TRIBUNNEWSWIKI.COM - CrossFit tengah menjadi sorotan publik saat CEO merek dagang tersebut membalas unggahan di TWitter tentang isu Black Lives Matter.
CEO CrossFit, Greg Glassman, dinilai kasar dan rasis setelah ia membalas postingan dari Institute for Health Metrics and Evaluation, @IHME_UW, Minggu (7/6/2020).
Setelah balasan Glassman yang dinilai tidak tepat diucapkan di saat seperti ini, beberapa brand dan sponsor pun memutuskan kerja sama dengan CrossFit.
Baca: Ribuan Warga Skotlandia Padati Jalanan Protes Tuntut #BlackLivesMatter dan Suarakan Anti-Rasisme
Dilansir dari Kompas.com, brand pendukung, pusat kebugaran, dan para atlet yang selama ini berafiliasi dengan CrossFit memutuskan kerjasama dengan merek program kebugaran tersebut.
Pemutusan kerjasama sejumlah pihak dengan badan usaha yang terdaftar dengan merek dagang CrossFit, Inc., itu terjadi menyusul kicauan CEO CrossFit Greg Glassman di Twitter.
Glassman dirasa tidak sensitif dalam mengeluarkan pernyataan tentang George Floyd.
Twit yang ditulisnya pun dinilai kasar saat banyak orang sedang mempermasalahkan gerakan Black Lives Matter yang saat ini pecah di banyak tempat di Amerika Serikat.
Pada tanggal 7 Juni, Institute for Health Metrics and Evaluation men-tweet pernyataan yang menyebut rasisme dan diskriminasi adalah masalah kesehatan masyarakat kritis yang menuntut tanggapan segera.
Baca: Khawatir Covid-19, Jubir Demonstrasi #BlackLivesMatter di Skotlandia Ajak Aksi Melalui Internet
Baca: Protes Black Lives Matter di Inggris, Massa Buang Patung Pedagang Budak Edward Colston ke Sungai
"Racism and discrimination are critical public health issues that demand an urgent response. #BlackLivesMatter," tulis @IHME_UW.
Dalam unggahan tersebut, Institute for Health Metrics and Evaluation pun menyertakan gambar bertuliskan 'Racism is a Public Health Issue'.
Yang artinya, rasis merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Glassman pun mengomentari twit tersebut dengan jawaban 'It's FLOYD-19' yang ditujukan secara sarkasme.
Namun, banyak orang menanggapi perkataan Glassman tersebut tidak sensitif melihat kondisi sekarang yang sedang tidak baik.
Twit sarkasnya pun dinilai tidak pas jika disampaikan pada saat ini.
Kalimat pendek itu merujuk pada gaya penulisan Covid-19 sebagai virus yang telah merusak tatanan dunia selama enam bulan terakhir.
Baca: Ribuan Warga Skotlandia Padati Jalanan Protes Tuntut #BlackLivesMatter dan Suarakan Anti-Rasisme
Baca: Terima Komplain, Twitter dan Facebook Hapus Video Tim Kampanye Donald Trump tentang George Floyd
Baca: Sebabkan George Floyd Tewas, Hakim Putuskan Uang Jaminan Derek Chauvin Sebesar Rp 14 Miliar
Tweet Glassman mengacu pada sosok George Floyd -pria kulit hitam yang meninggal pada 25 Mei, ketika seorang petugas polisi berlutut di lehernya selama lebih dari delapan menit.
Glassman pun menambahkan jika pembunuhan secara brutal terhadap George Floyd membuat kerusuhan dimana-mana.
Seorang warganet pun memberikan respon terhadap twit Glassman yang dinilai rasis tersebut.
"Wow, kalimat ini melebihi pembunuhan.Terima kasih sudah membuat Atlit kulit hitammu tau sampai mana kamu peduli terhadap mereka," tulis @UnXpected_Ervin.
"Modelmu gagal mengkarantina kami dan sekarang kamu ingin membuat model solusi untuk rasisme? Pembunuhan brutal terhadap George Floyd memicu kerusuhan secara nasional. Karantina sendiri artinya 'ditemani disetiap waktu dan berada di bawah semua rezim politik yang ada arus kecurigaan, ketidakpercayaan dan kerusuhan'. Terima Kasih," jawab Glassman memberikan penjelasan.