Sempat Buka Kafan dan Mandikan Jenazah Pasien Covid-19, 1 Warga Boyolali Positif Corona

Salah Satu warga Boyolali terinfeksi Virus Corona setelah sempat buka kafan dan mandikan jenazah pasien Covid-19 dari klaster Jakarta.


zoom-inlihat foto
pemakanamn-rangon.jpg
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Minggu (24/5/2020). Dalam data yang dihimpun hingga Minggu (24/5/2020) pukul 12.00, korban meninggal akibat pandemi Covid-19 di Indonesia mencapai 1372 orang.


Sebanyak kurang lebih 19 orang menghadiri acara pemulasaraan warga tersebut, termasuk diantaranya anak-anak.

"Sekitar ada 19 orang yang datang, dan yang membuka jenazahnya hanya 4 orang, yang menyaksikan ada anggota keluarga juga anak-anak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, kepada TribunSolo.com, Senin (18/5/2020).

Ilustrasi pasien Covid-19
Ilustrasi pasien Covid-19 (RSUD Sawerigading via TribunPalopo)

Selang dua hari pemulasaraan, tepatnya 16 Mei 2020, hasil tes swab PCR warga tersebut keluar dan menujukkan hasil positif Covid-19.

Keluarga yang sempat menghadiri proses pemulasaraan langsung menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

"Sekarang mereka dalam karantina semuanya, sejak 17 Mei 2020 setelah adanya surat yang menyatakan yang meninggal positif," jelas Ratri.

"Empat orang yang membuka kain jenazah sudah kita agendakan menjalani proses uji swab sekira 21 Mei 2020," tandasnya.

Baca: Cirebon Putuskan Tidak Perpanjang PSBB Meski Tiga Pedagang Pasar Terkonfirmasi Positif Covid-19

Baca: Kurang Disiplin Protokol Kesehatan, 2 Orang di Salatiga Positif Covid-19 Setelah Berjaga Ronda Malam

Ratri juga menyampaikan warga tersebut sempat dirawat Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta.

"Itu orang asal Sambi, tapi posisinya tinggal di Jakarta, tanggal 11 Mei 2020 itu sakit kemudian diperiksakan di poliklinik daerah sana," jelas Ratri.

"Setelah itu, 13 Mei 2020, fisiknya menurun, kemudian 14 Mei 2020 meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit," imbuhnya membeberkan.

Ratri menuturkan warga tersebut belum berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) saat dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Dari Jakarta statusnya tidak PDP terus langsung di bawa ke Boyolali untuk dimakamkan," tuturnya. 

Baca: Kisruh Mobil PCR, Khofifah Indar Parawansa Akhirnya Beberkan Alasannya: Banyak PDP yang Meninggal

Baca: Demonstrasi Amerika Serikat Meluas, Donald Trump Justru Tuding Kelompok ANTIFA Sebagai Biang Keladi

 

(TribunSolo.com/Mardon Widiyanto) (TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Dulu Buka Kafan & Mandikan Jenazah Covid-19, Kini Warga Sambi Boyolali Terima Kenyataan Jadi Positif





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved