"Masalahnya, jika tidak ada jalan lain, maka penelitian tantangan tadi mungkin adalah satu-satunya opsi yang bisa dilakukan."
Profesor Jonathan memperkirakan dengan iklim politik sekarang ini di Amerika Serikat akan mempercepat peluncuran vaksin Covid-19.
"Saya tidak akan terlalu kaget jika Pemerintahan Trump akan mengumumkan vaksin yang hanya melalui beberapa studi advokasi dengan kelompok yang lebih kecil dan sebelum hari pemilihan pada bulan November," jelasnya.
Thomas Cueni juga mengingatkan membuat vaksin secara tergesa-gesa bisa menghalangi kepercayaan publik terhadap obat-obatan dan mendorong gerakan antivaksin.
"Jika ada sesuatu yang salah dengan vaksin tersebut, Anda bisa secara luar biasa merusak kepercayaan publik terhadap vaksinasi dan imunisasi," kata Cueni.
Berapa banyak dosis yang diperlukan?
Ini angka yang "membingungkan", ujar Thomas Cueni.
"Kalau Anda ingin menciptakan herd immunity, pada dasarnya Anda berusaha untuk membuat 80 persen dari populasi menjadi imun."
"Dan dengan asumsi bahwa kita memerlukan dua dosis daripada satu dosis, saya melihat kisaran angka 12 sampai 15 miliar dosis."
Profesor Jonathan Moreno menyebut mencapai 'herd immunity' merupakan yang diinginkan.
"Untuk membuat dunia bergerak lagi dan membuat orang nyaman dengan perjalanan, Anda perlu memvaksinasi semua orang," tututnya.
Departemen Kesehatan menjelaskan kepada ABC apabila "tujuan strategis" Australia yaitu mencapai 'herd immunity' dalam rangka memutuskan rantai penularan di masyarakat.
Baca: Filipina Akan Terus Liburkan Sekolah Sampai Vaksin Virus Corona Ditemukan
CEO Medicines Australia Elizabeth de Somer memparkan satu vaksin tidak akan memotong 'herd immunity'.
"Saya pikir dunia akan membutuhkan lebih dari satu untuk dapat diproduksi dalam skala dan besaran yang diperlukan untuk memvaksinasi dunia," jelasnya.
IFPMA memperkirakan kapasitas produksi vaksin global dalam waktu ini mencapai lima miliar dan dibutuhkan antara lima sampai 10 tahun untuk membangun pabrik pembuatan vaksin baru.
Sudah jelas mustahil memvaksinasi populasi global sekaligus sebab tidak ada cukup botol di dunia untuk menyimpan vaksin tersebut.
"Semua orang setuju bahwa seseorang perlu membicarakan tentang alokasi, siapa yang akan mendapat vaksinasi terlebih dahulu," tutur Thomas.
Siapa yang akan berdiri paling depan di barisan antrean?
Mengembangkan vaksin saja sudah merupakan hal yang sulit.
Akan tetapi, memproduksinya secara massal akan jauh lebih sulit, kata Profesor Jonathan.