Direktur PLN Sebut Tagihan Listrik di Rumahnya Naik 100 Persen, Kini Harus Isi Voucher Tiap Bulan

Direktur Human Capital Manajemen PLN, Syofvie Felianti Roekman, mengaku tagihan listriknya bahkan melonjak hingga 100 persen.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-meteran-listrik-2.jpg
Tribun Timur
Ilustrasi meteran listrik. Salah satu direktur PLN menyebut tagihan listriknya melonjak hingga 100 persen.


Ia bercerita jika rumahnya yang sudah kosong dan lama tidak ditempati, tiba-tiba mendapat tagihan hingga Rp 400 ribu.

Baca: SIMAK, Cara Dapatkan Token Listrik Gratis PLN via Login Website PLN atau Whatsapp

 

Konfirmasi PLN

Dilansir dari TribunJakarta.com, Humas PLN UP3 Depok, Meri Juliana menjelaskan jika kenaikan tagihan listrik yang dialami beberapa warga tersebut tidak benar.

Lonjakan tagihan tersebut terjadi karena adanya selisih tagian rekening di bulan sebelumnya.

"Opini tidak benar, karena peningkatan tagihan rekening listrik di bulan Juni ini murni disebabkan adanya selisih tagihan rekening di bulan sebelumnya,” kata Meri dikonfirmasi TribunJakarta.com, Jumat (5/6/2020).

Meri mengatakan, selama masa pandemi ini pihaknya menerapkan kebijakan physical distancing.

Oleh sebab itu, petugas pencatat meteran listrik tidak bisa mengunjungi pelanggan mencatat meter secara langsung.

“Untuk itu tagihan listrik pelanggan didasarkan pada perhitungan rata-rata penggunaan listrik selama tiga bulan terakhir untuk rekening pembayaran bulan Maret 2020 dan April 2020,” tuturnya.

Pihaknya menilai jika penggunaan listrik selama pandemi mengalami peningkatan sejak bulan April 2020.

Hal tersebut bisa menjadi pemicu naiknya jumlah tagihan.

"Sejak bulan April lalu, masyarakat sudah melakukan PSBB sehingga terjadi kenaikan konsumsi listrik akibat meningkatnya akibat meningkatnya aktivitas pelanggan di rumah. Hal ini menyebabkan terjadinya selisih antara jumlah penggunaan real dengan pencatatan (yang didasarkan angka rata-rata selama tiga bulan),” jelasnya.

“Selisih ini kemudian terakumulasi ke dalam rekening bulan Mei yang ditagihkan pada rekening bulan Juni,” timpalnya lagi.

Terakhir, Meri menegaskan bahwa pihaknya memastikan tidak ada kenaikan tarif listrik seperti yang diklaim sejumlah warga tersebut.

“Jadi kami pastikan PLN tidak menaikkan tarif listrik,” pungkasnya.

Baca: Banyak Keluhan Tagihan Listrik Pelanggan Non-Subsidi Melonjak, PLN Siapkan Posko Aduan

 

Faktor pemberlakuan baca stand kWh

Manager Komunikasi PLN UID Jatim, Fenny Nurhayati mengatakan bahwa hal itu merupakan imbas dari pemberlakuan kembali baca stand kWh meter yang dilakukan mulai akhir Mei 2020 lalu.

"Kami sudah mengingatkan kepada pelanggan untuk mencermati beberapa kondisi yang mungkin timbul di rekening listrik masing-masing pada bulan Juni ini," kata Fenny saat dihubungi Jumat (5/6/2020).

Ketika pada akhir Mei 2020, petugas kembali melakukan pembacaan angka stand meter.

Maka, ada dua kemungkinan yang akan timbul bagi pelanggan yang tidak mengirimkan angka stand meter secara mandiri kepada PLN.

"Yaitu rata-rata yang digunakan ternyata lebih kecil dari angka pemakaian, atau sebaliknya angka rata-rata tersebut lebih besar dari pemakaian yang seharusnya," jelas Fenny.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved