh, dan Tempat Ibadah Tangguh serta Industri Tangguh," kata Risma.

Nantinya, Risma juga akan meluncurkan Sekolah Tangguh di Surabaya.

"Meskipun belum masuk sekolah, tapi kami berkomunikasi dengan sekolah dan para wali murid untuk menyiapkan protokol tersebut," ujar Risma.

PSBB Surabaya berakhir

Risma menegaskan berakhirnya PSBB bukan berarti wabah corona telah usai.

Saat ini, masih ada pasien yang menjalani perawatan. Tenaga medis pun terus berjuang untuk menyembuhkan pasien yang terinfeksi Covid-19 di rumah sakit.

"Jangan ditambah lagi, hanya karena kita tidak disiplin. Kita harus selalu disiplin, tolong ini diperhatikan. Saya sudah membuat protokol kesehatan untuk semua tempat, tolong diikuti dan dipatuhi. Ayo kita perkuat Kampung Wani Jogo Suroboyo untuk menjaga diri kita dan tetangga kita," katanya, Senin (8/6/2020).

Terima kasih kepada Gubernur Khofifah

Selain itu, dalam jumpa pers usai mengikuti rapat evaluasi PSBB di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Risma mengucapkan terima kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Dirinya berkomitmen untuk menjaga kepercayaan tersebut dengan lebih menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan detail.

"Kalau kemarin banyak yang mengeluh ke saya ingin kehidupan normal tapi dengan protokol kesehatan ketat. Ayo kita lakukan. Kita harus jaga kepercayaan itu dan tidak boleh sembrono," kata Risma saat menggelar jumpa pers di rumah dinasnya, Senin malam, dilansir dari Antara.

Baca: Tak Bisa Selalu Andalkan Mobil PCR dari BIN dan BNPB, Tri Rismaharini Buat Laboratorium Swab Sendiri

Baca: Surabaya Jadi Zona Hitam Covid-19, Doni Monardo hingga Menkes Terawan Justru Sanjung Risma, Mengapa?

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Sementara itu, menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono, keputusan berakhirnya PSBB di Surabaya Raya merupakan kesepakatan antara kepala daerah di Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo, Gubernur Jawa Timur Khofifah, menurut Heru, hanya berperan sebagai fasilitator.

"Gubernur Jawa Timur dalam hal ini hanya fasilitator saja," kata Heru.

Setelah kesepakatan tersebut, saat ini tiga daerah ini akan masuk masa transisi selama dua pekan sebelum penerapan konsep new normal.

Untuk aturan teknis penerapan masa transisi akan dibahas Khofifah bersama tiga kepala daerah di wilayah Surabaya Raya, Selasa (9/6/2020).

Regulasi yang dimaksud merupakan peraturan gubernur, peraturan wali kota, dan peraturan bupati.

(TribunnewsWiki/Tyo/Ghinan Salman/Setyo Puji)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Risma Jatuh Pingsan Saat Pimpin Rapat, Putra Sulung: Kecapean Saja"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved